Bangunannya lebih sederhana dari perkiraan Donghyun.
"Mama," suara Hyunmi memecah suasana, "kita mau ngapain?"
Sebelah tangannya menggandeng Hyunmi---yang tangannya sudah terangkat tinggi, mengajaknya masuk.
Ia di sarankan untuk memasukkan Hyunmi ke preschool sebelum anak itu masuk kindergarden, dan mendapatkan rekomendasi di sini.
"Hello," seseorang menyambutnya di pintu. Telinga Donghyun menangkap tawa riang anak-anak, lalu derap langkah mereka berlari di dalam ruangan. "Awww hello dear,"
Suaranya halus. Donghyun tersenyum manis, berusaha membujuk Hyunmi---yang bersembunyi dibalik kakinya. Mengintip takut dengan jemari yang mencengkram erat celana kain Mama-nya.
"What's your name?"
Donghyun sempat mengatupkan bibir, "Apple." Mewakili si kecil.
Terima kasih untuk Im Youngmin. Rupanya gosip karyawan baru sudah beredar luas, dan akademi tempat Youngmin bernaung menuliskan 'Apple Im' sebagai nama lengkap si kecil. Membuat Donghyun kesal setengah mati.
Mereka belum terlalu tua untuk melupakan nama anak sendiri -_-"
"What a cute name!" wanita itu tertawa kecil, "Silahkan masuk, maaf jika preschool ini terlalu kecil."
"Tidak masalah," Donghyun berdeham, berusaha mengingat kosakata yang di ajarkan suaminya selama ini. "apa kau salah satu pengajarnya?"
"Aku pemiliknya," wanita itu mempersilahkan Donghyun untuk duduk. "Mrs. Drinkwater, kau?"
"Dax Im."
Zion, Dax, Apple... kenapa nama mereka bisa sesingkat itu?
Sudahlah, yang penting mudah di ucapkan :')
"Jadi? Ada yang perlu aku ketahui tentang putrimu?"
~Strawberry Sweetheart~
"Bagaimana?"
Jarak antara akademi dan apartement hanya 10 menit berjalan kaki. Dan Youngmin baru saja mendapatkan jam istirahatnya, mengajak Donghyun ke cafetaria di lantai dasar. Memesan seporsi kecil french fries dan 2 vanilla latte berukuran large.
"Kalau yang hyung maksud soal tangisan, maka ia histeris begitu aku melepasnya." Donghyun mengetuk lantai, gelisah. Hyunmi cukup mengkhawatirkan tadi. Melihat Donghyun di pintu utama sudah memecah tangisnya. "Astaga."
"Dia harus belajar," Youngmin menyuap french fries, "tapi kondisinya membuatku ingin sekali mengurungnya di dalam rumah."
"Aku tak begitu mengerti." Donghyun menggaruk tengkuknya, "Hyunmi membuatku terlalu banyak membuka internet."
"Apa terjadi sesuatu?" Youngmin mendadak khawatir. "Butuh psikolog?"
"Tadi aku sempat menceritakannya," si manis menghela nafas, "mereka bilang, kita sudah melakukan kesalahan dengan membiarkannya berada di zona aman."
Youngmin batal menyedot kopinya, manik asimetrisnya memandang si manis yang kini mengaduk kopi tanpa tujuan. Wajahnya terlihat murung, "Menjadi orangtua tidak semudah itu."
"Aku hanya takut, aku bahkan masih ingat bekas gigitannya." Donghyun menyandarkan diri, "Aneh, kan?"
"Itu berarti kau menyayanginya." Youngmin menyedot kopinya, lalu mengangkat alis ketika mengecek jam tangan, "Astaga, 15 menit lagi, aku harus kembali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry Sweetheart || Youngdong/Pacadong
FanfictionAku tak pandai berbasa-basi, tapi aku punya sebuah kisah... Tentang sebuah keluarga kecil, 2 ayah... 1 anak perempuan... (tertawa) kalian tidak salah dengar, kok... keluarga mereka memang, yah... berbeda? Ayo duduk, bagaimana kalau secangkir teh? . ...