Hafalan Al Qur'an aja dia jaga apalagi menjaga Aqil itu pasti akan dilakukannya, yang pasti dia bisa membawa Aqil lebih dekat dengan Allah.
__________
Di dalam perjalanan pulang, Aqila masih memikirkan ucapan Alif tadi, kenapa ucapan Alif itu terdengar serius di telinganya? Namun kenapa juga hatinya langsung menolak? Mungkin Aqila tidak ingin hal itu terjadi secepat ini. Masih banyak impian yang akan ia capai, mengejar cita-cita dan membahagiakan orang tua itu lah yang di inginkannya sebelum ia menikah.
Lagi pun pernikahan belum pernah terlintas dipikiran Aqila sedikitpun. Seketika pembicaraan dengan Afnan tadi pagi teringat kembali tentang pernikahan dan wejangan untuk Aqila mencari suami yang taat agama.
Flashback.
"Loh, kok diam Qil?" Tanya Afnan bingung, karena Aqila diam saja, biasanya dia akan ngoceh sepanjang jalan. Seperti awal masuk tadi.
"Hmm, nggak ada Aqil cuma bingung aja"
"Bingung kenapa?"
"Siapa yang bawa Aqil ke rumah sakit?" Tanya nya. Masalahnya baru sekarang dia sadar, selama di rumah sakit Aqila tidak pernah terpikirkan tentang siapa yang bawa dia ke rumah sakit.
"Pihak sekolah yang membawa" jawab Afnan seadanya. Masih membahas tentang pernikahan Afnan mengasih wejangan/ nasihat kepada Aqila. Dan Aqila hanya manggut-manggut saja, entah ngerti atau tidak.
"Jika nanti mencari seseorang yang mau dijadikan suami, carilah dia yang baik akhlak dan agamanya."
"Tapi, jika Aqil pengen suami yang Hafizh qur'an itu gimana?" Entah pertanyaan atau pernyataan yang jelas Afnan tetap menjawabnya. Yang pasti Afnan juga senang bahwa Aqila juga menginginkan lelaki yang penghafal Al-Qur'an.
Aqila termotivasi untuk menjadi penghafal Alquran dari keluarga Afnan dan Afni inilah, dari situ dia lebih tau keutamaan seorang penghafal Alquran ditambah lagi anak mereka yang masih berumur tiga tahun itu sudah mulai menghafal dan semangat Aqila juga semakin bertambah.
Oleh sebab itu juga, ia menginginkan seseorang yang mendampinginya suatu hari nanti juga penghafal Al-Qur'an, bukan dia yang sekedar menghafal saja tapi dia yang juga mengamalkannya, supaya dia bisa membimbing Aqila lebih dekat dengan Allah dan menambah kecintaannya kepada Allah. Tidak hanya tentang penghafal AlQuran saja, tapi tentang ia yang bertanggung jawab dan mampu memahami sebagaimana wanita harus dipahami.
"Orang yang menghafal Alquran dan Orang yang mengamalkan ayat-ayat Al-Qur'an dalam hidupnya akan berkumpulah semua kebaikan pada dirinya, baik batinnya karena mengamalkan Kalamullah di dalamnya dan baik zahirnya dengan amal shaleh serta akhlak mulia. Jika Al Qur'an dia jadikan sebagai pedoman maka in sya Allah hidup akan bahagia, aman, damai, sejahtera, sakinah mawaddah warahmah akan terwujud dalam sebuah keluarga.". Aqila menyetujui itu karena itulah impiannya mendapatkan lelaki Sholeh yang taat agama . Tapi apakah dia pantas bersanding dengan orang yang seperti itu sementara dia memiliki banyak kekurangan?..
"Berarti Aqil harus mencari suami yang hafal Alquran, berakhlakul Karimah, bertanggung jawab dan bisa memahami bagaimana kita ya?" Tanya nya. Sebelum Afnan berkata lebih dulu dia sendiri yang menjawabnya.
"Pasti iyalah, itu yang Aqil inginkan karena hafalan Al Qur'an aja dia jaga apalagi menjaga Aqil itu pasti akan dilakukannya, yang pasti dia bisa membawa Aqil lebih dekat dengan Allah." Afnan tersenyum mendengar jawaban Aqila, pemikiran yang sederhana tapi begitulah kebenarannya dan itu juga salah satu impian Aqila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Yang Menentukan [End] ✅
Teen Fiction{Part Lengkap} Bagaimana jadinya jika seseorang yang awalnya bersahabat baik tiba-tiba menjadi diam tanpa alasan yang jelas? Waktu demi waktu jarak itu tercipta sangat jauh. Itulah yang dirasakan oleh Afifah Mariah Aqila seorang perempuan manis nan...