Pekikan itu terdengar, Hyunmi melompat-lompat semangat dan mulai sibuk menjelajahi kamar barunya.
Youngmin tersenyum di depan pintu kamar Hyunmi, senang melihat putrinya tersenyum lebar. "Suka?"
"Sukaaaa~ terima kasih Papa!" Hyunmi memeluk Youngmin, mencium pipi sang ayah. "Kamar Papa warnanya apa?"
"Abu-abu muda," jawab Youngmin, "Hyunmi suka ungu, kan?"
Nyengir. Kemudian memeluk tangan Papa-nya. Gadis kecil itu kemudian mulai menjelajahi rumah baru mereka.
Padahal ukurannya tidak terlalu besar. Hanya ada 2 kamar berukuran sedang, dapur-ruang makan, ruang tamu, ruang tengah, juga sebuah gudang di belakang---kalau saja Youngmin harus membenarkan sesuatu yang rusak atau apa.
Halaman belakang juga membantu Donghyun jika ingin menjemur pakaian---mesin cuci juga di letakkan di sana.
Namun bagi Hyunmi, rumah ini terhitung lebih besar daripada tempat tinggalnya di Korea dulu. Gadis kecil itu berlarian riang, Donghyun sampai harus memintanya duduk tenang. Mereka hanya membawa barang-barang pribadi mereka dan Youngmin berhasil menjual ranjang Hyunmi.
"Sweetheart," panggil Donghyun, "bantu Mama."
Hyunmi menoleh, berlari menghampiri Donghyun di kamarnya. "Hm?"
"Rapikan kasurnya ya?" Donghyun menunjuk kasur Hyunmi, "Bonekanya di tata, oke? Setelah ini Mama akan belikan pizza."
Hyunmi mengangguk.
~Strawberry Sweetheart~
Mereka baru selesai berberes pada sore hari. Youngmin merenggangkan tubuhnya.
"Youngminie hyung~ ayo sini!" panggil Donghyun. Youngmin mengangguk, kemudian menghampiri Donghyun yang menyiapkan minuman dingin untuk si dominan. "Memangnya tidak lelah?"
Youngmin menyambar gelasnya, "Lelah sekali... tubuhku pegal semua."
"Mama, Hyunmi sudah sele---KUE!!"
Youngmin tertawa. Hampir menyembur kue yang ada di dalam mulut. Pemuda itu cepat-cepat mengambil tisu dan menutup mulutnya.
Sementara Hyunmi memandang Youngmin bingung. "Ada yang lucu ya?"
"Enggak," Youngmin berhasil meminum airnya, "enggak papa."
~Strawberry Sweetheart~
Rumah mungil mereka memiliki halaman depan yang cukup luas---kata Youngmin bagus untuk Hyunmi main bola.
PADAHAL KAN DIA TIDAK BISA MENENDANG BOLA?!!
"Mama," Hyunmi menepuk bahu Donghyun, "lapar... Hyunmi mau kue."
"Eh?" Donghyun menatap jam, "Ya ampun! Maafkan Mama!"
Si manis langsung berlari menuju dapur, meninggalkan Hyunmi di ruang tengah. Sementara si kecil hanya bisa terdiam mencerna kelakuan Mama-nya barusan.
Youngmin baru saja keluar kamar, mendapati Hyunmi melamun di ruang tengah. Si pemeran Papa itu mencolek bahu putrinya. "Melamun." Tegurnya.
Hyunmi tersentak, menatap Youngmin sebentar. Kemudian menggeleng, "Hyunmi capek. Temenin tidur."
Bingung, Youngmin menatap jam. Masih pukul 7, Hyunmi biasanya baru mengantuk di pukul 8 atau 9---setelah menyantap makan malam. "Beneran?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry Sweetheart || Youngdong/Pacadong
FanfictionAku tak pandai berbasa-basi, tapi aku punya sebuah kisah... Tentang sebuah keluarga kecil, 2 ayah... 1 anak perempuan... (tertawa) kalian tidak salah dengar, kok... keluarga mereka memang, yah... berbeda? Ayo duduk, bagaimana kalau secangkir teh? . ...