7. PINGSAN

32.6K 4.7K 618
                                    

Altair memandangi sebelah sepatu kusam yang nampak menyedihkan di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Altair memandangi sebelah sepatu kusam yang nampak menyedihkan di hadapannya. Warna hitam dari sepatu itu sudah sedikit memudar, menjadikannya warna abu. Sol sepatunya juga sudah terlepas, begitu terlihat tidak layak pakai. Tidak usah ditanya itu milik siapa, karena jelas itu adalah sepatu milik Aldira. Karena insiden jurus sepatu melayang sore tadi, sukses membuat helm Altair kotor. Entah ide atau niat dari mana, cowok itu malah memungut sepatu milik Aldira dan membawanya pulang.

Terlihat, ada sedikit senyuman tipis yang nampak samar terpatri di bibir Altair. Cowok itu memijat pangkal hidungnya, entah kenapa ia merasa aneh. Sudah berapa kali ia berurusan dengan Aldira? Banyak sekali, 'kan?

"Dasar cewek bawa sial," umpat Altair. Menyandarkan punggungnya ke sofa.

Lagi dan lagi, atensi Altair hanya tertuju pada sepatu butut itu.

"Tapi kasian, sih, sepatu nggak layak pakai gini, eh, malah dipakai sama tuh cewek." Altair kembali mengulangi aktivitas tadi, memijat pangkal hidungnya.

"Gue suruh Gio buat beli sepatu baru deh," ucapnya final.

Cowok itu merogoh ponsel dari dalam kantong celananya. Menghubungi Gio, dan langsung menempelkan ponselnya ke telinga. Menunggu Gio mengangkatnya.

Telpon tersambung.

"Halo, Bos?" Suara Gio terdengar berteriak di sebrang sana, membuat Altair sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Nggak usah teriak!"

"Sorry, disini rame, takut lo nggak denger, hehe."

"Gio, gue mau minta tolong sama lo," ucap Altair sebari menepuk-nepuk pahanya.

"Apa Bos?"

"Tolong beliin sepatu Converse ori, warna hitam kayak biasa buat sekolah. Besok bawa ke sekolah, ntar uangnya gue transfer."

"Oke siap! Ukuran sepatunya berapa?" tanya Gio di sebrang sana.

Altair sontak langsung meraih sepatu Aldira, membalikkan sepatu tersebut guna mengetahui ukuran sepatunya.

"Ukuran sepatunya 38," jawab Altair.

"Kok 38? Bukannya ukuran sepatu lo 40, Bos?"

"Nggak usah banyak tanya, beliin aja!"

Tidak mau pusing karena tingkat ke kepoan Gio yang tinggi. Altair lebih memilih memutus sambungan teleponnya. Jika Gio tahu, bahwa sepatu itu untuk Aldira? Maka tamat riwayat, Altair pasti akan jadi bulan-bulanan anak gengnya nanti.

ALTAIR [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang