Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu
"Ali bin Abi Thalib"
__________
Happy reading...
Jadi bendahara kerjanya tidak semudah dan sesimpel yang banyak orang-orang pikirkan. Bagi yang belum pernah merasakan posisi jadi bendahara ini pasti akan membayangkan enaknya jadi bendahara. Kerjanya hanya megang uang. Ngumpulin dan minta-minta uang. Padahal tidak seperti yang dibayangkan.
Jika pun sering megang uang! ya tentu jelas saja kan namanya juga bendahar. Ngakak mungkin kerjanya nyatet-nyatet, kalau kerjanya gituan gak bendahara namanya tapi sekretaris. Jadi bendahara itu dituntut tanggung jawab yang tinggi. Uang harus selalu dijaga. Jangan sampai hilang. Mencatat semua pengeluaran dan pemasukan. Walau pengeluaran itu hanya untuk membeli jarum atau hanya keluar satu rupiah saja harus dicatat. Dijelaskan sejelas-jelasnya dan sedetil-detilnya. Jangan ada yang tidak disampaikan ke dalam buku rekapitulasi.
Karena jika ada saja yang mencurigakan maka langsung dikatakan melakukan perbuatan korupsi. Lalu bagaimana dengan adanya tindakan lupa? Lupa untuk mencatatnya. Ya kadang manusia sering melakukan hal yang namanya lupa. Jadi tanggung jawab bendahara itu sangat besar. Apalagi yang namanya Aqila dia itu ratunya pelupa terkadang pena yang ada ditangan saja dia kehilangan padahal sudah dipegang, itu hanya contoh kecil saja, belum lagi jika dirumahnya setiap Aqila kena marah oleh ibunya pasti itu gara-gara lupa dan itu bisa dipastikan.
Hak orang lain ada ditangan seorang bendahara. Uangnya ada di bendahara. jika sewaktu-waktu uang tersebut hilang atau lupa dimana letaknya, siapa yang akan bertanggung jawab? Ya, tentu saja bendahara, dialah yang harus menggantinya. Terpaksa uang bendahara yang dikeluarkan untuk mengganti kerugian itu. Dan itu akan terjadi jika bendahara sampai teledor sekali saja. Tanggung jawab dan amanah yang diberikan kepada bendahara itu sangat lah besar.
Seiring berjalannya waktu Aqila tidak takut lagi untuk meminta uang kas seperti awal-awal dirinya jadi bendahara. karena sekarang ia lebih tegas untuk meminta uang kas itu karena ia sudah tau bagaimana sifat-sifat mereka jika dirinya sedang meminta uang kas, jadi sekarang Aqila sudah memiliki keberanian untuk berurusan dengan laki-laki terutama yang berkaitan dengan uang.
Buktinya sekarang Aqila sedang berjalan dibarisan bangku laki-laki tanpa harus ditemani oleh Nindi atau yang lainya walaupun begitu Aqila tetap was-was karena dirinya masih belum memiliki mental yang kuat jika harus berlama-lama disitu tapi ia tetap berusaha setenang mungkin agar tidak kelihatan gugupnya didepan laki-laki ini.
"Hhmm, bayar uang kasnya Azhari" Aqila berdehem terlebih dahulu sebelum bicara karena tenggorokannya kering dari tadi selalu berbicara.
"Minggu depan aja ya Qil, gua nggak ada uang saat ini" Azhari mengeluarkan tatapan memohon agar Aqila mau menerima permintaan permohonannya. Aqila menaikan sebelah alisnya keatas menatap Azhari dengan tatapan curiga. Dirinya tidak yakin, pasti Azhari saat ini sedang berusaha mengelabuinya. Karena ini sudah sering terjadi.
"Nggak ada Minggu depan! Bayar sekarang, itu hanya alasan Azhari saja" tegas Aqila. Yang membuat Azhari menelan ludahnya sendiri, ini tidak Aqila yang ia kenal pertama kali. Kenapa dia bisa berubah menjadi galak seperti ini?.
"Serius Qil, minggu depan aja ya, kalau gua bayar sekarang nanti gua mau makan apa?" rayu Azhari lagi.
Aqila memicing seakan apa yang dikatakan Azhari itu hanyalah kebohongan saja, padahal semua orang juga tau kalau uang jajan Azhari itu lebih banyak daripada yang lainnya, memang Azhari itu saja yang malas membayarnya entah apa alasannya, Aqila juga tidak tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Yang Menentukan [End] ✅
Teen Fiction{Part Lengkap} Bagaimana jadinya jika seseorang yang awalnya bersahabat baik tiba-tiba menjadi diam tanpa alasan yang jelas? Waktu demi waktu jarak itu tercipta sangat jauh. Itulah yang dirasakan oleh Afifah Mariah Aqila seorang perempuan manis nan...