Saat ini Alfi, Naufan, dan Juna sedang duduk di kursi tunggu dengan pikiran mereka masing-masing.
" Alfi..." Panggil Deva yang mengejutkan tiga remaja yang sedang melamun itu.
" Mama..." Sahut Alfi berdiri dari duduknya dan menghampiri Deva.
" Gimana keadaannya Fira?" Tanya Deva.
" Alfi nggak tau Ma. Dokternya masih belum keluar daritadi." Jawab Alfi sambil menundukkan kepalanya.
" Kamu tenang aja ya, Fira pasti baik-baik aja." Ucap Deva sambil memegang pundak Alfi dan tersenyum lembut.
" Anak Mama kan pantang mundur. Masa cuma gara-gara dikasih ujian kayak gini aja udah patah semangat..." Lanjut Deva mencoba memberikan semangat baru untuk Alfi.
Alfi pun menganggukkan kepalanya dan mendongakkan kepalanya menatap pintu ruangan tempat Fira dirawat yang tertutup rapat.
" Makasih ya Ma..." Ucap Alfi.
" Makasih karena udah buat Alfi nggak patah semangat lagi..." Lanjut Alfi.
Deva hanya tersenyum lembut dan mengelus rambut Alfi lembut.
" Yang penting kamu nggak boleh negatif thinking terus..." Ucap Deva. Alfi hanya menganggukkan kepalanya sebagai balasan.
" Udah, mendingan kamu duduk lagi. Mama bawain kalian makanan. Kalian pasti laper kan..." Sahut Deva sambil menunjukkan paper bag yang dia bawa.
" Makasih Tante. Jadi ngerepotin..." Ucap Naufan tak enak hati.
" Nggak ngerepotin kok. Malahan Tante seneng bisa bawain kalian makanan. Biar sekalian Tante belajar masak gitu..." Balas Deva sambil memberikan paper bag nya kepada Alfi.
" Kalian makan yang banyak ya, terutama kamu Juna. Wajah kamu masih pucat gitu..." Ucap Deva sambil melihat ke arah Juna.
" Iya Jun. Gue baru sadar kalo muka loh pucat..." Sahut Naufan.
" Loh nggak kenapa-napa kan Jun?" Tanya Alfi.
" Gue gapapa. Cuma masih deg degan aja." Jawab Juna sambil mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskan nafasnya perlahan.
" Gue takut Fira kenapa-napa Al, gara-gara gue yang kelambatan bawa mobilnya..." Cicit Juna sambil menundukkan kepalanya.
" Hey, nggak boleh ngomong gitu. Kita kan harus terus positif thinking dan yakin kalau Fira pasti baik-baik aja." Balas Deva.
" Iya Ma." Balas Alfi lesu.
" Udah-udah, ayo dimakan makanannya. Tante mau ngurus administrasi nya dulu ya." Ucap Deva. Dan dibalas anggukan oleh Alfi, Naufan, dan Juna.
Setelah itu Deva langsung pergi ke tempat administrasi. Sedangkan Alfi, Naufan, dan Juna pun langsung memakan makanan yang Deva bawakan. Meskipun sebenarnya Alfi sedang tidak selera makan.
" Gue harap, loh baik-baik aja Fir..." Batin Alfi sambil melihat ke arah pintu ruangan yang masih setia tertutup rapat.
--ALFIRA--
Pukul 21.00...
Saat ini Aldo sedang tidur di sofa ruang rawat inap Alvin karena kelelahan menunggu Alvin sadar.
Begitu juga dengan Kenan yang saat ini sedang tidur di sebelah ranjang klinik Alvin sambil menggenggam tangan Alvin.
Ditengah suasana sedang sunyi dan tenang, Alvin perlahan mulai mendapatkan kesadarannya. Dia perlahan, mulai membuka matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFIRA (COMPLETED)
Fiksi Remaja(Sequel DEVANO) Masih ingat dengan Vano dan Deva? Yap! Ini adalah kisah tentang anaknya. ~ Alfiano Praga Alfarel ~ Cowok berpostur tubuh atletis itu mewarisi ketampanan dan kepintaran dari kedua orang tuanya. Selain itu, cowok yang akrab disapa Alf...