Bab 19 (Seafood)

74 9 14
                                    

"Dev, saya ingin makan malam dengan seafood. Tolong belikan ya," pinta Zakky pada istrinya melalui sambungan telepon.

Sore ini Devi masih di ruangannya bersiap-siap untuk pulang sedangkan Zakky harus menemui Pak Wijaya sebab ada sesuatu yang harus dibicarakan.

"Baiklah."

.

.

.

Devi sudah sampai di salah satu restoran seafood yang cukup terkenal di kota ini. Suasana disini tidak sepadat seperti saat makan siang, sebab sekarang sudah pukul setengah empat sore. Aroma ikan bakar menguar menusuk indra penciuman wanita ini, aroma kepiting saus padang pun tak kalah menggoda. Tampilan kerang hijau dan kerang dara dengan bumbu yang mencolok dimata.

Namun, Devi harus menahan diri sebab dia alergi makanan seafood. Sayang sekali, di hidupnya yang hanya berlangsung satu kali ini malah tidak bisa menikmati makanan surga dunia sejenis seafood. Daripada berlama-lama menyesali godaan dunia, wanita ini langsung memesan beberapa menu.

"Devi!" Suara seorang pria memanggilnya, namun Devi tidak menemukan siapapun di sekitarnya.

"Devi!" Suara itu muncul lagi, Devi menolehkan kepalanya kesana kemari hingga dia menemukan orang yang memanggilnya barusan, dia duduk di salah satu meja pelanggan. Devi menghampiri pria tersebut.

"Halo Devi."

"Halo Mas Bumi."

"Kamu sendirian kesini? Zakky dimana?" tanya Mas Bumi sambil menggaruk pipinya.

"Mas Zakky masih bekerja di kantor, saya kesini hanya membeli seafood untuk makan malam."

"Oh, selagi menunggu pesanan. Kamu duduk saja dulu disini."

"Baiklah, terima kasih." Devi duduk di depan meja Mas Bumi.

Devi berusaha mengalihkan pandangannya ke arah lain, dia enggan melihat Mas Bumi yang saat ini lahap menyantap ikan bakar yang tinggal setengahnya. Tanpa sadar dia menelan ludahnya, dia tergoda untuk makan makanan yang sama namun tidak bisa, ini sungguh menyiksa sekali.

"Mas Bumi kenapa?" tanya Devi ketika melihat direktur Wijaya Group itu semakin menggaruk tubuhnya, terdapat ruam merah di wajahnya.

"Entahlah Dev."

"Mas Bumi alergi seafood?"

"Tidak mungkin. Justru seafood adalah makanan favorit saya. Tapi jujur saja baru pertama kali saya mencoba ikan kakap dan malah gatal seperti ini."

"Sepertinya benar Mas Bumi alergi ikan kakap. Memang beberapa penderita alergi seafood hanya menunjukkan gejala alergi ketika memakan makanan laut tertentu."

"Lalu saya harus bagaimana?"

"Mas Bumi minum obat ini saja." Devi menyodorkan toples obat seukuran genggaman tangan dari tasnya.

"Obat apa ini?"

"Ini obat alergi Mas. Terdapat kandungan antihistamin yang bisa mengobati reaksi alergi ringan seperti gatal-gatal, cukup diminum satu kaplet saja ketika ada gejala alergi."

"Baiklah akan coba saya minum."

Seorang pelayan mendatangi meja mereka untuk menyerahkan pesanan Devi.

"Terima kasih," ucap Devi pada pelayan.

"Dev, tampaknya obat ini manjur untuk saya. Kenapa kamu bisa tahu obat alergi seperti ini?"

"Karena saya alergi seafood."

"Oh ya sudah kalau begitu terima kasih Dev."

"Iya, sama-sama. Mas Bumi harus menghindari makan ikan kakap."

Dream Zone: Wake Up (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang