--ALFIRA 36--

1.5K 96 6
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM WATTPAD AKU YA!!!
wattpad.nani._

--ALFIRA--

TIN TINNN!
TIIINNNN!

" Gila! Macet banget Fan!" Gerutu Juna.

" Mau gimana lagi? Namanya juga di kota. Kalo di desa mah beda lagi..." Balas Naufan.

" Pingin gue jitak tuh orang yang bikin macet jalanan!?!" Ucap Juna kesal sambil memencet bel mobilnya sekali lagi dengan kencang.

" Sabar Jun..." Balas Naufan.

Drrttt... Drrttt...

Hp milik Naufan tiba-tiba berdering saat Naufan baru saja hendak mendinginkan otaknya.

" Siapa Fan?" Tanya Juna.

" Bokap nya Alfi." Jawab Naufan mengangkat telponnya.

" Eh! Cepet-cepet angkat!" Seru Juna.

" Iya ini udah diangkat!?!" Cetus Naufan.

" Halo!" Ucap Vano di sebrang sana dengan sedikit keras.

" Eh? I-iya Om. Ada apa ya?" Sahut Naufan agak gugup.

" Kamu sudah sampai mana? Dan, apa Alfi ada disana?" Tanya Vano. Ada nada khawatir di suaranya.

" Saya sama Juna masih di jalan Om. Dan kalau soal Alfi, dia udah berangkat duluan Om." Jawab Naufan.

" Oh, yaudah. Om sebentar lagi sampai. Dan Om sarankan, kamu jangan lewat jalan yang sedang ada proyek pembangunan di salah satu cabang perusahaan Om. Karena disana sedang macet total." Ucap Vano.

" Lah, sekarang gue sama Juna malah lewat sini!" Batin Naufan sambil menepuk dahinya.

" Kenapa Fan?" Tanya Juna.

" Tunggu bentar!" Balas Naufan.

" Naufan, kamu dengar yang saya ucapkan?" Tanya Vano.

" Ah, iya Om." Jawab Naufan gelagapan.

" Yasudah, saya tutup telfonnya." Ucap Vano lalu menutup panggilannya secara sepihak.

" Ada apa Fan?" Tanya Juna lagi.

" Loh tau nggak sih?!?..."

" Enggak." Potong Juna.

" Yeee, monyet! Gue belum selesai ngomong juga!?!" Sahut Naufan.

" Okok sorry. Terusin." Balas Juna dengan cengirannya.

" Jadi, sepanjang jalanan ini macet itu karena lagi ada proyek pembangunan di salah satu cabang perusahaan punya Om Vano!" Jelas Naufan.

" Gila! Itu proyek pembangunan apaan yang sampe bisa bikin macet 5 km?!?" Sahut Juna tak habis pikir.

" Soal itu nggak penting, yang penting sekarang itu gimana caranya supaya kita bisa cepet-cepet sampe ke tempat tujuan." Ucap Naufan.

" Pusing kepala gue..." Lanjutnya.

" Apalagi gue!?!" Balas Juna sambil kembali fokus ke depan.

--ALFIRA--

" LEPASIN RA PA! LEPASIN RA!" Teriak Fira untuk yang kesekian kalinya.

" Lepasin Ra..." Lirih Fira dengan air mata yang sudah berderai.

" Sudah puas teriak-teriak nya?" Cetus Tio.

" KENAPA PAPA TEGA BANGET SIH?!? RA SALAH APA SAMA PAPA?!? KENAPA PAPA BENCI BANGET SAMA RA?!?" Teriak Fira frustasi.

" Sudahlah! Kamu tidak akan paham juga kan..." Sahut Tio santai.

" DASAR BRENGSEK! BAJINGAN! PSIKOPAT! DASAR GI..."

PLAK!

Satu tamparan keras berhasil Tio layangkan tepat di pipi kiri Fira. Dan itu menyebabkan pipi Fira memerah.

" TUTUP MULUTMU HAH!?!" Seru Tio.

" KENAPA? PAPA MERASA TERSINGGUNG? BUKANNYA ITU KENYATAANNYA?" Balas Fira sengit.

Dia sudah cukup bersabar selama ini. Dan sekarang tidak ada lagi kesabaran tingkat tinggi itu di dalam diri Fira untuk orang dihadapannya ini.

" DIAM! DASAR ANAK TIDAK TAU DIRI!" Seru Tio mulai murka.

" Tapi sayangnya anak tidak tau diri ini adalah anakmu Papa." Ucap Fira menantang.

" Anak? Asal kamu tau! Kamu adalah penyebab rusaknya hubungan saya dengan istri saya! Kamu itu anak haram yang tidak seharusnya dilahirkan! Bagaimana bisa kamu bilang kamu itu anak saya hah?!? Saya bahkan tidak pernah mengakui kalau kamu itu anak saya! Dasar bodoh!" Oceh Tio panjang lebar. Dan tanpa dia sadari, dia telah membuka rahasia besar yang selama ini sudah terkubur dalam-dalam.

" Dan lebih bodohnya lagi, istriku yang bodoh itu malah melahirkan kamu!" Lanjut Tio.

Sontak tubuh Fira menegang. Dia masih tidak percaya atas apa yang dia dengar barusan. Dan dia mencoba untuk mencernanya baik-baik.

Apa itu artinya Tio bukan Papa nya? Kalau memang iya, lalu siapa ayah kandungnya?

Pertanyaan itu muncul seketika setelah Fira mendengar penuturan Tio beberapa detik yang lalu.

" Dan apa kamu satu hal lagi?" Sahut Tio sambil mencengkram rahang Fira kuat.

" Tanpa kamu sadari, kamu itu sudah mengorbankan banyak orang nak. Apalagi orang-orang yang dekat dengan kamu! Siapa namanya? Alfi? Ah, anak muda itu bahkan sebentar lagi akan menemui ajalnya. Sial sekali bukan nasibnya? Hanya karena dekat dengan kamu, dia malah harus menemui ajalnya sebentar lagi." Lanjut Tio.

Fira hanya meronta-ronta sambil menggelengkan kepalanya pelan. Dia tidak mau Alfi kenapa-napa. Apalagi kalau itu karena dirinya.

" Oh, kamu lihat dia?" Sahut Tio sambil menunjuk Alvin yang sedari tadi tidak sadarkan diri.

" Dia juga salah satu korbannya. Siapa namanya tadi? Alvin? Wah! Nama cerita yang menarik! 1 orang gadis diperebutkan oleh 2 laki-laki dengan nama yang hampir sama pula! Tapi sayangnya, sebentar lagi dia juga akan menemui ajalnya." Lanjut Tio dengan smirk nya.

" Jangan pernah sakiti Alfi ataupun Alvin! DASAR BRENGSEK!" Sungut Fira.

" Hahaha, saya ini memang brengsek nak. Tapi sayangnya kamu sudah terlambat! Karena kalian bertiga, terutama kamu, pasti akan menemui ajal kalian hari ini!" Balas Tio sambil mengeluarkan pistol dari saku celananya dan menodongkannya ke tepat ke arah Fira.

" Dan kamu adalah orang pertama yang akan menemui ajalmu hari ini..." Lanjut Tio dengan smirk nya.

Fira hanya mampu menutup matanya rapat-rapat. Tubuhnya menegang saat merasakan dinginnya pistol yang menyentuh kulit keningnya.

" Selamat tinggal Syafira Amalia..." Ucap Tio tersenyum senang.

" Selamat jalan nak..." Lanjutnya.

Dan akhirnya....

















DOR!











Halo guys...
Author up lagi nih gan...
Gimana sama part nya yang ini...
Menarik nggak...

Jangan lupa vote & coment nya ya guys...

JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM WATTPAD AKU JIGA YA!!!
wattpad.nani._

See you next part guys...

ALFIRA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang