"Hyunmi-ya, kakinya."
"Sebentar sayang, pakai baju itu yang rapi."
"Ya ampun, kalau makannya berdecap nanti tidak ada yang suka."
"Hyunmi, kita mau pergi, bukan mau parade."
Iya sih, Donghyun itu pria. Tapi entah kenapa, ia mampu memperhatikan hal-hal detail semacam ini. Membuat Hyunmi juga kadang-kadang kesal. Apalagi soal pakaian, anak itu suka sekali memakai asal. Tak pernah memperhatikan motif atau warna.
Mungkin karena itu juga, pakaian perginya di dominasi warna netral. Namun kalau di beri motif, tentu saja kita jadi harus memperhatikan pasangnya, kan?
Lucu saja melihat Hyunmi menggunakan sweater polkadot dan rok garis-garis.
Kalau sudah begini, Donghyun pasti menggelengkan kepala dan meminta si kecil untuk duduk mendengarkannya.
"Hyunmi-ya, duduknya jangan bungkuk."
Nah, kan. Si kecil langsung saja menegakkan punggungnya. Dengan Youngmin yang menahan tawa melihat wajah asam putrinya.
"Mama sedang memberitahu, kenapa cemberut begitu?"
Menghela nafas pelan, si kecil mendongak dengan wajah memelas. Menarik garis bibirnya untuk seulas senyum. "Enggak cemberut, Mama."
Donghyun dan Youngmin meminimalisir penggunaan kata 'jangan' untuk Hyunmi. Takut anak itu berpikir bahwa jangan adalah sebuah larangan keras.
"Jangan menangis." Waktu itu Youngmin menggunakannya. Dan malah membuat Hyunmi berpikir bahwa menangis adalah sebuah larangan, berakhir dengan ia harus berjuang menahan tangisnya sendiri.
~Strawberry Sweetheart~
Meski begitu, terkadang Hyunmi juga senang sekali meniru Donghyun. Awal mula ia merapikan kasurnya juga karena melihat Donghyun merapikan kasur. Bahkan, tatanan mereka pun bisa sama persis. Meski Hyunmi masih sedikit berantakan.
Secara tidak langsung, gadis kecil itu menjadikan Mama-nya sebagai role model.
Tapi letak permasalahannya juga di sini, selalu ada waktu dimana Hyunmi mengalami kebingungan dengan dirinya sendiri. Bahkan terkadang, ia harus memastikan sendiri bahwa yang di lakukan Mama-nya juga bisa ia lakukan.
Donghyun itu seorang pria, aku tegaskan sekali lagi. Dan Hyunmi adalah anak perempuan, bukan hal yang aneh jika kemudian ia bingung melihat perbedaan yang mencolok antara dirinya dengan sang Mama.
Dan di sini juga, Donghyun harus ekstra hati-hati untuk bertindak. Ia tentu ingat bahwa Hyunmi adalah seorang anak perempuan. Membuatnya terkadang kesulitan untuk memahami tingkah laku alami putrinya.
Dia harus ingat bahwa Hyunmi perlu merasa aman ketika berbagi cerita dengannya, ia harus tahu bahwa Hyunmi adalah tipe anak yang bergerak sesuai dengan apa yang di perintahkan, cenderung penurut. Ini yang Donghyun syukuri darinya.
Pun ketika Hyunmi punya masalah, Donghyun atau Youngmin---terkadang malah keduanya, harus berusaha keras menyingkirkan segala macam logika mereka dan mencoba untuk memahami si kecil yang kadang-kadang ngambek berkepanjangan.
Hyunmi juga berkembang di motorik halusnya, namun agak lambat di motorik kasar. Youngmin tentu tak bisa mengajaknya main bola sementara di suruh menendang saja Hyunmi selalu jatuh. Atau merasa khawatir dengan tangga sementara di minta melompati satu tangga saja wajah Hyunmi sudah pucat pasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry Sweetheart || Youngdong/Pacadong
FanfictionAku tak pandai berbasa-basi, tapi aku punya sebuah kisah... Tentang sebuah keluarga kecil, 2 ayah... 1 anak perempuan... (tertawa) kalian tidak salah dengar, kok... keluarga mereka memang, yah... berbeda? Ayo duduk, bagaimana kalau secangkir teh? . ...