Pukul 21.00...
Malam ini Alfi sedang duduk di meja belajarnya dan membaca beberapa buku sejarah.
Walaupun Alfi ini tipe cowok nakal dan selalu di panggil brengsek sama Fira, tapi Alfi masih punya sisi positif di dalam dirinya.
Ting! Ting! Ting!
" Siapa sih?!?" Gerutu Alfi.
5.567 pesan dari 50 chat.
" Makin hari makin banyak aja 'togel' yang ngechat gue, pake segala ngucapin good night lagi." Ucap Alfi dengan kerutan di dahi.
Drrtt... Drrtt...
Aldo gila is calling...
" Hallo." Ucap Alfi ketus.
" Hallo Al, besok loh ikut kita bertiga ya!" Ucap Aldo di seberang sana.
" Ikut kemana?" Tanya Alfi.
" Udah ikut aja!" Jawab Aldo.
" Kagak ah! Pasti kalian bertiga mau ngerencanain sesuatu yang macem-macem kan?" Tuduh Alfi.
" Astaghfirullah Al! Sesungguhnya tuduhanmu itu lebih kejam daripada maling ayam..." Ucap Aldo mulai ngawur.
" Sabda an loh ga mempan buat gue." Ucap Alfi datar.
" Ok, jadi gue anggep loh mau!" Seru Aldo bahagia.
" Terserah loh!" Balas Alfi lalu segera menutup telponnya secara sepihak.
" Kok bisa gue dulu temenan sama si Aldo?!?" Batin Alfi bingung.
Daripada Alfi harus pusing memikirkan Aldo yang nggak pernah bener, lebih baik Alfi melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda tadi.
--ALFIRA--
Keesokan harinya...
" Pagi Ma, Pa..." Sapa Alfi sambil mengambil satu potong roti.
" Pagi. Eh, kamu kok udah siap aja? Nggak mau sarapan dulu?" Tanya Deva.
" Enggak sempet Ma, udah telat banget soalnya. Bisa-bisa motor kesayangan Alfi nanti disita lagi sama Papa." Jawab Alfi sambil melirik ke arah Vano.
" Yaaa...itu tergantung. Kalo kamunya cuma sering telat dan nggak buat onar, Papa nggak akan sita motor kamu. Tapi karena kamu itu bukan cuma sering telat, tapi juga sangat sering buat onar di sekolah, jadi Papa terpaksa harus ancam kamu kayak gini." Ucap Vano datar. Dan Alfi hanya memutar bola matanya malas.
Sedangkan Deva hanya tersenyum melihat perdebatan dua orang yang sama-sama memiliki mulut cerdas dalam debat seperti ini.
" Yaudah Ma, Pa, Alfi pamit dulu." Ucap Alfi sambil mencium telapak tangan Deva dan Vano.
Setelah itu Alfi langsung berjalan keluar rumah dan pergi ke sekolah dengan motor kesayangannya.
--ALFIRA--
Di sekolah...
Fira masuk ke dalam gerbang sekolah dengan senyuman manisnya. Tapi senyuman itu langsung luntur saat dia melihat Alfi sedang memarkirkan motornya.
Fira pun bergegas berjalan cepat menuju ke kelasnya karena dia tidak mau dipagi yang secerah ini harus berurusan dengan cowok yang sering membuatnya kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALFIRA (COMPLETED)
Teen Fiction(Sequel DEVANO) Masih ingat dengan Vano dan Deva? Yap! Ini adalah kisah tentang anaknya. ~ Alfiano Praga Alfarel ~ Cowok berpostur tubuh atletis itu mewarisi ketampanan dan kepintaran dari kedua orang tuanya. Selain itu, cowok yang akrab disapa Alf...