Clara membuka matanya setelah mendengar keributan di rumahnya. Clara sangat mengenal suara itu. Hampir setiap hari ia telah disuguhi oleh suara dan pemandangan yang sangat ia benci.
"MULAI SEKARANG KAMU PERGI DAN JANGAN PERNAH MENGINJAKKAN KAKI LAGI KESINI!"
Suara Angga, Papa Clara membuat Clara seketika menutup kedua telinganya. Clara menangis sesenggukan. Mata Clara sudah sangat bengkak karena setiap hari menangisi keluarganya yang makin lama makin menjadi.
Seharusnya Clara tak seperti ini. Seharusnya Clara bisa hidup dengan normal seperti anak-anak remaja pada umumnya.
Clara sangat berharap ini adalah mimpi buruknya dan ia ingin segera bangun.
Tetapi bukan!
Kenyataan sangat menamparnya. Ini bukan mimpi buruk seperti harapannya!
*****
SELAMAT DATANG DI CERITA BARU AKU. SEMOGA SUKA YA
BANTU VOTE KOMEN♥
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA
Teen FictionSetelah bertemu kamu, luka terasa lebih ringan - Clara Silviana Dirgantara Clara Silviana Dirgantara, gadis yang awalnya sangat ceria, humble dan nyaris tak pernah melanggar peraturan kini berubah 180°. Itu semua disebabkan oleh kondisi keluarganya...