Hari ini Alfi sedang duduk di sebelah brankar Deva sambil bermain game online.
" Al." Panggil Deva.
" Iya Ma? Ada apa?" Tanya Alfi langsung mematikan game nya dan menoleh ke arah Mama nya.
" Sore ini kan Mama udah boleh pulang, boleh nggak Mama minta sesuatu sama kamu?" Ucap Deva.
" Minta apa?" Tanya Alfi.
" Kamu bisa kan nganterin Fira buat ketemu Mama dirumah? Mama pingin ngobrol sama dia." Jawab Deva dengan senyum simpulnya.
" Kan 2 hari yang lalu udah! Kasian dong Ma kalau dia disuruh nemuin Mama lagi." Ucap Alfi.
" Kasian kenapa?!? Mama nggak nyuruh dia ngapa-ngapain!?! Mama cuma mau ngobrol sama dia!?!" Balas Deva.
" Iya tapi kan..."
" Pokoknya Mama nggak mau tau! Kamu harus bawa Fira ke rumah! Kalau nggak, jangan ngomong sama Mama lagi!" Potong Deva.
Sontak Alfi langsung melotot tidak setuju. Tapi apa daya, Alfi tidak ditakdirkan untuk bisa menolak keinginan Mama nya. Akhirnya dia pun terpaksa mengangguk menyetujui permintaan Mama nya.
" Nah gitu dong dari tadi..." Ucap Deva senang.
" Tapi Alfi nggak bisa bawa dia kesini hari ini. Mungkin besok baru bisa." Sahut Alfi.
" Gapapa, Mama setuju!" Balas Deva cepat.
" Setuju apa?" Tanya Vano yang baru saja masuk ke dalam ruangan.
" Bukan apa-apa Pa." Jawab Alfi santai.
" Beneran?" Tanya Vano curiga.
" Iya." Kali ini Deva yang menjawab.
Vano hanya menganggukkan kepalanya percaya dan memilih untuk mengerjakan pekerjaan kantornya.
" Papa kalo udah Mama yang bilang, langsung percaya. Nggak usah pake susah-susah buat yakinin..." Bisik Alfi kepada Deva.
Deva hanya terkekeh dan mengusap rambut Alfi lembut. Sedangkan Alfi ikut terkekeh melihat Papa nya yang sudah larut dalam pekerjaannya.
--ALFIRA--
Pukul 15.00...
Saat ini Alfi dan kedua orang tuanya dan juga Om nya Kenan sudah sampai di rumah setelah berhari-hari harus di rumah sakit.
" Akhirnya! Bisa tidur nyenyak malam ini..." Sahut Kenan sambil meregangkan otot-otot di tubuhnya.
" Maksudmu selama di rumah sakit, kamu nggak pernah tidur nyenyak?" Cetus Vano.
" Eh? Y-ya nggak gitu juga sih..." Balas Kenan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Deva dan Alfi hanya tertawa melihat pertengkaran kecil antara Vano dan Kenan.
" Udah-udah, mendingan sekarang kita istirahat dikamar masing-masing. Kalian pastikan juga capek banget seharian ngurus ini itu." Ucap Deva mengakhiri perdebatan antara Vano dan Kenan.
Alfi hanya mengangguk setuju dan segera membawa selimut yang sempat dia bawa ke rumah sakit, lalu segera pergi menuju ke kamarnya.
" Heh Al! Enak banget kamu cuma bawa selimut doang!?! Terus yang mau bawa tas-tas isi baju kotor ini siapa?!?" Omel Kenan.
" Om kan punya 2 tangan, jadi gunain 2 tangan Om buat ngangkat tas-tas itu." Balas Alfi santai.
" Oh iya Al! Jangan lupa janji kamu sama Mama ya!?!" Sahut Deva.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFIRA (COMPLETED)
Teen Fiction(Sequel DEVANO) Masih ingat dengan Vano dan Deva? Yap! Ini adalah kisah tentang anaknya. ~ Alfiano Praga Alfarel ~ Cowok berpostur tubuh atletis itu mewarisi ketampanan dan kepintaran dari kedua orang tuanya. Selain itu, cowok yang akrab disapa Alf...