"Mama, Hyunmi mau cupcake yang kayak kemarin."
Donghyun yang sedang membuatkan sarapan terkejut saat Hyunmi menggelayut di kakinya. Nyengir lucu dengan manik penuh harapan, "Yang ada marshmallow panggangnya, Mama. Mau ya?"
"Nanti siang Mama buatkan ya?" Donghyun menggoyangkan kakinya, "Mama belum mandi, sayang."
"Wangi~ Mama-nya Hyunmi wangi." Si kecil justru semakin erat memeluk Donghyun, membuat si Mama terkekeh. "Iya, Hyunmi siap-siap dulu, Mama nanti anterin Hyunmi, kan?"
"Of course, sweetheart." Donghyun tersenyum, dia menyukai fakta bahwa Hyunmi cerewet di sekitarnya. "Cerewet sekali ya, putri Mama ini."
"Tapi kan, ke Mama aja." Hyunmi berlari menuju kamarnya untuk mengambil tas.
~Strawberry Sweetheart~
"Selamat pagi,"
"Selamat pagi!"
Riang Donghyun menyapa, ia baru saja mengantar Hyunmi dan langsung berangkat ke tempat kerjanya. Mendapat shift pagi sampai siang hari, Donghyun bersyukur ia mampu beradaptasi dengan cepat di tempat kerjanya.
Mengganti seragam, kemudian berjaga di stand. Melayani para pelanggan dengan senyuman mataharinya.
Tidak sebanding dengan pekerjaan Youngmin, Donghyun harus bekerja ekstra untuk membuat Hyunmi bahagia. Namun putri kecilnya itu malah menatapnya khawatir dan mengutarakan perasaannya ketika mereka hendak tidur.
"Kita tidur satu kasur kayak dulu juga Hyunmi enggak papa. Hyunmi senang karena Hyunmi punya Mama sama Papa."
Mengurangi 2 pekerjaan sampingannya, Donghyun mulai belajar bahwa... terkadang, yang di butuhkan anak-anak bukanlah uang jajan atau keinginan yang terpenuhi. Melainkan waktu dan kehadiran orangtua mereka sendiri.
~Strawberry Sweetheart~
Hari itu berjalan seperti biasa. Cuaca juga berkompromi, matahari menyapa, namun tak sampai menyengat. Kebanyakan orang-orang berjalan dengan satu cup kopi atau smoothie di tangan mereka. Menjalani aktifitas sebagaimana biasa.
Para wanita yang berlarian dengan high heels, pria yang terus-terusan melihat jam tangan, para mahasiswa yang berjalan berdampingan. Pertokoan buka seperti biasanya, sapaan mengudara seiring kedatangan. Bibir Donghyun terbuka, memanggil nama si pemesan, menyebutkan nominal dan mengakhirinya dengan senyuman.
Tempatnya bekerja lumayan ramai. Selain karena suasanya yang cocok jadi tempat belajar atau menyusun dokumen, sesekali ada yang minta tolong. Memesan minuman sampai 3 cup dengan ukuran large.
"Joanne Kirkland!" Donghyun kembali berseru, tersenyum saat mendapati si pemesan berlari kecil dan menanyakan total. Membayarnya cepat dan kembali ke tempatnya. Tampak gugup saat mengetikkan sesuatu di laptop.
Pukul 10.38, seorang rekan kerja Donghyun berseru memanggil si pemuda Im. "Cepat ganti pakaian! Ikut aku sekarang!"
~Strawberry Sweetheart~
Nyawa Donghyun serasa pergi dari tubuhnya. Kepanikan melanda, berlari keluar dari taksi setelah selesai membayar. Mereka turun lumayan jauh dari rumah sakit, kemacetan terjadi dan rekan kerja Donghyun sudah tak tahu-tahu lagi ketika menarik tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry Sweetheart || Youngdong/Pacadong
FanfictionAku tak pandai berbasa-basi, tapi aku punya sebuah kisah... Tentang sebuah keluarga kecil, 2 ayah... 1 anak perempuan... (tertawa) kalian tidak salah dengar, kok... keluarga mereka memang, yah... berbeda? Ayo duduk, bagaimana kalau secangkir teh? . ...