Saat ini Alfi baru saja sampai dirumahnya. Dia langsung mengganti bajunya dan segera turun mencari Mamanya.
" Ma..." Panggil Alfi.
" Iya?" Sahut Deva dari arah dapur.
Alfi pun langsung menghampiri Deva sambil memastikan kalau tidak ada orang lain selain mereka.
" Kamu kenapa sih Al?!? Belakangan ini kamu tuh jadi aneh!?!" Ucap Deva bingung melihat Alfi yang celingukan.
" Alfi mau tanya sesuatu Ma, Mama jawab yang jujur ya." Ucap Alfi sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
" Tanya apa?" Balas Deva sambil mematikan kompornya.
" Emmm, a-anu..." Cicit Alfi bingung.
" Anu apa?" Balas Deva mengerutkan keningnya bingung.
" I-itu lho Ma..." Cicit Alfi lagi sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
" Alfi, kalo ngomong yang bener ya!?! Mama ini masih punya banyak pekerjaan, kamu kok malah buat Mama darah tinggi!?!" Omel Deva.
Alfi pun menghembuskan nafasnya pelan sambil memastikan kalau tidak ada orang lain yang masuk ke dalam dapur.
" Okok. Jadi gini, kalo misalnya Alfi minum terus gelas yang bekas Alfi pake itu Alfi kasih ke temen cewek Alfi, apa itu bisa dibilang ci-ciuman Ma? Ma-maksud Alfi se-secara tidak langsung." Ucap Alfi nyaris berbisik.
" Kamu habis nyium siapa?!? Dengerin Mama ya! Kamu itu nggak boleh asal nyosor aja main nyium-nyium anak orang!?! Kalo orangtuanya marah gimana?!? Kamu itu..."
Sebelum Deva menyelesaikan ucapannya, Alfi sudah membekap mulut Mama nya itu dengan tangannya.
" Jangan keras-keras Ma, nanti ada yang denger..." Ucap Alfi panik.
" Okok, Mama ngerti. Sekarang kamu bilang ke Mama, kamu habis nyium siapa?" Ucap Deva lembut.
" Eh, Alfi nggak nyium siapa-siapa! Alfi cuma tanya, kalo minum botol/gelas bekas orang lain itu bisa dibilang ciuman atau enggak? Udah!" Balas Alfi.
" Kalo menurut Mama sih 50% iya, 50% enggak. Tapi kebanyakan orang sih bilangnya iya. Tapi kan itu nggak penting, toh pasti disekolah sering juga kan beli 1 botol air mineral terus diminum bareng-bareng. Mau itu cewek, ataupun cowok, sama aja." Jelas Deva.
Alfi langsung menghembuskan nafasnya lega. Entahlah, perkataan Mamanya selalu mampu membuat Alfi merasa lega dan juga nyaman diwaktu yang bersamaan.
" Tapi Mama masih penasaran, kenapa kamu tanya kayak gitu ke Mama?" Tanya Deva sambil menatap Alfi penuh selidik.
" Itu semua gara-gara omongannya Aldo!" Jawab Alfi sambil memutar bola matanya malas.
" Aldo temen kamu yang otaknya agak maaf ya bukannya Mama mau menghina, yang otaknya kurang satu ons itu?" Tanya Deva lagi.
" Iya." Jawab Alfi.
Deva hanya menganggukkan kepalanya paham. Sedangkan Alfi langsung berpamitan kembali ke kamar.
Yaampun Alfiii... Ke kamar aja pake pamitan...
Kalah author yang kalo ke kamar langsung main nyelonong aja wkwk...--ALFIRA--
'Kamarku adalah duniaku'. Itulah pepatah yang cocok untuk menggambarkan kondisi kamar Fira saat ini.
Karena Fira adalah tipe cewek yang suka membaca buku, terutama buku fantasi, dia mengubah kamarnya persis seperti yang ada di buku fantasinya.
Kamar yang awalnya terlihat normal, sekarang dia sulap menjadi seperti perpustakaan.
Banyak buku yang berjajar rapi di setiap sisi kamar, mulai dari buku pelajaran yang ada di atas meja belajar, sampai buku-buku fiksi dan juga buku fantasi yang ada si sekeliling ruangan.
Ini semua karena Fira baru saja membaca buku fantasi yang didalamnya terdapat imajinasi kamar yang ada di perpustakaan. Dan akhirnya, jadilah kamar perpustakaan milik Fira sendiri.
" Yeayy! Akhirnya selesai..." Ucap Fira puas melihat hasil dekorasi kamarnya.
" Yaampun Fira, kamu mau jualan buku?" Ucap Sari saat masuk ke dalam kamar Fira.
" Bagus kan Ma?" Tanya Fira sambil melihat sekeliling kamarnya yang dipenuhi oleh buku-buku yang berjajar rapi.
" Bagus sih, tapi masa iya kamu taruh buku-buku itu di setiap sisi kamar? Apa nggak sebaiknya kamu taruh di satu lemari khusus aja buku-bukunya?" Ucap Sari sambil ikut memperhatikan buku-buku yang ada di kamar Fira.
" Maunya sih gitu Ma, tapi menurut novel fantasi yang Fira baca, buku-bukunya itu memang mengelilingi kamar. Jadi kelihatannya itu kayak kamar yang ada di tengah-tengah perpustakaan." Jelas Fira.
" Iya deh, terserah kamu. Lagian juga kan ini kamar kamu. Mama ke dapur dulu ya." Ucap Sari lalu keluar dari dalam kamar Fira.
Sedangkan Fira langsung menghempaskan tubuhnya ke atas kasur dan tersenyum puas karena kamar impiannya sudah jadi.
--ALFIRA--
Pukul 20.00...
Seorang pria yang berada di ruangan gelap sedang melihat hasil tangkapannya dengan mata menyalang.
" Hallo anak muda..." Sapa pria itu kepada lawan bicaranya.
" Lepasin! Siapa kamu! Lepasin saya!" Balas lawan bicara itu.
" Oh tentu saja. Saya akan melepaskan ikatan itu, karena kita akan bekerjasama dan saling menguntungkan satu sama lain." Ucap pria itu dibalik kegelapan.
" Apa maumu!?!" Balas lawan bicaranya setelah ikatan pada tangan dan kakinya dilepaskan.
" Permintaanku sangatlah mudah! Jauhkan laki-laki yang bernama Alfi dari Fira. Buat Alfi membenci Fira, ataupun sebaliknya. Buat retakan diantara kedekatan mereka, dan pastikan kalau retakan itu tidak bisa di utuhkan kembali." Ucap pria itu.
" Saya tidak mau!?! Siapa anda yang dengan beraninya mengajak saya bekerjasama seperti ini hah!?!" Balas lawan bicaranya.
" Oh ayolah, jangan munafik! Aku tau kau itu menyukai Fira! Benar bukan anak muda? Ah, siapa namamu? Alvin?" Ucap pria itu.
Yap! Orang yang sedang menjadi lawan bicara pria itu adalah Alvin.
" Begini saja, kita buat kesepakatan. Kalau kamu bisa memisahkan mereka, maka kamu pasti akan mendapatkan Fira. Tapi kalau kamu tidak mau bekerjasama dengan saya, maka saya pastikan kamu pasti akan kehilangan Fira untuk selamanya." Lanjut pria itu.
" Jangan membual!?! Omong kosong mu itu tidak akan berpengaruh sama sekali!?!" Balas Alvin lalu pergi keluar dari dalam ruangan gelap itu.
Beberapa orang hendak mencegahnya, tapi pria misterius itu menyuruh anak buahnya untuk tetap diam.
" Kita lihat, berapa lama kamu akan bertahan pada pendirianmu itu anak muda." Ucap pria itu dengan senyum devilnya.
Hallo guys...
Author up lagi nih gan...
Gimana sama part nya yang ini...
Menarik nggak...Oh iya, maaf ya kalo part nya yang ini sedikit....
Soalnya author ini ngetiknya juga pagi-pagi...
Demi kalian...Jangan lupa vote & coment nya ya guys...
See you next part guys...
![](https://img.wattpad.com/cover/209627351-288-k203327.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFIRA (COMPLETED)
Teen Fiction(Sequel DEVANO) Masih ingat dengan Vano dan Deva? Yap! Ini adalah kisah tentang anaknya. ~ Alfiano Praga Alfarel ~ Cowok berpostur tubuh atletis itu mewarisi ketampanan dan kepintaran dari kedua orang tuanya. Selain itu, cowok yang akrab disapa Alf...