Tiba-tiba ada, tanpa disadari kedatangannya. Itulah Cinta.
*****
Arvan merebahkan tubuhnya diatas kasur kingsize miliknya. Arvan menatap langit-langit kamarnya sambil tersenyum. Wajah Clara akhir-akhir ini selalu menghantuinya. Arvan sudah mencoba berkali-kali untuk menepis pikirannya, tetapi selalu gagal.
Arvan sangat ingin terus berada disamping gadis itu. Arvan ingin terus melindungi gadis itu. Apakah Arvan mulai mencintai gadis itu? Apakah rasa ini hanya sementara untuk pengganti saat si pemeran utama tak ada.
Arvan masih tersenyum membayangkan gadis itu jika sedang memarahinya, wajahnya terlihat sangat lucu. Tiba-tiba suara ponsel Arvan membuyarkan lamunannya.
Ponsel Arvan menyala menunjukkan ada chat masuk disana. Arvan segera membuka aplikasi whatsapp nya dan membuka chat teratas, yang baru saja masuk.
Arvan mengerutkan dahinya, nomornya tidak dikenal.
081346578***
Hai, Arvan..
Arvan menimang-nimang apakah ia harus membalas atau tidak. Tetapi, jika ini hanya orang iseng, mengapa dia tau nama Arvan?
Arvan memutuskan untuk membalasnya saja.081346578***
?
Cuek banget sih
Lo sp?
Anak SMA Victoria
Yang paling cantik.Sp?
Bianca.
Arvan menaikkan satu alisnya. Bianca? Arvan hanya tau satu nama Bianca di SMA Victoria. Apakah itu adalah orang yang sama dengan yang ada dipikirannya. Arvan tidak tau itu.
081346578***
Ad ap?
Bsk brngkt sekolah bareng gue ya
Gak bs
Kenapa?
Kepo.
Gue besok ke rumah lo.
See you.Arvan mengacak rambutnya kasar. Darimana cewek ini dapat nomor ponselnya? Seingat Arvan, Arvan tak pernah memberi nomor ke orang sembarangan.
Anak SMA Victoria pun yang memiliki nomornya hanya orang yang ia kenal. Bahkan, Arvan sama sekali tak mengenal Bianca ini. Hanya tau orangnya.Arvan tak mau ambil pusing. Lebih baik, ia sekarang tidur agar besok bisa bangun lebih pagi dan menjemput wanita yang mengganggu pikirannya beberapa hari terakhir ini.
*****
"Arvan, bangunn!!!" teriak Nara, Bunda Arvan sambil membuka gorden jendela kamar Arvan.
Arvan mengusap matanya yang masih terasa berat.
"5 menit lagi ya, Bun. Arvan ngantuk banget,""No, no, no!! Udah ada yang nunggu di depan tuh." ujar Nara yang membuat Arvan mengerutkan keningnya.
"Nunggu Arvan? Siapa?" tanya Arvan.
"Temen sekolah kamu katanya. Cewek tuh,"
"Clara?" tebak Arvan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA
Teen FictionSetelah bertemu kamu, luka terasa lebih ringan - Clara Silviana Dirgantara Clara Silviana Dirgantara, gadis yang awalnya sangat ceria, humble dan nyaris tak pernah melanggar peraturan kini berubah 180°. Itu semua disebabkan oleh kondisi keluarganya...