Saat ini Fira sudah sampai di tempat yang Tio kirimkan padanya. Dan saat ini dia sedang celingukan mencari gudang yg Tio maksudkan.
" Mbak..." Panggil tukang ojek yang tadi ditumpangi oleh Fira.
" Eh, iya?" Sahut Fira.
" Uangnya mbak. Kan mbak belum bayar..." Ucap tukang ojek itu.
" Oh, iya bentar." Balas Fira sambil merogoh sakunya.
" Ini mas..." Lanjut Fira memberikan uangnya.
" Makasih ya mbak." Ucap tukang ojek itu.
Fira hanya menganggukkan kepalanya dan segera pergi mencari gudang itu.
" Eh mbak! Tunggu mbak!" Seru tukang ojek itu menghentikan langkah Fira.
" Apalagi mas?!?" Gerutu Fira.
" Itu helm saya, kenapa mbak bawa?!?" Sahut tukang ojek itu.
" Oh iya!" Seru Fira sambil buru-buru membuka helm yang dia pakai. Rasanya dirinya saat ini sangat malu karena kecerobohannya.
" Makasih ya mbak." Ucap tukang ojek itu lalu segera pergi.
" Sekarang gue harus cari gudangnya dimana..." Gumam Fira bingung.
Saat Fira akan kembali melangkah, dia tiba-tiba teringat pesan Siska saat dia akan keluar dari rumahnya.
" Jangan lupa nyalain maps loh ya!"
" Oh iya, maps..." Sahut Fira buru-buru menyalakan maps nya. Lalu dia pun menaruh Hp nya di saku celana.
Setelah itu Fira pun langsung kembali mencari gudang yang dimaksud oleh Tio.
--ALFIRA--
" BRENGSEK!" Umpat Alfi entah sudah yang keberapa kalinya.
TIN! TINNNN!
Alfi sudah berusaha semaksimal mungkin untuk segera sampai ke rumah Siska. Tapi apadaya? Jalanan yang dia lewati malah macet total karena ada kecelakaan.
TIN! TINNNN!
TIIINNNN!" MAJU WOY!?! LOH KIRA INI JALAN NENEK MOYANG LOH!?!" Seru Alfi sambil terus memencet bel mobilnya.
Dia tidak perduli walaupun banyak pasang mata yang menatap dirinya---aneh.
" Kalo gini terus, bisa-bisa Fira kenapa-napa..." Gumam Alfi sambil mencari akal.
Tapi seperti pepatah mengatakan, Dimana ada usaha, disitu ada jalan. Maka seperti itulah kondisi Alfi sekarang.
Disaat dia kebingungan harus bagaimana, tiba-tiba secara tidak sengaja dia melihat seorang pria paruh baya yang sedang menggunakan sepeda. Dan sebuah ide langsung masuk ke dalam otak Alfi.
Tanpa ba-bi-bu, Alfi langsung turun dari mobilnya dan segera berlari ke arah pria paruh baya itu.
" Permisi pak..." Sapa Alfi sopan.
" Eh iya, ada apa ya dek?" Tanya bapak itu.
" Emmm, jadi gini. Bapak mau nggak bantuin saya?" Tanya Alfi.
" Bantuin apa ya kalau boleh tau?" Tanya bapak itu.
" Jadi gini, saya lagi buru-buru. Jadi saya boleh nggak pinjem sepeda bapak sebentar." Ucap Alfi.
![](https://img.wattpad.com/cover/209627351-288-k203327.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFIRA (COMPLETED)
Roman pour Adolescents(Sequel DEVANO) Masih ingat dengan Vano dan Deva? Yap! Ini adalah kisah tentang anaknya. ~ Alfiano Praga Alfarel ~ Cowok berpostur tubuh atletis itu mewarisi ketampanan dan kepintaran dari kedua orang tuanya. Selain itu, cowok yang akrab disapa Alf...