"Terkadang orang terdekat adalah yang berpeluang mengukir luka terdalam."
Naraya_Elzephyra
Satriya menghadang Raya di bawah tangga. Dengan menopang pipi kananya, bersandar pada pegangan tangga sambil menghisap lolipop kesukaannya. Untungnya Raya terjingkat, belum sampai menabrak tubuh laki-laki di depannya. Laki-laki tengil itu selalu saja membuatnya menjadi pusat perhatian. "Ehem, pucet amat, Neng?"
"Lo ngapain sih gangguin gue mulu?" gerutu Raya dengan malas.
"Gue gak mau ganggu lo, gue cuma mau nanya lo kenapa pingsan?"
"Kepo banget lo?"
"Tinggal jawab aja susah banget sih?"
"Ya gue gak tahu lah."
"Tapi lo punya maag kan?"
"Hampir semua cewek punya maag kali."
"Iya, lo salah satunya, kan?"
Raya terbelalak. "Kok lo tahu?"
"Tahu lah, bener kan?" Satriya memasang senyum setannya.
"Kalau gue jawab, apa lo mau pergi?"
Satriya mengetuk-negetuk dagu, menimbang pertanyaan Raya. Dia sudah seperti seperti gadis yang ditawari menikah. "Em.... Oke! kalau lo jawab, gue bakalan pergi.
Raya memutar matanya malas. "Iya, gue punya maag."
Satriya menjentikkan jarinya, perkiraannya tepat. Tanpa berpamitan, Satriya kembali ke teman-temannya dan langsung tertuju pada Galang. "Bener, kan apa kata gue, dia blackout karena punya maag."
Galang sampai geleng-geleng kepala menghadapi sahabatnya yang terlampau lincah itu, "Terniat banget lo sampai nyamperin dia cuma buat nanyain gitu doang,?
"Lo tahu sendiri, kalau ada yang gak percaya sama gue, gue bakal berusaha buat orang itu sampai percaya."
🍂
"Raya, Ya ampun... akhirnya lo balik juga." Tereshia menyambut Raya dengan heboh di depan pintu dan meraba-raba wajah Raya penasaran.
"Ih, Tere! Gak usah lebay deh."
"Ih, Raya gue khawatir tau,"
"Iya, tapi gak usah lebay gitu."
Gadis berwajah oriental itu memang sudah tahu kalau temannya yang super aneh itu selalu merasa risi kalau diperhatikan. Tapi bagaimanapun Raya adalah teman yang cukup dekat dengannya. Bagaimana mungkin gadis itu diam saja ketika melihat temannya sakit.
"Heh, Teremos es! Jangan berisik lo! Kesabaran sang ketua kelas sudah habis mendengar suara Tereshia yang bisa merusak gendang telinga.
Tereshia mencebik kesal. "Ganggu aja sih lo, Ar?" jawabnya dengan kesal.
"Kok Lo balik ke kelas? Emangnya beneran udah enakan Ra?" tanya Kayla pada Raya yang baru duduk.
"Gue inget ulangan bahasa inggris."
Tereshia menganga mendengarnya. "Lo begonya kebangetan banget sih, Ra! ulangannya udah dari tadi kali, sekarang udah jam ketiga."
"Mampus! Gue gak ikut ulangan " rengek Raya penuh penyesalan. Tahu begitu Raya lebih baik melanjutkan tidur di UKS.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA (End)
Genç Kurgu[Masih berantakan karena proses Revisi] Satriya hanya melihat Raya sebagai gadis yang menyukai Galang. Gadis itu sangat menjaga privasinya sampai tak ada yang tahu permasalahan sekecil apa pun yang menimpanya. Lambat laun Satriya semakin menemukan h...