Berada di tengah pasangan ini membuat Hyunmi merasakan apa itu kasih sayang. Meski cara keduanya berbeda. Namun paduannya mampu membuat si kecil akhirnya menjadi bayi buntal yang baik.
Donghyun, si pemeran ibu telah mewanti-wanti Youngmin soal rewel dan perubahan sikap Hyunmi seiring tumbuh kembangnya. Youngmin terkadang bisa tidak sabaran, dan tugas Donghyun adalah memastikan Hyunmi tidak melihat si pemeran ayah itu marah atau menjauhkannya sewaktu wajah Youngmin gelap ketika pulang kerja atau kuliah.
Youngmin akan lulus tahun depan, dan sekarang ia sudah mulai sibuk-sibuknya. Donghyun harus mencari pekerjaan tambahan untuk membantu keuangan mereka berdua. Kamar sewa murah mereka juga tak akan muat lagi, keduanya sepakat untuk menabung untuk membeli rumah mungil dua kamar.
"Sweetheart... jangan di gigit, itu kotor." Youngmin menadahkan tangannya, "Ayo, berikan pada Papa, hm?"
Hyunmi menatap Youngmin dengan manik bulatnya---sedikit banyak anak ini malah mirip Donghyun, padahal tak ada hubungan darah. Awalnya ia menyerahkan pulpen itu, sebelum sampai, ia malah menarik dan kembali menggigitinya. Wajahnya menunjukkan ekspresi tak nyaman, belum lagi sebelah tangan yang terus menggaruk pipi.
"Sayangnya Papa kenapa?" Youngmin meninggalkan tugasnya, Donghyun ada di lantai bawah untuk memasak makan malam. Meninggalkan Hyunmi dengan Youngmin untuk di jaga, anak itu agak rewel akhir-akhir ini dan kata Donghyun... ia sedang mendapat gigi taring dan gerahamnya.
"Papa... nyiii...," menepuk pipinya sendiri, lalu kembali mengarahkan ujung pulpen ke mulutnya. Youngmin menggenggam tangan mungil yang sudah penuh liur itu, menarik selembar tisu, membersihkannya pelan-pelan. "Paaa!"
"Sebentar sweetheart," Youngmin menarik si bayi---yang mulai merengek tak nyaman. Tangannya terus mengarah ke pipi, bahkan terkadang masuk ke dalam mulut.
"Uhuk!"
"Tuh... batuk...," Youngmin menghapus airmata Hyunmi, "batuk... sayangnya Papa batuk... ya?"
"Chuuu~ uhuk!"
Youngmin mengambil dot di atas nakas, seharusnya Hyunmi sudah menggunakan sippy cup. Tapi mereka masih harus menabung dan menghabiskan uang untuk hal-hal yang lebih penting.
"Youngminie hyung~ Hyunmi-ya~ ayo makan!"
~Strawberry Sweetheart~
Bekerja sembari membawa bayi bukan hal mudah. Donghyun tahu rasanya, meski ia baru menjalaninya selama 3 bulan. Bekerja di Daycare pada pagi hari sampai pukul 2 siang, kemudian pulang untuk membersihkan rumah. Pada hari senin, rabu dan jumat, ia menjadi tutor untuk seorang anak SD.
Terkadang, ia akan tampil di cafe, bernyanyi dengan gitarnya. Mendapat tip yang lumayan untuk membelikan Hyunmi dua buah onesie---meski uang itu akan masuk dalam kebutuhan bulanan.
"Oh, Tuan Kim, silahkan masuk!" wanita paruh baya itu selalu menyambut Donghyun, "Kau... itu siapa?"
Tersenyum, "Putriku." Mengatakannya dengan ringan, "Namanya Hyunmi."
"Sa-saya tak yakin Nyonya ak---"
"Donghyun-ah? Kalian tidak mas---siapa itu?"
"Putriku." Menjawab untuk yang kedua kalinya, Donghyun sempat khawatir ketika membawa Hyunmi. Namun Youngmin sedang kuliah, tak mungkin ia menyuruh kekasihnya itu membawa Hyunmi ke kampus.
Bisa heboh nanti.
"Maaf?" Nyonya rumah tampak terkejut, setahunya, Donghyun tak memiliki pacar. Ia memastikan hal itu, namun tiba-tiba...
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry Sweetheart || Youngdong/Pacadong
FanficAku tak pandai berbasa-basi, tapi aku punya sebuah kisah... Tentang sebuah keluarga kecil, 2 ayah... 1 anak perempuan... (tertawa) kalian tidak salah dengar, kok... keluarga mereka memang, yah... berbeda? Ayo duduk, bagaimana kalau secangkir teh? . ...