Pagi-pagi sekali, SMA Jupiter sudah dihebohkan dengan adanya rumor bahwa PANTER, atau yang biasa dikenal dengan Pasukan Jupiter itu dipanggil oleh guru BK. Desas-desus mulai terdengar wara-wiri di telinga, sepertinya bukan hal aneh jika Pasukan Jupiter kembali berulah. Tidak hanya di kawasan SMA Jupiter, kabar bahwa PANTER kembali berulah juga tersebar hingga sekolah tetangga.
Dan ini jelas, membuat nama SMA Jupiter kian buruk.
Sekumpulan cowok yang mengenakan jaket berbahan parasut dengan motif dan warna selaras itu, baru saja keluar dari ruangan kematian. Iya, ruang BK. Seantero murid menyebutnya ruangan kematian, karena ada satu guru yang galaknya minta ampun dan membuat siapa saja mati kutu jika berada di dalam ruangan itu.
Genapnya, ada 20 cowok yang baru saja keluar dari ruang BK dan sekarang, mereka tengah berjalan di lorong sekolah hendak menuju koridor kelas. Jaket selaras, tidak lupa sebuah slayer selaras pula mereka ikat di kepala. Mereka, anggota PANTER. Yang nampaknya, habis dimarahi habis-habisan dan digembur tidak bersisa oleh ocehan guru BK di dalam ruangan kematian tadi.
Tubuh tinggi tegap begitu kokoh, seorang cowok beralis tebal berdiri paling depan memimpin maniaknya di belakang. Sepatu Air Jordan melekat di kaki jenjangnya, jaket yang tak tersleting, membuat kemeja putih yang juga tidak dikancingkan penuh itu mengintip. Ada yang nama yang terpatri di betnya, Altair Prawira Atmaja. Cowok paling disegani disana-sini.
Semua murid yang berada di pinggir koridor langsung memberi jalan. Tak banyak juga ada yang mengambil foto secara diam-diam. Jelas ini adalah hal aneh, karena PANTER pagi-pagi sekali sudah masuk ke area sekolah. Biasanya, mereka akan membolos jam mata pelajaran pertama. Namun, ini berbeda.
Hening. Begitulah suasana pagi ini, semuanya membiarkan keheningan membekukan. Hanya terdengar suara alas sepatu yang bersentuhan dengan lantai yang terdengar bersahut-sahutan dari anggota PANTER. Hingga akhirnya, terlampau jarak beberapa meter jauh dari ruangan BK. Si pemimpin itu, berseru.
Sebari mengangkat tangan ke atas dengan posisi terkepal, Altair berseru, "WE ARE THE PANTER!"
"BERTINGKAH DI MARKAS KAMI!"
"MASUK SEHAT KELUAR CACAT!"
Seruan yang begitu membuat suasana semakin memanas. Di sisi kanan, seorang Gio Manendra membuka slayer yang terikat di tangannya, memutar-mutarnya di atas kepala. Lalu langsung diikuti oleh yang lainnya.
Altair menarik senyum miring saat berjalan melintasi seorang cowok yang menyandang gelar sebagai Ketua Osis—Agra Pranadipa—menatap begitu tak minat pada semua anggota PANTER yang melintasinya. Jika ditinjau lebih jauh dan lebih dalam, satu-satunya murid yang berani melawan Altair Prawira Atmaja adalah Agra Pranadipa.
Menjabat sebagai Ketua Osis, jelas membuat Agra juga bertanggung jawab atas nama baik sekolah. Dan jika PANTER masih terus berulah, nama baik di sekolah tidak akan pernah di dapat. Untungnya ... SMA Jupiter punya segudang prestasi dari Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja. Bak Dewi keberuntungan, Ekskul itu selalu berhasil mengharumkan nama sekolah dari banyaknya gunjingan yang selalu dilakukan PANTER.
Ekstrakurikuler itu, diketuai dan dipimpin oleh Aldira Savana—cewek berkulit putih bak pualam, bibir sigar jambe, ditambah rambut hitam legam yang tergerai sepunggung. Anak kelas 11 IPA-2, yang jika tersenyum maka semua pabrik gula katanya akan tutup. Aldira Savana, adalah definisi gula diberi nyawa.
"ASPESIA..."
"HUMANITY!"
Terhitung, ada sepuluh anggota PMR tengah berkumpul di lapangan. Slayer berwarna kuning cerah selaras mereka kenakan. Aldira Savana, berdiri memimpin para anggotanya yang nampak tengah berembuk. Mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba antar sekolah pekan nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAIR [SELESAI]
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ❝𝕭𝖊𝖗𝖙𝖎𝖓𝖌𝖐𝖆𝖍 𝖉𝖎 𝖒𝖆𝖗𝖐𝖆𝖘 𝖐𝖆𝖒𝖎, 𝖒𝖆𝖘𝖚𝖐 𝖘𝖊𝖍𝖆𝖙 𝖐𝖊𝖑𝖚𝖆𝖗 𝖈𝖆𝖈𝖆𝖙.❞ -PANTER Altair Prawira Atmaja. Punya julukan sebagai Singa jalanan. Sama seperti julukannya, ia liar dan begitu ber...