Hyunmi's First Year

171 24 43
                                    

Kalian tentu ingat, Hyunmi tidak suka sekolah.

Jadilah ia datang dengan wajah cemberut---selain karena omelan Donghyun sih, namun mana bisa ia marah dengan Mama-nya. Paling hanya mengambek.

"Hyunmi-ya," Donghyun membalik tubuh putrinya, "oke, Mama minta maaf sudah marah tadi pagi."

Hyunmi tak menjawab. Malah sekarang sedang menahan airmatanya. "Iya," cicitnya. Maniknya berkelana, menatap anak-anak yang bersama orangtua mereka.

"Sweetheart... Mama minta maaf, ya?" pinta Donghyun lagi, mencium punggung tangan putrinya. Lalu terdiam---takut Hyunmi bereaksi tak menyenangkan jika ia nekat mencium pipi putrinya yang semakin mengecil.

Padahal Donghyun suka Hyunmi versi buntalan lemak T~T

"Enggak... Mama enggak salah. Hyunmi yang minta maaf." Si kecil mengambil tangan Donghyun, mencium punggung tangan Mama-nya. "Tapi Hyunmi tetap enggak suka sekolah."

Tetap saja, dia adalah seorang Im Hyunmi, hhh~

"Sweetheart," lagi, Donghyun harus memberitahunya. "Hyunmi... kenapa enggak suka sekolah?"

"Gak ada Mama," anak itu cemberut total, "sama Papa."

"Kalau Mama jadi guru, Hyunmi mau sekolah?"

"I-iya enggak... Hyunmi enggak suka sekolah." Hyunmi memainkan ujung seragamnya,

"Hm?" Donghyun merapikan rambut Hyunmi, "Hei, berdarah nanti bibirnya."

"Hyunmi cuma... takut...," kali ini lengkap dengan airmata, "Nanti kalau Hyunmi enggak bisa, gimana?"

Ah... ternyata itu?

Donghyun masih kesulitan memahami Hyunmi. Kecuali gadis kecilnya itu mau bicara terbuka dengannya. "Hyunmi... enggak perlu punya nilai bagus. Seenggaknya Hyunmi sudah berusaha, Mama gak akan marah."

Hyunmi menghapus airmatanya, "Mama... enggak pukulin Hyunmi, kan?"

"Kenapa harus?" Donghyun memutuskan untuk memangkas jarak, "Sekarang, Hyunmi sekolah ya? Beritahu Mama, kalau ada yang ganggu. Atau Papa. Kalau Hyunmi diam... kami tidak mengerti."

Mengangguk pelan. Membuat Donghyun teringat awal mula Hyunmi di preschool dulu, ketika ia menangis histeris ketika melihatnya di pintu utama.

"Nanti pulang... Hyunmi mau es krim."

"Kalau Hyunmi tidak menangis, kita akan jalan-jalan pulang sekolah nanti."

Satu pelukan erat, Hyunmi mencengkram erat ranselnya. "I love you,"

"Love you more." Donghyun mencium pipi Hyunmi.


~Strawberry Sweetheart~


"Kutebak, dia menangis?"

"Dia selalu menangis." Donghyun tertawa di telpon, "Hhh~ putriku cengeng juga rupanya."

"Donghyunie, cermin di kamar kurang besar, ya?"

Donghyun spontan berdecak. "Iya iya!" ketusnya. "Sedang apa?"

"Jam istirahat. Tugas mengajarku sudah selesai."

"Oh?"

"Mereka membayarku untuk menjadi pengajar juga, kupikir kau tahu?"

"Baiklah... dan ini akan membuatmu sibuk."

"Eiy, jangan cemberut dong."

Donghyun berdecak, menyesap pelan kopinya. Kemudian mendudukkan diri. Tubuhnya pegal, membuatnya merasa takjub pada ibu-ibu yang mampu mengurus rumah dan anak dalam sehari.

Strawberry Sweetheart || Youngdong/PacadongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang