DS;15

102 12 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

Different Star © Group 2

Part 15 — Created by pena_samudra

▪︎▪︎▪︎

Mengenakan pakaian serba hitam khas orang yang akan berziarah ke makam, Bara beserta Mama dan Adiknya duduk di kursi yang ada di teras rumah. Sembari menunggu taksi online yang sudah Bara pesan beberapa menit yang lalu, ketiganya sesekali bercanda. Siapapun yang melihatnya, pasti akan iri melihat keharmonisan tersebut.

"Kak Bara, pacaran itu apa sih?" celetuk Nina tiba-tiba membuat Bara dan Hani sedikit kaget.

"Kenapa Nina tiba-tiba nanya itu?" tanya Bara balik.

"Eum ... kemarin itu, Lana bilang ke Nina Kak. Katanya Lana suka sama Nina, terus nanya Nina mau gak jadi pacarnya? Gitu." Untuk kedua kalinya Bara dan Hani dibuat kaget sekaligus tidak percaya dengan penuturan Nina barusan.

Bagaimana tidak, bocah seusia Nina dan Lana yang baru berusia 7 tahun bisa seperti itu? Astaga!

"Lana bilang gitu ke Nina?" Nina dengan polosnya mengangguk. "Terus Nina jawab apa?" tambah Bara bertanya lagi.

"Nina jawab mau. Soalnya Lana juga bilang, kalo Nina jawab mau, Lana bakal bahagia. Nah, kan Nina gak bisa lihat Lana sedih. Jadi Nina jawab mau deh." Bara dan Hani menepuk jidatnya masing-masing.

"Nina, kalian itu masih kecil. Belum boleh pacaran," ucap Hani yang akhirnya ikut bersuara.

"Kenapa gak boleh? Emang pacaran itu apa sih, Ma? Kak Bara sama Kak Lala pacaran juga, kan? Kenapa Nina sama Lana gak boleh?" Rentetan pertanyaan itu membuat Hani geleng-geleng kepala.

"Coba jelasin, Bar. Pusing Mama ngehadapin anak jaman sekarang. Masih SD aja udah berani kayak gitu," pasrah Hani menyerahkan semuanya kepada Bara.

Bara menggaruk tengkuknya yang padahal juga tidak gatal. Laki-laki itu bingung harus menjelaskannya bagaimana. Supaya Adik kecilnya bisa paham.

"Kak Bara kok diem aja sih?" desak Nina.

"Kakak bingung jelasinnya."

"Kenapa bingung?"

"Karena kamu belum cukup umur untuk memahami hal ini Nina. Gini deh, intinya kamu sama Lana itu masih kecil. Jadi gak boleh pacaran. Udah, putusin aja." Bara lama-lama bisa frustasi menghadapi anak kecil yang dewasa sebelum waktunya.

"Kalo diputusin, berarti Nina sama Lana udah gak pacaran?"

"Iya."

"Nanti Lana bakalan sedih gak, ya?" Entah kepada siapa gadis kecil itu bertanya.

"Sedih tinggal dihibur. Kasih permen aja paling udah seneng," sahut Hani dengan entengnya.

"Emang iya, Ma?" Hani hanya berdehem menanggapi pertanyaan putrinya.

"Kak Bara juga mau putusin Kak Starla?" tanya Nina beralih ke Bara.

02;Different star✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang