Pukul 08.00...
Saat ini Alvin sedang duduk bersandar di ranjang klinik sambil memikirkan keadaan Fira dan dengan ditemani Aldo di sebelahnya yang sedang bermain game online.
Ucapan Kenan beberapa jam yang lalu masih terus menghantui pikiran Alvin.
Flashback on.
Pukul 04.00...Terlalu pagi memang, tapi sedari tadi Kenan sudah menunggu dan mencari waktu yang tepat untuk membuat Alvin menceritakan semuanya.
Dan sekarang, Alvin sudah tepat berada di hadapannya. Aldo juga sudah masuk ke dalam alam bawah sadarnya.
Jadi Kenan pikir ini adalah waktu yang pas untuk Alvin menceritakan semua tentang ambisinya kepadanya.
" Vin." Panggil Kenan membuka pembicaraan.
" Iya?" Sahut Alvin yang langsung membuka matanya.
Sebenarnya sejak tadi Alvin juga merasa tidak nyaman kalau harus menyimpan semua ceritanya sendiri.
Tapi apa daya? Sejak tadi Aldo terus berada di sekitarnya, membuat dia tidak bisa bercerita.
" Kamu bisa mulai menceritakan semuanya sekarang. Karena nggak akan ada yang denger pembicaraan kita. Dan saya janji, saya akan jadi pendengar yang baik." Ucap Kenan to the point.
" Ja-jadi se-sebenarnya..."
" Bicara yang jelas! Dan jangan bertele-tele. Kamu itu laki-laki! Bukan banci!" Potong Kenan cepat. Jika di dengar dari suaranya, kali ini Kenan benar-benar menunjukkan sisi tegasnya.
Sontak tubuh Alvin langsung menegang dan perlahan menganggukkan kepalanya patah-patah.
" Begini aja, biar saya aja yang kasih kamu pertanyaan. Kamu tinggal jawab." Usul Kenan yang memahami keadaan Alvin.
Alvin hanya menganggukkan kepalanya setuju dan mempersilahkan Kenan untuk mulai bertanya kepadanya.
" Ok, jawab yang jujur. Apa arti cinta buat kamu heh?!?" Ucap Kenan memulai sesi tanya jawab nya.
Alvin sempat terkejut dengan pertanyaan yang Kenan lontarkan. Masalahnya Alvin tidak pernah berpikir kalau Kenan akan bertanya seperti itu.
Alvin kira Kenan akan langsung bertanya kenapa dia mau kerjasama dengan Tio.
" Ayo jawab!" Cetus Kenan.
" Cinta?" Sahut Alvin pelan.
" Iya cinta. Apa arti cinta buat kamu?" Balas Kenan mengulang kembali pertanyaannya.
" Cinta? Cinta itu rasa aneh yang hadir waktu kita deket sama seseorang kan? Itu kan definisi cinta yang sebenarnya?" Ucap Alvin.
Kenan hanya terkekeh geli mendengar jawaban Alvin perihal cinta.
" Kamu bahkan cuma nganggep cinta itu hanya sebatas 'rasa aneh'. Tapi kamu kenapa bisa ngelakuin hal sekeji itu atas nama cinta?" Sahut Kenan dengan kekehannya.
" Maksudnya?" Ucap Alvin bingung.
" Denger baik-baik Alvin. Saya, Kenan Arkana Alfarel. Jauh sebelum kamu, saya pernah ngerasain gimana rasanya cinta yang bertepuk sebelah tangan. Tapi dalam waktu yang bersamaan juga, saya akhirnya menemukan jati diri saya." Ucap Kenan kembali membuka luka di masa lalunya.
" Ambisi kamu ke Fira, itu nggak bener Vin. Rasa aneh yang kamu rasain selama ini itu bukan cinta, itu cuma obsesi! Rasa cinta yang sebenernya itu adalah, kita nggak akan pernah bisa melukai ataupun mengorbankan orang yang kita cinta! Bukan malah jadiin dia bahan taruhan!" Lanjut Kenan yang berhasil memancing emosi Alvin.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALFIRA (COMPLETED)
Teen Fiction(Sequel DEVANO) Masih ingat dengan Vano dan Deva? Yap! Ini adalah kisah tentang anaknya. ~ Alfiano Praga Alfarel ~ Cowok berpostur tubuh atletis itu mewarisi ketampanan dan kepintaran dari kedua orang tuanya. Selain itu, cowok yang akrab disapa Alf...