Wajah tanpa ekspresi itu saling bertatapan. Seolah meminta pendapat satu sama lain atas segala upaya yang di lakukan pemuda Im yang baru saja menyelesaikan presentasinya. Menjawab pertanyaan dengan lancar meski telapaknya berkeringat. Dalam hati bersyukur tak ada wajah-wajah yang ia kenali di dalam ruangan.
"Selamat, Im Youngmin."
Seulas senyum terpatri, ringan langkah sang pemuda Im. Membungkuk berterima kasih dan mengucap syukur berkali-kali. Tak sia-sia begadangnya selama 3 hari berturut-turut. Berterima kasih pada Hyunmi yang tak mengganggunya meski sempat meminta di buatkan makan pada pukul 1 pagi.
Terima kasih juga, untuk sang calon, yang kini tersenyum sembari menggendong putri mereka. Berdiri dengan senyum cerahnya, melambaikan tangan.
"Papaaaa~," Hyunmi seolah mewakili sang Mama, berseru memanggil ayahnya. Tampak ia berusaha melepaskan diri dari ibunya. Menapak, kemudian berlari menghampirinya dengan langkah kecil. "Papaaa~,"
"Sweetheart," Youngmin menggendong si bayi, keduanya menghampiri Donghyun yang berdiri sembari membawa sebuket bunga Tulip.
Kesukaan Youngmin.
"Selamat, hyung." Donghyun tampak manis dengan balutan syal yang menutup separuh wajahnya.
Tahan Youngmin, kalian sedang berada di luar.
~Strawberry Sweetheart~
Mereka di jadwalkan menikah bulan depan, tepatnya pada bulan Maret 2003. Donghyun mencoret kalender, tersenyum. Atensinya kemudian teralih pada Hyunmi yang sudah memiringkan kepalanya di depan laptop. Tertawa kecil, dia pasti sedang meniru gerak karakter di laptop.
"Mama, memangnya Snow White kalau di cium langsung bangun ya?" manik bulatnya memandang Donghyun.
Donghyun ingin sekali menepuk dahinya, biasanya Youngmin yang memotongkan adegan tidak pantas untuk anak itu.
Sepertinya yang ini kelewatan T^T
"Eum... iya?" Donghyun ikut duduk, menyaksikan Snow White yang sudah bangun di iringi sorak sorai 7 kurcaci dan hewan-hewan yang menjadi kawannya. "Memangnya tadi Snow White kenapa?"
"Makan apel, di kasih sama Mama-nya. Terus Mama-nya berubah jadi nenek---eh?!" Hyunmi menoleh, memindai Donghyun, kemudian beralih pada piringnya. "Mama tadi enggak kasih racun ke apelnya, kan?"
Sabar... yang bicara masih usia 2 tahun :')
"Enggak," Donghyun menggeleng, terkejut, "kok nanya gitu?"
"Habis kan Snow White di kasih apel racun sama Mama-nya." Hyunmi membiarkan Donghyun mencomot potongan apel di piringnya. "Tapi... Mama-nya memang jahat sih,"
"Hm? Buat Hyunmi... Mama jahat enggak?" Donghyun memeluk perut Hyunmi dengan sebelah tangannya, hendak mengganti film.
"Mama yang ini?" si kecil menunjuk dada Donghyun---di angguki pemuda itu dengan cepat. "Baik kok... tapi Mama enggak mirip Snow White."
A-ah? Donghyun menganga dengan alis terangkat, "Kenapa?"
"Snow White kan cepet, di cium langsung bangun. Kalo Mama, udah di cium Papa berkali-kali, enggak bangun juga. Udah gitu Papa pelit lagi, enggak mau gantian." Masih saja batita itu mengoceh. Memeluk leher Donghyun.
Wajah Donghyun memerah. Bisa-bisanya Youngmin melakukan itu! Awas saja kalau dia pulang nanti!
"Ma-mau nonton apa?" berusaha mengalihkan pembicaraan,
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry Sweetheart || Youngdong/Pacadong
FanfictionAku tak pandai berbasa-basi, tapi aku punya sebuah kisah... Tentang sebuah keluarga kecil, 2 ayah... 1 anak perempuan... (tertawa) kalian tidak salah dengar, kok... keluarga mereka memang, yah... berbeda? Ayo duduk, bagaimana kalau secangkir teh? . ...