Senyum itu kembali, mata indah itu kembali terbuka. Seperti sebuah bunga yang mekar dengan indah. Membawa kebahagiaan di dalamnya...
~ Alfiano Praga Alfarel ~
--ALFIRA--
Pukul 15.00...
Sudah 1 jam Alfi duduk dan memperhatikan Fira. Dia bahkan sudah tidak memikirkan dimana kedua orangtuanya dan juga teman-temannya saat ini. Yang dia pikirkan sekarang ini hanyalah Fira.
Dia ingin melihat kedua mata yang tertutup rapat itu terbuka kembali. Apalagi celotehan Fira yang--membuat Alfi sedikit risih.
Tapi dia tetap lebih memilih Fira yang senang berceloteh daripada Fira yang hanya diam dan tidak menyahuti ucapannya.
" Loh kapan sadarnya Fir..." Gumam Alfi sambil menatap Fira.
Dan secara tidak sengaja, tangan mereka bersentuhan. Dan saat itu juga, Alfi bisa merasakan kalau tangan Fira bergerak perlahan.
" Fir?!" Panggil Alfi.
Kedua mata Fira mulai terbuka secara perlahan. Dan Fira mulai mendapatkan kesadarannya.
" Pa... Ma..." Gumam Fira lirih. Kepalanya terasa berat dan pusing.
" Fir? Loh gaapa?" Tanya Alfi khawatir.
" Alfi?" Sahut Fira mencoba memfokuskan pandangannya.
" Iya gue disini. Oh bentar-bentar..." Ucap Alfi lalu segera memencet bel khusus dokter.
" Al gue dimana?" Tanya Fira lirih.
" Loh sekarang di rumah sakit. Dan ceritanya panjang..." Jawab Alfi.
Suasana kembali senyap. Alfi sibuk melihat ke arah pintu ruangan menunggu dokter Gio, dan Fira sibuk menahan pusing di kepalanya.
" Alfi." Panggil Fira.
" Iya?" Balas Alfi langsung menoleh ke arah Fira.
" Gue boleh minta tolong nggak?" Tanya Fira.
" Minta tolong?" Sahut Alfi sambil mengangkat satu alisnya bingung.
" Iya. Bisa tolong ambilin air yang ada di botol itu nggak? Gue haus..." Ucap Fira sambil menunjuk botol yang ada di meja.
" Ohhh, gue kira minta tolong apaan..." Balas Alfi lalu berjalan mengambil botol yang Fira maksud.
" Nih..." Sahut Alfi sambil mengulurkan botolnya.
" Makasih Al." Ucap Fira menerima uluran botol Alfi dengan senyumannya.
Saat Fira hendak minum air yang ada di botol, dia mengalami kesulitan karena tangannya yang di infus.
" Perlu bantuan nggak?" Tawar Alfi ketika melihat Fira kesusahan minum.
" Hehe, iya..." Balas Fira dengan senyum tipisnya.
Sontak Alfi ikut tersenyum tipis ketika melihat Fira tersenyum tipis ke arahnya.
" Permisi..." Ucap dokter Gio tiba-tiba.
" Boleh saya periksa dulu Fira nya?" Tanya dokter Gio.
" Eh? Iya dok. Silahkan..." Jawab Alfi sambil menggaruk belakang kepalanya sedikit kikuk.
" Nanti dulu ya minum nya..." Ucap dokter Gio sambil mengambil botol yang di pegang oleh Fira.
Fira hanya mengangguk pasrah karena botol minumnya diambil. Padahal dia saat ini sedang sangat haus.
" Jangan banyak bergerak dulu ya, jahitannya masih belum kering." Ucap dokter Gio.
Fira hanya menganggukkan kepalanya patuh sebagai balasan.
" Heh, gimana bisa nggak banyak gerak dok? Dia aja selalu pecicilan anaknya..." Ejek Alfi dengan senyum meremehkan.
" Loh diem Al!?! Gue nggak pecicilan tau!?!" Jengkel Fira.
Dokter Gio sampai heran sendiri melihat peningkatan Fira hari ini. Baru 1 jam yang lalu dia selesai di operasi karena kondisinya yang drop.
Tapi sekarang, dia malah sudah bisa berceloteh dengan lancar tanpa merasa kesakitan sama sekali. Atau mungkin karena ada Alfi disini, membuat Fira jadi lebih mudah untuk membaik.
" Tuh, liat kan dok. Dia nggak bisa diem..." Cetus Alfi sambil menunjuk Fira dengan dagunya.
" Alfi!?! Gue..."
" Sudah-sudah. Kamu nggak boleh banyak gerak dulu, apalagi kalo sampai jahitan kamu lepas." Potong dokter Gio.
" Tapi dia yang mulai duluan dok..." Cicit Fira dengan wajah polosnya dan tangan yang menunjuk Alfi.
" Yasudah lah, yang terpenting kamu ingat pesan saya. Jangan banyak bergerak dulu untuk saat ini." Ucap dokter Gio dengan penekanan di kalimat terakhirnya.
" Yasudah, saya permisi dulu..." Lanjut dokter Gio lalu beranjak pergi dari ruangan.
" Ini semua gara-gara loh!" Tuding Fira saat dokter Gio benar-benar sudah keluar dari dalam ruangan.
" Lah, kok gue? Loh lah! Kan loh yang pecicilan." Balas Alfi.
Sebenarnya Alfi hanya ingin menggoda Fira. Karena Fira sangat lucu kalau dia sedang berceloteh, ataupun marah dan berkata ketus.
" Nih cowok ya, bener-bener..." Batin Fira.
" Alfi! Gue itu awww..." Ringis Fira tiba-tiba.
Alfi sontak langsung menghampiri Fira dengan raut wajah khawatirnya.
" Loh gapapa? Makanya jangan pecicilan..." Sahut Alfi.
" Gue kan udah bilang gue itu nggak pecicilan!?! Loh yang mulai duluan!?!" Cetus Fira ketus.
" Pokoknya, loh yang mulai duluan!?!" Lanjut Fira sambil menunjuk Alfi dan menatapnya ketus.
" Iya-iya, gue yang mulai duluan..." Ucap Alfi yang akhirnya memilih untuk mengalah.
" Nah gitu dong..." Balas Fira sambil tersenyum kemenangan.
Alfi sampai bingung sendiri melihat tingkah laku Fira yang lain dari biasanya.
" Dia beneran Fira yang tadi di operasi? Apa dokter Gio salah operasi? Kenapa jadi hiperaktif banget sekarang?" Batin Alfi bertanya-tanya.
Karena tidak mau ambil pusing, akhirnya Alfi memutuskan untuk membuka Hp nya yang beberapa hari ini tidak sama sekali dia sentuh.
" Gue kangen Mama..." Gumam Fira pelan.
" Sama Papa juga..." Lanjut lagi sambil mencoba memejamkan matanya.
Alfi hanya diam tidak menanggapi. Karena kalau dia menanggapi ucapan Fira lagi, yang ada dia lagi yang akan kena imbasnya.
Hallo guys...
Author up lagi nih gan...
Gimana sama part nya yang ini...
Menarik nggak...Mood author sedang baik, jadi update nya agak cepat...
Masih agak ya Thor, masih agak..._-Oh iya, author mau bilang...
Kalo foto karakter nya Alfi bakal author tuker sama foto karakternya Alvin...Author baru sadar kalo author ketuker naruh fotonya...
Wkwk...Ini author tetap mau bilang kalau kalian bebas mau bayanginnya kayak gimana karakternya si Alfi...
Oke!!!Maaf ya kalo ceritanya agak random...
Mungkin Fira nya juga kayaknya ada yang sedikit konslet dan perlu diperbaiki...
(Wkwk canda...)
Oke ga lucu_-Dahlah, kalian jangan lupa vote & coment nya ya guys...
See you next part guys...
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFIRA (COMPLETED)
Teen Fiction(Sequel DEVANO) Masih ingat dengan Vano dan Deva? Yap! Ini adalah kisah tentang anaknya. ~ Alfiano Praga Alfarel ~ Cowok berpostur tubuh atletis itu mewarisi ketampanan dan kepintaran dari kedua orang tuanya. Selain itu, cowok yang akrab disapa Alf...