Clara, Sherly, dan Angga segera berangkat menuju ke bandara untuk memastikan berita yang mereka dengar melalui televisi tadi. Angga tahu persis pesawat yang ditumpangi oleh Kirana-- mantan istrinya. Angga yang memang menemani Kirana saat memesan tiket pesawat. Jadi, Angga tahu betul bahwa yang diberitakan tadi merupakan pesawat yang ditumpangi oleh Kirana.
Hati Clara berdegup kencang, perasaannya tak karuan setelah mendengar berita itu. Clara langsung mencoba menghubungi ponsel mamanya setelah mendengar berita itu. Namun nihil, ponsel mamanya tidak aktif yang membuat perasaan Clara semakin tak karuan.
Setelah sampai di bandara, Clara, Sherly, dan Angga langsung berlari untuk mendapatkan kepastian apakah berita itu benar atau tidak dan bagaimana kelanjutannya. Angga langsung menanyakan pada petugas yang ada disana. Namun, ternyata sudah banyak orang yang mengantri disana, dan tujuannya ternyata sama dengan Angga yaitu untuk memastikan berita yang baru saja diterima tadi.
Karena banyaknya orang yang tak sabar ingin segera mengetahui kabar lanjutan mengenai pesawat yang baru saja berangkat pukul 6 tadi, akhirnya ada salah satu petugas yang angkat bicara.
"Perhatian semuanya! Harap tenang dan tertib. Saya tau bahwa kalian semua khawatir dengan keluarga anda, namun saya mohon untuk tetap bersabar. Kami akan memberikan kabar selanjutnya. Sampai saat ini, semua pihak masih dalam tahap pengecekan untuk memastikan keberadaan pesawat JetStar Asia Airways saat ini. Mohon bersabar, tetap tenang dan terus berdoa untuk keselamatan semuanya. Terima kasih." ujar petugas itu dengan menggunakan pengeras suara.
Setelah mendengar berita yang disampaikan oleh petugas, Angga segera menarik Clara dan Sherly untuk menjauh sebentar dari kerumunan orang-orang. Angga mengajak kedua putrinya untuk duduk di salah satu kursi panjang yang sudah tersedia disana.
"Pa, mama nggak papa kan?" tanya Clara sembari terisak. Daritadi ia sudah mengeluarkan air matanya.
"Mama selamat kan pa?" tanya Sherly pada Angga juga.
Angga tak bisa menjawab kedua pertanyaan putrinya. Angga sendiri juga terkejut dan sedih dengan berita yang ia terima hari ini. Angga tak menyangka jika kejadiannya akan seperti ini.
"Pa, mama janji kalo mama bakal balik sama kita. Mama pasti nepatin janjinya kan?" tanya Clara lagi.
Angga benar-benar tak tega dengan pertanyaan yang keluar dari mulut Clara dan Sherly. Angga memilih untuk memeluk kedua putrinya untuk memberikan kekuatan.
"Kita berdoa ya, kita harus percaya kalo mama pasti bisa selamat, mama pasti bisa balik sama kita." ujar Angga yang mencoba menenangkan Clara dan juga Sherly.
*****
Clara dan Sherly masih tidak mau pulang. Mereka berdua masih tetap mau disini dan menunggu kabar selanjutnya. Mereka harus memastikan terlebih dahulu jika mamanya dalam keadaan baik-baik saja.
Beberapa menit kemudian, petugas yang tadi memberikan arahan pun kembali dengan speaker di tangannya seperti bersiap untuk menyampaikan sesuatu. Dengan sigap, Clara, Sherly, dan juga Angga pun bangkit dari tempat duduknya dan berlari mendekat ke arah petugas tersebut.
"Perhatian semuanya, kami membawa kabar kembali bahwa pesawat JetStar Asia Airways yang akan melakukan penerbangan menuju Singapura jatuh. Tepatnya di Selat Karimata. Agar kalian bisa memastikan apakah keluarga kalian termasuk dalam penumpang pesawat, kalian bisa melihat daftar penumpangnya di papan pengumuman. Dimohon untuk tetap tenang karena tim SAR akan segera menuju kesana." ujar petugas itu.
Clara, Sherly dan Angga pun sangat terpukul dengan berita yang disampaikan oleh petugas itu. Setelah itu, Angga langsung menggandeng kedua tangan anaknya menuju ke papan pengumuman untuk memastikan apakah benar itu adalah pesawat yang ditumpangi oleh Kirana atau bukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA
Teen FictionSetelah bertemu kamu, luka terasa lebih ringan - Clara Silviana Dirgantara Clara Silviana Dirgantara, gadis yang awalnya sangat ceria, humble dan nyaris tak pernah melanggar peraturan kini berubah 180°. Itu semua disebabkan oleh kondisi keluarganya...