"CK. Lo mah nggak asik"
"Sebenarnya itu gu--"
"Hoi, ngapain sih serius amat kalian" sebelum Alif melanjutkan kalimatnya Reno tiba-tiba datang dan menghancurkan semuanya.
"Lo itu ya? Muncul disaat yang tidak tepat" kesal Raka.
"Ya, mana gue peduli" jawab Reno acuh.
"Jangan pedulikan dia, dia hanya setan penganggu" kesal Raka.
"Astaghfirullah, berikan hambamu ini kesabaran" doa Reno sambil mengusap dadanya dan beristighfar, seolah menjadi pihak yang terzolimi.
"Ayo Lif, lanjutkan" Lah dikira permainan apa bisa digituin segala. Dasar Azhari.
"Gue sibuk" jawab Alif, padahal tadi dia sudah ingin bicara, tapi kenapa sekarang dia langsung sibuk?.
"Lo ya, Astaghfirullah tolong lindungi kesucian tangan hamba dari mereka bertiga yang wajahnya ingin gue tonjok saat ini juga" kata Azhari sambil menengadahkan tangannya berdoa. Mendengar doa itu membuat mereka bertiga tertawa bersama dan Azhari hanya mampu mengusap dada.
"Gini ya ceritanya. Waktu itu gua sempat pacaran satu kali kalau nggak salah dikelas delapan MTsN dulu. Gua kenal dia karena dia satu lokal dengan gua. Ya waktu itu sih ilmu agamanya masih minim banget, sekarang juga begitu dan juga itu sebabnya gua ngambil jurusan keagamaan. Gua itu diajarin agama sebenarnya udah dari kecil tapi karena pengaruh teman ya jadinya ikut-ikutan pula yang namanya pacaran, padahal waktu itu gua juga nggak ngerti tentang pacaran. Ya udah gua tembak tu cewek eh dianya juga mau trus pacaran deh".
"Tapi itu nggak bertahan lama karena dirumah gua dididik dengan ilmu agama yang kuat terus orang tua juga sangat melarang keras yang namanya pacaran ditambah lagi gua juga sekolah di madrasah, rasanya itu kok gua udah berbuat maksiat kepada Allah, gua juga merasa mengkhianati diri sendiri dan gua juga udah berdosa kepada orang tua. Setelah itu gua cari tau apa itu pacaran, bagaimana akibat pacaran, setelah gua cari tau semuanya baik itu dari sekolah, rumah dan pengajian saat itu gua merasa dapat hidayah."
"Setelah itu gua putusin pacar gua ditambah lagi tu cewek juga selingkuh dibelakang gua. Setelah itu gua hanya fokus pada pendidikan gua, gua nggak mau hal-hal yang lain, ditambah dosa juga udah numpuk tiap hari." Cerita Alif.
"Sadis amat cerita lu bro, baru juga kenal yang namanya pacaran udah diselingkuhin aja" jawab Azhari miris.
"Heem, itu iya juga tapi alasan pertama gua putus itu Karena Allah dan bersyukur bahwa Allah masih mengasih kesempatan buat gua dapat hidayah dan nggak biarin gua berlarut larut dalam maksiat yang namanya pacaran." Tambah Alif yang membuat Azhari, Reno dan Raka meanggukan kepala, mereka setuju apa yang Alif katakan. Ngapain pacaran jika akhirnya menumpuk dosa.
"Eh, berarti orang tua Lo nggak tau kalau Lo pernah pacaran?" tanya Azhari karena ia penasaran. Dan dijawab gelengan oleh Alif.
"Nekat juga Lo ternyata!" Di akhiri kekehan oleh Raka. "jika Lo ketahuan waktu itu pernah pacaran gimana respon orang tua Lo?" Lanjut Reno
"Nggak di apa-apain, palingan nama gue langsung dikeluarin dari kartu keluarga" canda Alif
"Nggak dianggap dong" sahut Azhari, setelah itu mereka berempat tertawa.
Hahahahahahahahah.
"Ya begitulah, gue rasanya bersyukur banget udah diselamatkan dari cinta yang salah dan sekarang gua lebih fokus sama pendidikan dan masa depan gue. Setidaknya dosa gue nggak nambah akibat pacaran." Jelasnya
"Dah kapook Lo ceritanya?"
"Hmm, gua nggak mau ngelakuin kesalahan yang sama, pacaran itu nggak ada untungnya yang ada malah ruginya besar. Udah berdosa karena pacaran ditambah lagi berdosa udah berbohong pada orang tua. Dan gua sangat menyesali itu semua" raut wajah Alif langsung berubah sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Yang Menentukan [End] ✅
Teen Fiction{Part Lengkap} Bagaimana jadinya jika seseorang yang awalnya bersahabat baik tiba-tiba menjadi diam tanpa alasan yang jelas? Waktu demi waktu jarak itu tercipta sangat jauh. Itulah yang dirasakan oleh Afifah Mariah Aqila seorang perempuan manis nan...