Clara membuka matanya, sinar matahari masuk menerobos jendela kamarnya. Clara menoleh ke samping, ada Adara yang masih terlelap disana. Clara mengambil ponsel yang ia letakkan diatas nakas, kemudian ia menyalakan layarnya dan dapat melihat jam yang kini menunjukkan pukul 7 pagi.
Clara mengubah posisinya menjadi duduk dan meregangkan otot-ototnya sebentar.
Hari ini, Clara dan teman-temannya akan pulang kembali ke Jakarta. 3 hari terasa begitu cepat. Mereka melewati hari-hari itu dengan bahagia karena bisa jalan-jalan bersama. Clara berharap agar ia dan teman-temannya masih bisa berlibur bersama seperti ini lagi. Ia pasti akan sangat merindukan suasana Puncak yang sejuk ini.
"Dar, bangun Dar! Ayo beres-beres. Hari ini kita kan pulang!" ujar Clara sembari menggoyang-goyangkan tubuh Adara agar gadis itu bangun.
Adara bergumam pelan namun matanya masih belum terbuka. Adara malah semakin mengeratkan pelukannya pada guling.
"Dar, lo mau kalo ditinggal sama yang lain?! Ayo bangun!" ujar Clara lagi, kali ini dengan sedikit berteriak.
Perlahan, Adara membuka matanya. "Iya-iya gue udah bangun kok!" ujarnya dengan suara khas orang bangun tidur.
"Yaudah lo beresin baju lo dulu ya. Gue mau mandi." kata Clara yang dibalas deheman oleh Adara.
*****
Pukul 10 pagi, Clara, Arvan, Adara, Calvin, dan juga Iqbal melakukan perjalanan untuk menuju ke Jakarta. Kali ini, Arvan yang nyetir, jadi Clara pun duduk di depan untuk menemani cowoknya itu.
Jalanan hari ini sangat lancar, mungkin ada macet namun hanya sedikit saja. Jadi, mereka tidak kesiangan untuk sampai di Kota Jakarta.
*****
Clara telah sampai di depan rumahnya. Tadi, ia diantarkan Arvan, namun Arvan langsung pulang karena bundanya tadi berpesan agar segera pulang.
Clara memasuki rumahnya dan mengucapkan salam. Namun, Clara heran karena tak ada yang menyahuti. Rumahnya seperti kosong.
Clara mengambil ponselnya dan mencoba menelfon Sherly.
"Hallo kak, lo dimana?" tanya Clara saat telfon telah tersambung dengan kakaknya.
"Lagi belanja. Kenapa?"
"Oh, sama mama?"
"Iya sama mama. Kenapa sih tumben banget tanya?"
"Gue udah di rumah. Tapi kok sepi banget."
"Oh tungguin aja. Habis ini gue sama mama balik kok."
"Oke deh. Bye kak!"
Setelah telfon terputus, Clara segera naik ke kamarnya untuk membereskan barang-barang yang ia bawa ke Puncak. Lalu, ia membersihkan diri sebentar.
*****
Kirana dan Sherly telah pulang ke rumah setelah berbelanja cukup banyak tadi. Hari ini, Kirana dan Sherly ingin memberikan surprise untuk Clara. Sebenarnya, ini semua rencana Kirana karena ia ingin melakukan hal-hal yang membahagiakan bersama kedua putrinya sebelum ia pergi ke Singapura keesokan harinya.
Kali ini, Kirana tak akan menunda kepergiannya lagi. Ia juga sudah memesan tiket pesawat jauh-jauh hari untuk keberangkatannya besok. Kirana juga ingin segera tinggal dan menetap di Jakarta agar selalu dekat dengan anak-anaknya. Kirana tak mau dipisahkan lagi dengan kedua anaknya.
Sherly naik ke atas untuk mengecek Clara sedang apa. Saat Sherly mengetuk kamar gadis itu, ternyata tidak ada sahutan disana. Sherly akhirnya pun langsung membuka kamar adiknya langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA
Teen FictionSetelah bertemu kamu, luka terasa lebih ringan - Clara Silviana Dirgantara Clara Silviana Dirgantara, gadis yang awalnya sangat ceria, humble dan nyaris tak pernah melanggar peraturan kini berubah 180°. Itu semua disebabkan oleh kondisi keluarganya...