DS; 26

102 14 14
                                    

LavenderWriters Project III Present

Different Star © Group 2

Part 26 — Created by pena_samudra

▪︎▪︎▪

"Bar, gue duluan ya!" ujar Keano yang terlihat buru-buru mengenakan tasnya hendak keluar kelas.

Bara hanya berdehem menanggapi Keano yang berpamitan, sementara Starla sudah siap membanjiri sahabat dari pacarnya itu dengan berbagai ujaran.

"Mau kemana sih, lo? Tumben buru-buru amat? Udah kayak orang penting aja lo. Palingan juga mau molor lo pulang sekolah," ejek Starla.

"Kepo banget sih, lo! Gue itu sibuk, gak kayak lo sama Bara. Pacaran mulu kerjaannya," balas Keano.

"Idih, suka-suka kita lah. Buat apa punya pacar kalo gak pacaran? Lo jomblo mana paham!" sahut Starla lagi.

"Hilih, bentar lagi gue juga gak bakal jomblo lagi. Lo liat aja ntar." Starla tertawa mendengarnya.

"Siapa yang mau jadi pacar cowok somplak kayak lo, hah?" ejek Starla untuk yang kedua kalinya.

"Enak aja lo! Lo liat aja nanti, kalo gue udah jadi beneran, bakal kalah cantik lo sama cewek gue!"

"Nyi nyi nyi," ucap Starla menye-menye.

Sementara Bara yang menyaksikan rutinitas pacar dan sahabatnya itu, hanya menatap keduanya tanpa minat. Tanpa berniat untuk menyahuti.

"Dasar Kak Ros! Kerjaannya nyinyir mulu!" kesal Keano.

"Lo itu emang pantes dinyinyirin. Tampang-tampang muka kayak lo gitu, gak cocok kalo dipuji. Yang ada lo terbang, gak turun-turun."

"Wah, tai pacar lo Bar! Kalo bukan cewek lo nih, udah gue grawuk-grawuk tuh mukanya," gereget Keano.

"Mau mati lo?" sahut Bara.

"Kan gue ngomongnya, kalo bukan! Gimana sih, lo! Gue masih sayang nyawa juga kali."

"Haha, takut kan lo sama cowok gue? Dasar Keano cupu." Entah kenapa Starla bisa dengan mudahnya menghujat Keano. Begitu pula Keano, suka sekali debat dengan Starla. Tapi jika salah satu ada masalah, masih bisa saling bantu.

"Apa lo bilang, hah?" Tangan Keano yang khilaf hendak menjambak rambut Starla terhenti ketika Bara berdehem keras sambil memberikan tatapan tajamnya.

"Hehe, santuy Bar. Gue cuma mau ngelus-ngelus rambut cewek lo kok. Nih ...," Benar saja, Keano mengelus lembut puncak kepala Starla, "bener, kan?" tambahnya.

Sontak saja, secara bersamaan Starla menepis kasar tangan Keano. Sementara Bara menggeplak kepala Keano bagian belakang.

"ADUH!" pekik Keano.

"Anjir, kekencengan woi! Kalo gue jadi bego gimana? Mau tanggung jawab lo?" lanjutnya mengomel.

"Lo lupa? Kalo lo udah bego?" sahut Bara pedas.

Keano berdesis sambil terus mengusap-usap kepalanya. "Bangsat," umpatnya.

***

Sesaat setelah Keano menutup mulutnya, Sadena datang sambil berteriak memaki Keano.

"No, lo gimana sih? Gue udah nungguin di depan kelas dari tadi, tapi lo nya malah ngoceh disini. Lo pikir gak pegel apa!" omel Sadena.

"Duh, Yang. Jangan ngomel dulu dong, kepala gue sakit nih. Abis digeplak sama Bara. Asal lo tau, mereka berdua udah menganiaya gue tadi," adu Keano.

02;Different star✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang