Will He Come?

155 20 25
                                    

"Apple!" teriakan Chloe mengalihkan perhatian mereka. Ketika gadis yang kali ini menjadi wakil ketua kelas mereka jatuh tiba-tiba. "Apple? Apple!"

"Ada apa?" Han mendekati keduanya, mengecek Hyunmi yang tak kunjung bergerak. "Apple tidur?"

Miss Katherina baru saja masuk, mendapati anak didiknya tampak merubungi sebuah objek. "Ekhem!"

"Apple enggak bisa bangun!" pekik Hailey, "Apple enggak mati, kan?!"

Semua panik. Termasuk Miss Katherina, yang langsung mendekati Hyunmi.

Tubuhnya berkeringat, namun matanya tertutup sempurna dengan nafas yang teratur. Di tepuk, bahkan sampai di usap menggunakan saputangan pun ia tak kunjung membuka mata.

"Han, pergi ke ruang guru, minta tolong ambilkan kunci mobil di meja. Carol, temani dia."


~Strawberry Sweetheart~


"Sweetheart!"

"Papa!" Hyunmi menghampiri sang ayah, melompat---minta di gendong. "Hyunmi kangen!"

Sementara Youngmin tertawa, "Kangen sungguhan?"

"Sungguhan!" Hyunmi memasang wajah kesalnya, lanjut memeluk Youngmin, "Papa enggak mau pulang? Ayo pulang, mau ya? Hyunmi nungguin, Mama juga."

Si pemuda Im terdiam, "Masih nungguin?" tanyanya, "Kenapa?"

"Biar Papa kembali, kalo Hyunmi enggak nungguin... nanti Papa malah enggak balik." Si kecil manyun, menangkup wajah Youngmin. "Sudah ada jenggotnya hiiii kayak kakek!"

Youngmin nyengir, "Nanti Papa beresin deh, biar kayak pangerannya Hyunmi."

Hyunmi tak menjawab, hanya memeluk Youngmin dan mengusakkan wajah di bahunya. Mendekapnya erat. "Papa pulang yuk... ikut Hyunmi. Kasian Mama, nangis terus sampe pipinya kayak mandu."

Hela nafas Youngmin menerpa bahu Hyunmi. Si ayah mengeryit, mengusap bahu sang putri, sampai ia menyadari ada yang berbeda.

Bekas lukanya masih ada, namun agak samar. "Sakit ya, sayangnya Papa?"

"O-oh ini," Hyunmi menutupi bahunya, "eng-enggak kok. Hyunmi inget Papa, jadinya Hyunmi tahan-tahan biar enggak jadi sakit."

Tersenyum sendu, bibir Youngmin menyapa pipi Hyunmi. Sedikit lebih tirus, padahal ia yakin Hyunmi akan baik-baik saja. "Hyunmi tahu ya, Papa nungguin Hyunmi?"

"Tahu... makanya Hyunmi mau bangun. Papa sama Mama kan, nungguin." Si kecil duduk di pangkuan Youngmin, membiarkan lengan Youngmin melingkarinya, memeluknya erat. "Mau sampe Hyunmi jadi nenek juga, Hyunmi pasti nungguin Papa."

Tak ada suara, namun angin menyapa mereka, menerbangkan rambut Youngmin yang sedikit lebih panjang. Juga rambut ikal Hyunmi yang kini bertumbuh sebahu.

Keduanya berpelukan. "Hyunmi... pasti nungguin Papa. Sampe nanti-nanti juga, sampe selamanya juga."

Kali ini Youngmin mengecupi seluruh wajah Hyunmi. "Sayangnya Papa," bisiknya, "kita ketemu sebentar lagi, oke? Sebentar lagi... sayangnya Papa sabar dulu ya?"


~Strawberry Sweetheart~


Hyunmi rupanya terlalu lelah, menyebabkannya pingsan di pergantian pelajaran. Setelah menghabiskan satu botol infus, dia sudah di perbolehkan pulang.

Strawberry Sweetheart || Youngdong/PacadongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang