LavenderWriters Project III Present
Different Star © Group 2
Part 14 — Created by pena_samudra
▪︎▪︎▪︎
Bara yang baru saja pulang dari kerjanya, membuka pintu rumahnya perlahan, agar tidak membangunkan Mama dan Adiknya yang diyakininya sudah tidur. Jam menunjukkan pukul 00:15 WIB, itu lah yang membuatnya yakin. Bara berjalan memasuki rumahnya, menuju ke kamarnya.
Namun saat sampai di depan kamar Hani, Bara mendengar suara isakan dari dalam sana. Dahi Bara mengernyit, menerka-nerka apakah suara itu berasa dari Mamanya? Jika iya, mengapa?
Bara pun memutuskan untuk mengeceknya. Ia memutar gagang pintu kamar Hani, dan ternyata tidak dikunci. Kemudian, ia buka pelan-pelan.
Hati Bara mencelos melihat pemandangan di dalam sana. Lagi-lagi Bara menyaksikan Mamanya menangis di malam hari sambil memeluk foto mendiang Abi, Papa Bara. Ya, ini bukan lah yang pertama kalinya Bara melihat Mamanya seperti ini.
Dulu, sesaat setelah kepergian Abi, mungkin hampir setiap hari Bara melihat Hani menangis di setiap malam. Namun seiring berjalannya waktu, hal tersebut sudah jarang Bara dapati. Mungkin hanya di hari-hari tertentu saja Bara mendapati Mamanya menangis.
Misalnya ketika hari anniversary pernikahan Mama dan Papanya itu, atau mungkin ketika salah satunya berulang tahun. Ngomong-ngomong tentang hari, besok adalah hari Minggu, tanggal 31 Mei 2020. Dan itu bertepatan dengan hari ulang tahun Abi.
Pantas saja Mamanya menangis, pasti wanita kesayangannya itu kembali teringat kenangan-kenangan saat Papanya masih hidup.
Bara menghela napas beratnya, lalu memutuskan untuk masuk ke dalam kamar Mamanya itu.
"Ma," panggil Bara sambil memegang bahu Hani membuat wanita itu, dengan cepat menghapus jejak air matanya.
"Bara, kamu baru pulang sayang?" tanya Hani kepada Bara yang kini sudah duduk di hadapannya.
Bara hanya mengangguk. "Mama kenapa lagi?" Kini giliran Bara yang bertanya.
"Hm? Kenapa? Mama gapapa, kok." Menggunakan senyuman andalannya, Hani mencoba menipu putranya.
Namun, jangan panggil dia Bara jika tidak bisa mengetahui kebohongan itu. Bara sudah sangat hafal dengan senyuman tersebut. Senyuman yang selalu Hani tunjukkan kepada orang-orang, hanya untuk menutupi kesedihannya.
"Mama lupa, kalo Bara ini anak Mama? Jangan coba-coba bohongin Bara, Ma. Karena itu bakal sia-sia," sindir Bara dengan nada lembut.
Hani menundukkan kepalanya, dia selalu saja dibuat tak berkutik oleh putra sulungnya itu.
Bara menatap Hani sendu, tangannya tergerak menyentuh dagu Mamanya dan mendongakkan wajah Mamanya agar menatap dirinya. "Jangan nunduk, Ma. Nanti mahkota Mama jatuh."
Mendengar ucapan Bara, membuat mata Hani kembali berair.
"Mama bisa cerita sama Bara. Mama bisa berbagi semuanya ke Bara. Kalo Mama cuma nangis sendirian di malam hari, Bara ngerasa jadi anak yang paling gak berguna di dunia ini. Karena gak bisa buat Mamanya sendiri tersenyum."
![](https://img.wattpad.com/cover/224476505-288-k607206.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
02;Different star✔
Teen Fiction#LavenderWriters Project Season 3 ;Ketua: @imah224 ;Asisten: @pena_samudra | B i n t a n g y a n g B e r b e d a | Ini kisah cinta Starla dan Bara, dua anak manusia yang latar belakang kehidupannya sangat bertolak belakang. Jika Starla hidup dengan...