CHAPTER 6 | DATE?

1K 124 48
                                    

Semuanya bukan hanya dinilai dari fisik saja tapi yang paling penting adalah kenyamanan.

*****

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Clara dan Adara segera membereskan peralatan tulis serta buku-bukh mereka yang masih berserakan di meja untuk dimasukkan ke dalam tas.

"Ra..." panggil Adara.

"Apa?"

"Lo buru-buru nggak pulangnya?" tanya Adara.

"Kenapa emang?"

"Nonton anak basket latihan yuk. Gue denger-denger sih mereka besok bakal tanding sama SMA Antariksa,"

"Oh ya? Tanding dimana?"

"Di SMA Antariksa sih kayanya. Lo temenin gue nonton yaa, pweasee..." ujar Adara memohon.

Clara menghela napasnya panjang. Clara paling tak bisa jika menolak permintaan Adara. Adara sudah banyak membantunya, Clara harus membalas kebaikan Adara secara perlahan. Walaupun dengan hal kecil seperti itu.

"Iya, gue temenin. Bucin lo!" ujar Clara.

"Aaaaa maacih, Ara-ku," ujar Adara sambil memeluk Clara.

"Apa sih, Dar. Gak usah peluk-peluk deh, geli tau!"

Adara hanya terkekeh dengan jawaban Clara.

"Yaudah ayo ke lapangan basket sekarang. Pasti udah mau mulai latihannya," seru Adara.

"Gak sabaran banget ya lo mau ketemu Calvin?" tanya Clara.

"Iya dong. Gak sabar gue lihat Calvin yang makin berkeringat. Gantengnya tuh jadi nambah lima kali lipat tau gak," ujar Adara sambil mengkhayal.

Clara yang ada disebelah Adara hanya menatap jijik sahabatnya itu. Bucinnya sudah tingkat akut. Clara pun tak tau lagi harus berkata apa kepada Adara agar gadis itu tak berharap sepenuhnya kepada Calvin. Clara hanya takut jika suatu saat Calvin menolak Adara, Adara akan down dan terpuruk. Clara tidak mau sahabat terbaiknya itu merasakan kesedihan.

"Dar, jangan kaya gitu deh. Bikin gue enek tau gak," ujar Clara.

"Apa sih, Ra? Emang bener gitu kok. Calvin tuh ganteng. Lo aja yang selalu bilang kalau Calvin jelek."

"Kenyataannya emang jelek, Dara!"

"Dia ganteng!"

"Jelek!"

"Ganteng!"

"BODO!" ujar Clara menyerah. Karena perdebatan dengan Adara tak ada gunanya.

"Udah ayo kesana sekarang!" ajak Clara.

Mata Adara berbinar. Adara sangat bersemangat. Hal yang membuat Adara bersemangat ada 2. Yang pertama Calvin, yang kedua adalah mengerjakan soal.

Ya begitulah orang pintar. Hobinya kalau tidak baca buku, ya mengerjakan soal.

Sesampainya di lapangan basket, suasana sudah pasti seperti biasanya. Sorak ramai dari kalangan cewek-cewek sudah terdengar, padahal ini hanya latihan dan latihannya pun belum mulai. Memang, pesona Calvin sangat digilai oleh seluruh cewek di SMA Victoria ini.

"Duduk dimana, Dar?" tanya Clara yang sedang membawa botol minuman dingin di tangan kanannya.

"Ummm.... Disana yuk," ujar Adara sambil menunjuk ke kursi tribun yang ada di bagian paling depan.

"Dar, lo gila apa? Ngapain lihat di depan? Di atas aja udah yok,"

"Kalo diatas, nanti Calvin gak bisa lihat ke arah gue, Ra,"

CLARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang