Donghyun menyadari orientasi seksualnya di kelas 7 akhir. Ketika menyadari bahwa ia menyukai kawan sekelasnya.
Jung Sewoon adalah satu-satunya orang yang tahu. Dan pemuda itu malah mengangguk dengan wajah datar, lanjut menyetel gitar dan memainkannya asal. Menemani Donghyun sudah menjadi kebiasaannya.
Donghyun lahir sebagai si nomor 3 dari 4 bersaudara. 21 tahun yang lalu, pada 17 September. Hidup di tengah keluarga yang memang sudah sejak dulu berantakan.
Kakak tertuanya, Kim Sowon, harus menggantikan peran ibu mereka yang bekerja sebagai kupu-kupu malam. Ia yang mengurus rumah sekaligus bertanggung jawab atas hidup ketiga adiknya.
Lalu Kim Donghan yang bossy, beberapa kali ia memperlakukan Sowon seperti babu. Donghyun dan Yewon yang menjadi adik pun kadang kena imbas ketika Sowon tidak ada.
Parahnya lagi, ia sudah berapa kali memperkosa si bungsu. Terkadang sampai bertengkar dengan Donghyun---yang tentu saja langsung naik pitam setiap kali si bungsu mengadu sambil menangis. Pertengkaran itu akan berhenti ketika salah satunya sudah tak kuat lagi.
Terkadang Donghyun, terkadang Donghan. Sowon pun tak bisa menghentikan keduanya, ia akan menjadi korban Donghan yang berikutnya jika berani. Tugasnya hanyalah menyembunyikan Yewon ketika adik pertamanya itu mabuk. Memastikannya Yewon sudah mengunci pintu dengan baik atau Donghan akan menerobos masuk.
"Aku lelah," Donghyun mengusap wajahnya, uangnya baru saja hilang. Lagi. Donghan pasti mengambilnya tadi siang.
Sowon menghembuskan nafas. Maniknya beralih pada Yewon yang sedang tidur dengan mata bengkak. Gadis itu baru hendak membuka mulut ketika pintu kamar terdobrak brutal.
Sowon ingat dengan baik jadwal ayahnya yang menjadi tukang pukul di sebuah club. Tidak mungkin pulang pada pukul 10 malam.
Lalu kenap---
"Kemari!" Donghyun tahu-tahu di seret keluar tanpa tahu apa salahnya. Sowon cepat-cepat menenangkan Yewon, memintanya untuk menunggu barang sebentar. Donghyun dalam bahaya, itu pikiran si sulung.
Donghyun meringis kesakitan, cengkraman ayahnya kuat sekali!
Lalu tubuhnya di banting ke lantai, mendapat pukulan berkali-kali. Ia mungkin akan melawan jika ini adalah Donghan. Tapi ini ayahnya! Dan tenaga mereka tidak imbang jika berkelahi!
Sebuah buku di lempar ke wajahnya, dan detik itu juga, Donghyun tahu rahasianya terbongkar.
~Strawberry Sweetheart~
Donghyun takut.
Donghan bertindak seenaknya ketika Sowon tidak ada. Beberapa kali juga ia mengejek Donghyun habis-habisan. Mengungkit soal orientasi seksualnya di meja makan tanpa tahu perasaan Donghyun.
Malu, marah, takut... Donghyun tak bisa lagi memilah-milah emosinya. Terkadang ia akan meledak sendiri, berteriak frustasi.
Sampai... petaka itu terjadi. Donghyun baru saja lulus. Merayakannya bersama Sewoon di sebuah restoran cepat saji. Bersenang-senang sembari memamerkan nilai mereka masing-masing.
Donghyun terpikir kabur sejak beberapa tahun lalu, tapi ia tahu ia tak bisa melakukannya. Sowon dan Yewon membutuhkannya.
Yewon tidak ada, jadi...?
Sowon adalah satu-satunya yang menahan Donghyun untuk pergi.
Tapi malam itu, Donghyun tak bisa lagi di sana. Ia harus pergi, bagaimanapun caranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry Sweetheart || Youngdong/Pacadong
FanfictionAku tak pandai berbasa-basi, tapi aku punya sebuah kisah... Tentang sebuah keluarga kecil, 2 ayah... 1 anak perempuan... (tertawa) kalian tidak salah dengar, kok... keluarga mereka memang, yah... berbeda? Ayo duduk, bagaimana kalau secangkir teh? . ...