--ALFIRA 47--

1.4K 109 3
                                    

" Ekhem..."

Suara deheman seseorang itu sontak membuat Alvin menghentikan tawanya, begitu juga dengan Fira yang ikut berhenti memukul-mukul lengan Alvin.

" Alfi? Ngagetin aja..." Ucap Fira.

" Gue kira tadi pasien lain yang ngerasa keganggu..." Lanjut Fira.

" Tau loh Al, ngagetin orang aja. Siang-siang bolong lagi..." Gerutu Alvin.

Alfi hanya diam tidak menanggapi ucapan Fira ataupun Alvin. Dia hanya menatap mereka berdua datar tanpa ekspresi.

Drrttt... Drrttt...

" Vin, Hp loh bunyi tuh..." Ucap Fira.

" Oh iya, bentar ya. Gue tinggal angkat telpon dulu..." Sahut Alvin lalu berjalan menjauh meninggalkan Fira dan Alfi.

" Al..." Panggil Fira sambil menengok ke arah Alfi. Tapi sejurus kemudian dia terkejut karena Alfi sudah tidak ada di tempatnya.

Dan secara tiba-tiba ada yang mendorong kursi roda yang Fira pakai.

" LHO ALFI! KITA MAU KEMANA?!?" Teriak Fira terkejut dan spontan memegang kedua sisi kursi rodanya dengan erat.

" Ssttt... Loh diem aja bisa nggak sih?!? Gue cuma mau bawa loh ke taman yang sebelah sana..." Ucap Alfi sambil menunjuk tempat yang dia maksud.

" Loh teriak kayak seolah-olah gue mau makan loh hidup-hidup..." Lanjut Alfi sambil terus mendorong kursi roda Fira.

" Namanya juga kaget! Jadi wajar kali..." Gumam Fira. Tapi dia tetap diam dan nurut saja kemanapun Alfi membawanya pergi.

" Sampe, kalo disini kan enak. Lebih sejuk..." Ucap Alfi sambil berjalan ke depan Fira dan berjongkok mensejajarkan tingginya dengan Fira.

" Luka bekas operasi loh udah gapapa?" Tanya Alfi.

Entahlah, rasanya pasokan oksigen disekitar mereka menipis. Sampai-sampai Fira benar-benar merasa sesak seketika. Padahal Alfi hanya bertanya soal bekas operasi nya.

" Woy! Malah diem!" Gertak Alfi yang menyadarkan Fira dari lamunannya.

" Alfi! Kaget tau!" Cetus Fira.

" Bisa nggak gak usah ngagetin orang!?!" Lanjutnya sambil mengelus dadanya.

" Gue tanya baik-baik loh Fir, loh nya aja yang kesenengan liat wajah gue..." Balas Alfi dengan senyum menantangnya.

" Pede banget loh jadi orang!?!" Cetus Fira.

" Hei, gue bahkan masih inget dengan jelas ucapan loh yang waktu kita di parkiran kosong..."

" Hai." Sapa 2 orang gadis yang memotong ucapan Alfi.

Sontak Alfi langsung menoleh dan berdiri menghadap 2 gadis yang tadi menyapa itu.

" Sorry, ada perlu apa ya?" Tanya Alfi.

Entah ada yang aneh dengan kedua gadis itu atau memang hanya perasaan Fira saja.

Tapi kedua gadis itu malah seperti memekik tertahan saat Alfi bertanya kepada mereka.

" L-loh yang tadi jalan di koridor kan?" Tanya salah satu gadis itu.

Alfi hanya mengerutkan keningnya bingung mendengar pertanyaan gadis itu.

" Loh juga yang waktu itu duduk sendirian di depan ruangan nomor 203 kan?" Tanya gadis yang satunya lagi.

Fira bingung dengan apa yang sedang mereka bicarakan. Dia hanya menoleh ke arah Alfi yang malah mengerutkan keningnya.

" Iya." Jawab Alfi singkat.

ALFIRA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang