Pukul 09.00...
Saat ini Alfi sedang duduk di dalam ruangan kerja Papa nya dengan mata yang terus menatap ke layar laptop.
" Den Alfi." Panggil Bi. Lastri.
" Eh, iya? Ada apa Bu? Eh, Bi?" Ucap Alfi gelagapan.
" Aden ini, jangan serius-serius liat laptopnya nanti bisa sakit mata." Ucap Bi. Lastri sambil menaruh segelas jus jeruk dan juga camilan ke atas meja.
" Hehe, iya Bi." Cicit Alfi sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
" Aden mau dibawakan makanan juga kesini?" Tawar Bi. Lastri.
" Nggak usah Bi." Tolak Alfi sopan.
" Yasudah, Bibi ke dapur dulu ya Den." Pamit Bi. Lastri. Dan dibalas anggukan oleh Alfi.
Saat Bi. Lastri keluar dari dalam ruangan kerja Vano, bertepatan dengan Kenan yang akan masuk ke dalam ruangan. Sehingga Kenan tidak sengaja menabrak Bi. Lastri.
" Astaghfirullah! Maaf Bi." Ucap Kenan sambil membantu Bi. Lastri berdiri.
" Om gimana sih?!? Untung Bi. Lastri nggak kenapa-napa." Cetus Alfi sambil berdiri dari kursinya.
" Nggak sengaja Al." Balas Kenan.
" Nggak papa Den. Saya permisi dulu." Sahut Bi. Lastri lalu berjalan keluar dari dalam ruangan kerja Vano.
" Sekali lagi maaf ya Bi." Ucap Kenan sedikit keras.
" Om." Panggil Alfi sambil berjalan kembali ke kursinya dan kembali melihat ke arah laptopnya.
" Apa." Balas Kenan sambil mengambil kursi dan duduk di sebelah Alfi.
" Om tau siapa dia?" Tanya Alfi sambil menunjuk seseorang yang mengenakan jaket dan juga masker hitam di dalam video.
" Tunggu bentar Al! Bilang yang jujur sama Om, kamu itu sebenarnya marah nggak sih sama Fira?" Tanya Kenan bingung.
" Kalo marah sih enggak, cuma pas awal-awal kaget aja." Jawab Alfi santai.
" Eh? Kamu jangan main-main ya Al! Jangan mainin perasaan cewek kamu!" Sahut Kenan kesal karena jawaban Alfi.
" Anak orang kamu buat nangis kayak gitu, kamu kira air mata bisa dibayar pake uang?!?" Lanjut Kenan.
" Udahlah, urusan itu biar Alfi yang urus." Ucap Alfi.
" Yang penting sekarang Om tau nggak dia siapa?" Tanya Alfi mengulang pertanyaannya yang tadi.
" Nggak." Jawab Kenan singkat.
" Kalo gitu dia harus kita selidiki." Ucap Alfi.
" Maksud kamu?" Tanya Kenan bingung.
" Cowok ini pasti tangan kanan pelakunya. Coba Om liat, dia kayak ngasih sesuatu ke orang-orang yang ada di tempat kejadian. Ya kan?" Jawab Alfi sambil menzoom layar laptop.
" Apa nggak sebaiknya kita pake bantuan polisi aja Al?" Tawar Kenan.
" Kita pasti pake bantuan polisi, tapi nanti kalau waktunya udah tepat." Balas Alfi sambil memakan camilan yang tadi Bi. Lastri bawakan.
Kenan hanya menganggukkan kepalanya paham dan kembali meneliti layar laptop.
" Kalo Alfi sih udah tau salah satu pelakunya." Ucap Alfi tiba-tiba.
Sontak Kenan langsung menoleh ke arah Alfi dan menatapnya bingung.
" Siapa?" Tanya Kenan.
" Dia." Jawab Alfi sambil memberikan Hp nya kepada Kenan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALFIRA (COMPLETED)
Fiksi Remaja(Sequel DEVANO) Masih ingat dengan Vano dan Deva? Yap! Ini adalah kisah tentang anaknya. ~ Alfiano Praga Alfarel ~ Cowok berpostur tubuh atletis itu mewarisi ketampanan dan kepintaran dari kedua orang tuanya. Selain itu, cowok yang akrab disapa Alf...