Musim semi, 1998
Dulu... Youngmin bertemu dengan Donghyun di sini. Usia Donghyun masih muda. Youngmin pun sudah berada di akhir masa SMA-nya. Donghyun duduk dengan gitar di pangkuannya. Memetiknya, menciptakan sebuah nada asal.
Youngmin tak tahu kenapa Donghyun bisa begitu manis. Manik sendunya justru seindah kerlip bintang, pun bibir ranum dan...
Dia punya luka. Youngmin berdecak dari jauh. Niatnya pergi ke Sungai Han sebenarnya untuk menunggu Kenta dan Sanggyun. Berjanji menghabiskan sore bersama di sini sebab keduanya harus pergi ke luar negeri untuk melanjutkan kuliah.
Lalu Youngmin?
Mendengus kasar, sudah berapa kali ia menolak panggilan dari ibunya? Berapa kali pula ia menolak perjodohan dirinya? Apalagi ini soal bisnis. Menikahkan anak untuk menyatukan perusahaan --bagi Youngmin, sama saja dengan menggadaikan anak.
Ya... itu bagi dia sih, pendapat orang kan berbeda-beda.
Lagipula, keluarganya tidak ada yang tahu bahwa ia tak tertarik pada wanita sama sekali. Paling saudari kembarnya --yang kabur lebih dulu darinya.
You wasn't deep inside
In my yesterday dream
You wasn't deep inside
Maybe another day
Neodo ije nal ijeoyo
"Youngmin-ah!" Kenta tampak terburu, "Melamun saja, aku sudah memanggilmu dari tadi!"
Menarik Youngmin. Menghampiri Donghyun yang rupanya sudah di kerubuti orang-orang. Suara Donghyun yang lembut tentu menarik emosi banyak orang. Beberapa menangis sesenggukan. Donghyun menyampaikan emosinya dengan baik.
Ireoke jabadi nal tteonal georamyeon
Neomu maeum apeujiman naega neol ijeulge
You wasn't deep inside
In my yesterday dream
"Aku ingin mengajakmu melihatnya." Bisik Sanggyun, "Bagus, kan?"
Pada akhirnya, Youngmin memang bersenang-senang dengan kedua temannya. Namun ia tahu-tahu kembali ke Sungai Han dengan dua kopi di tangannya. Donghyun masih di sana, kata Kenta, dia akan terus berada di Sungai Han sampai malam tiba.
"Tuan, anda berniat melubangi punggung saya atau bagaimana?"
Oh, baru saja ia tertangkap basah.
Kerja bagus, Im Youngmin.
Berdeham gugup, Youngmin mendudukkan diri di sebelah Donghyun. "Aku... membelikannya untukmu."
Boros sesekali tak masalah, kan? Lagipula kartu kreditnya kena blokir dan ia tak ambil pusing. Masih bisa membuat kartu baru seorang diri.
"Apa kita pernah kenal?"
Donghyun adalah tipe-tipe orang yang selalu waspada terhadap orang asing. Mungkin ia ramah, tapi ia juga mudah menaruh curiga.
"Aku tak akan meracuni kopimu," Youngmin berdecak, "dan aku bukan tuanmu. Panggil Youngmin saja."
Donghyun sudah 2 minggu berada di Seoul, tidur bersama orang-orang jalan yang tak punya rumah, berdesakan. Menyembunyikan dirinya. Tak bicara apapun, hanya pulang untuk berbagi sedikit dari hasil mengamennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry Sweetheart || Youngdong/Pacadong
FanfictionAku tak pandai berbasa-basi, tapi aku punya sebuah kisah... Tentang sebuah keluarga kecil, 2 ayah... 1 anak perempuan... (tertawa) kalian tidak salah dengar, kok... keluarga mereka memang, yah... berbeda? Ayo duduk, bagaimana kalau secangkir teh? . ...