"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya, pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu."
(Q.S. Ali Imran ayat 185).
___________
Seorang gadis yang tengah duduk bersandar sedang memandangi langit-langit ruangan yang serba putih itu, bau rumah sakit sangat menyengat rasanya di Indra penciuman sang gadis , gadis itu tengah melamun entah apa yang sedang dipikirkannya dengan tatapan kosong menatap langit-langit ruangan dengan air mata yang mengalir dari pelupuk matanya, tidak tau apa yang sedang ia rasakan yang jelas keadaannya tidak baik-baik saja.
Gadis itu adalah Aqila ,ya keadaan Aqila sudah mulai membaik sejak dua hari yang lalu dia dirawat dirumah sakit, selama dua hari itu pula Aqila bersikeras minta pulang karena baginya semakin lama dirumah sakit maka kenangan pilu itu kembali teringat dan Aqila tidak kuat akan hal itu, tidak hanya Aqila tapi ibu Maryam---ibunya Aqila juga sama terlukanya apalagi melihat anaknya yang kacau, Aqila menangis tanpa suara bibirnya tersenyum tapi tidak dengan hatinya yang kembali mengingat masa-masa itu, kenapa?? Karena di rumah sakit ini lah Ayah Aqila menghembuskan nafas terakhirnya. Aqila sangat merindukan sosok ayahnya, sosok yang selalu menghiburnya, yang selalu membuatnya tersenyum, sosok yang akan selalu melindungi putrinya, dia tidak akan pernah membuat putri kecilnya terluka walaupun sedikit.
Ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya, ayah bagai super Hero dikehidupan nyata. Jika kita melihat seorang ibu yang baik penuh kasih sayang maka dibalik itu ada seorang lelaki yang mengayomi istrinya. Ditangan laki-laki itulah lahir keluarga penuh keharmonisan dan kasih sayang.
Di pundak kokohnya, ditangan kekarnya dan ditegak berdiri kakinya terkumpul segenap kekuatan untuk melindungi keluarganya.Tapi Allah berkehendak lain. Ya, kematian merupakan sesuatu yang pasti. Setiap yang bernyawa pasti mengalaminya. Allah SWT berfirman yang Artinya."Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya, pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu." Dalam Al-Qur'an surah Ali Imran ayat seratus delapan puluh lima.
Bagaimanapun, kematian bukanlah akhir kehidupan. Ia hanya pintu gerbang menuju alam akhirat. Di sana setiap manusia akan mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya selama di dunia.
"Assalamualaikum" tidak ada jawaban, ia mengulangi sekali lagi.
"Assalamualaikum adek abang yang cantik" Salam seorang laki-laki yang membuat lamunan Aqila buyar. Aqila cepat-cepat menghapus air matanya dan tersenyum lebar seolah-olah tidak terjadi apa-apa pada dirinya. Aqila sangat merindukan Syauqi dan Aqila juga melihat sosok ayahnya pada diri Syauqi karena Syauqi ini benar-benar copy paste dari ayahnya, wajahnya sangat mirip dan gantengnya jangan ditanya lagi, walaupun Syauqi sudah memiliki keluarga sendiri tapi wajahnya tidak terlihat tua malahan semakin dewasanya dia semakin bertambah kegantengannya , begitulah menurut Aqila tentang abangnya.
"Loh, kok nangis"
"Nggak ada yang nangis kok, Aqil kelilipan aja" elaknya
'Aqila, Abang tau apa yang sedang kamu pikirkan Qil, karena Abang juga sama dengan mu merindukan orang yang sama, semoga nanti kita dikumpulkan kembali disurga. Aamiin . Doa Syauqi dalam hatinya. Mendengar elakkan itu dari adeknya Syauqi hanya tersenyum seolah paham.
"Mana coklat Aqil?" Tanyanya sambil menengadahkan tangan untuk menerima coklat yang ia minta.
"Dasar adek Abang yang satu ini" kata Syauqi mengacak rambut panjang Aqila. Dan Aqila hanya tersenyum menerima usapan itu sungguh dia rindu dengan usapan itu. Karena Syauqi jarang pulang karena dia juga sudah punya keluarga dan tinggal dirumahnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Yang Menentukan [End] ✅
Teen Fiction{Part Lengkap} Bagaimana jadinya jika seseorang yang awalnya bersahabat baik tiba-tiba menjadi diam tanpa alasan yang jelas? Waktu demi waktu jarak itu tercipta sangat jauh. Itulah yang dirasakan oleh Afifah Mariah Aqila seorang perempuan manis nan...