Duak!
"Astaga!" Donghyun meringis lagi. "Mau sampai kapan dia membentur pembatas itu?"
Youngmin menggelengkan kepala, pertanda tidak tahu. "Aku curiga dia akan terguling ke bawah jika pembatasnya kita lepas."
Menggaruk tengkuk, lalu melanjutkan kegiatan mereka. Membungkus kado untuk si kecil. Beruntung anak itu menuruni gaya tidur Donghyun yang mirip-mirip orang mati. Setidaknya, menyelinap keluar bukan hal yang sulit. Tak perlu mengkhawatirkan dia akan bangun dan menangis.
Kalaupun ia telah bangun, mereka juga akan mendapati anak itu naik ke kasur orangtuanya dan tidur dengan posisi bintang laut, atau malah tertidur dimana saja dengan beragam posisi aneh.
Donghyun pernah hampir membawanya ke dokter karena takut anak itu sleepwalking.
~Strawberry Sweetheart~
Kue itu berwarna ungu---warna kesukaan Hyunmi, dengan hiasan lavender ditepinya. Lalu lilin angka 3 tertancap di tengah kue.
"Bangunkan sekarang?"
"Iya... aduh hyung~ jantungku berdegup."
"Bagaimana ka---"
Hufffhhh~
"KKAMJAKK---ADUH!" Youngmin terlalu terkejut dengan gerakan tiba-tiba dari si kecil. Di susul riang tawa Hyunmi---yang hampir terguling dari kasurnya karena terlalu senang melihat wajah terkejut Papa-nya.
Anak itu pintar berpura-pura rupanya. Ia terbangun sekitar 7 menit sebelumnya, mengintip dari balik selimutnya, mendapati orangtuanya tengah menghias kue berwarna ungu---langsung saja matanya berbinar. Memutuskan untuk pura-pura tidur jika kue itu sungguhan untuknya.
"Aduh! Iya Papa lucu sekali!" Hyunmi melanjutkan tawanya, kelewat senang.
"Astaga Im Hyunmi...," Donghyun menggeleng heran, kemudian menggendong putrinya turun, memangkunya. "Happy bornday, sayangnya Mama."
"Kkkk~" Hyunmi kembali tertawa geli ketika Donghyun menciuminya, "Mama~ ayo potong kue!"
Menggelengkan kepalanya heran. Namun Donghyun tetap melakukannya, mengambil kue dari tangan Youngmin---meski akhirnya kuenya sedikit berantakan. Mencabut lilin dan memotongnya. Menyerahkan sebuah garpu kecil untuk Hyunmi, "Nah, potongan pertama."
Memekik senang, riang tawa si kecil. Memotongnya sendiri dan memberi satu suapan untuk Donghyun. "Suapan pertama,"
Lalu beralih pada Youngmin---yang masih shock, "Papa, maaf ya... habisnya tadi kalian ribut sih, Hyunmi kan jadi bangun."
Youngmin hanya mengangguk bodoh, membuka mulutnya ketika Hyunmi memberikan satu suapan kue. "Papa enggak marah kan?"
Hyunmi masih duduk diam di depan Youngmin, memberikan satu suapan untuk dirinya sendiri. Maniknya menatap Youngmin lekat, meminta maaf.
"Enggak kok, tadi cuma kaget." Youngmin mencium pipi tembam si kecil, "Selamat hari lahir, sayangnya Papa."
Mengangguk lucu, lalu duduk di depan kuenya yang masih dalam potongan besar. "Kuenya beli atau buatan Mama?"
"Buatan Mama." Jawab Donghyun, menyerahkan kotak hadiah ke hadapan Hyunmi, "Enak? Hyunmi suka enggak?"
"Sukaaaa~ terima kasih, Mama." Satu kecupan melayang ke bibir Donghyun, "Eh, salah. Harusnya pipi ya?"
Donghyun, yang memang mudah gemas, langsung saja memeluk Hyunmi dan mencium bibirnya. "Cium bibir aja enggak papa. Duh~ manis sekali anaknya Mama, huhu~,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry Sweetheart || Youngdong/Pacadong
Fiksi PenggemarAku tak pandai berbasa-basi, tapi aku punya sebuah kisah... Tentang sebuah keluarga kecil, 2 ayah... 1 anak perempuan... (tertawa) kalian tidak salah dengar, kok... keluarga mereka memang, yah... berbeda? Ayo duduk, bagaimana kalau secangkir teh? . ...