Peserta makan malam menjadi bertambah satu orang yaitu Tomi. Pria ini cukup mudah untuk beradaptasi dengan seisi penghuni rumah. Kepribadiannya yang mudah bergaul membuatnya tidak sulit untuk akrab dengan siapa pun.
Ini menjadi kesempatan untuk Tomi dalam melahap menu makanan apapun yang terhidang di meja. Bekerjanya dia di rumah ini seperti mendapat surga dunia saja.
Usai makan malam semua penghuni rumah kembali ke tempatnya masing-masing, ada yang ke dapur untuk mencuci piring, ada yang baru masuk ke dalam rumah untuk makan malam karena sebelumnya dia menjaga rumah kemudian digantikan oleh satpam yang sudah kenyang, ada pula Zakky memilih untuk bersantai di ruang keluarga.
Tomi dan Devi masih duduk di meja makan, tentunya Tomi tidak akan beranjak kemana pun kalau Bos Kecilnya tidak kemana-mana. Devi mulai bangkit dan berjalan menuju wastafel di dapur, disana terlihat Riska dan Bi Anni yang sibuk mencuci piring.
"Permisi, saya boleh cuci tangan dulu," ucap Devi.
"Silakan," jawab Bi Anni dan Riska langsung mundur ke belakang.
Air meluncur mulus dari keran membasahi kedua tangan mungil milik Devi. Tiba-tiba ada sepasang tangan yang bergabung di bawah kucuran air yang tak lain adalah tangan bodyguardnya.
"Om, mengantri dong!" ujar Devi kesal.
"Iya nih seharusnya Tomi mengantri di belakang," ucap Bi Anni mendukung majikannya.
"Saya itu adalah bodyguard Bos, jadi harus mengikuti kemana pun Bos pergi."
"Mengikuti kemana pun saya pergi bukan berarti mengikuti segala apa yang saya lakukan."
"Nanti bagaimana jika saat saya cuci tangan Bos malah menghilang entah kemana?"
"Saya itu masih di lingkungan rumah dan tidak akan kabur kemana-mana, Om pikir saya itu buronan apa? Om sama saja dengan Monster Zakky, sama-sama lebay."
"Kalau Mbak Devi tidak ingin diikuti, saya mau kok diikuti Mas Tomi," goda Riska sambil tersipu malu.
"Baiklah, baiklah biar saya mengalah dan mundur ke belakang."
Devi telah selesai mencuci tangan, dia memutuskan untuk menunggu bodyguardnya di belakang. Sejak awal Tomi tidak mengalihkan padangannya ke arah lain kecuali pada Bos Kecilnya. Tomi takut jika Devi kabur entah kemana dan ini berakibat pada Bos Besarnya yang akan murka bahkan memecatnya.
"Sudah selesai?" tanya Devi pada Tomi.
"Sudah."
Devi langsung membalikkan badannya untuk pergi, bodyguarnya itu dengan setia mengikutinya.
"Om, saya kan sedang berada di lingkungan rumah jadi tidak usah mengikuti saya."
"Tidak bisa. Ini amanah dari Bos Besar bahwa saya harus mengikuti Bos Kecil kemana pun kamu pergi."
"Tapi ini tidak nyaman. Seorang wanita terus diikuti oleh seorang pria, saya merasa risih Om."
"Anggap saja saya seorang wanita, bila perlu kamu ganti saja panggilannya menjadi tante."
"Tidak bisa begitu. Dilihat dari fisik saja sudah menegaskan kalau Om tetaplah seorang pria."
"Haruskah saya berdandan menyerupai wanita?"
"Tidak usah."
"Lalu saya harus bagaimana?"
"KALIAN KENAPA BERISIK SEKALI? Menggangu saya yang sedang menonton televisi," teriak Zakky dari arah ruang keluarga.
Devi dan Tomi menoleh ke sumber suara, keduanya memang sedang mengobrol ruang keluarga lebih tepatnya di belakang sofa yang sedang Zakky duduki.
"Ini gara-gara Om. Lihat kita jadi dimarahi Monster Zakky."
![](https://img.wattpad.com/cover/227573131-288-k356303.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Zone: Wake Up (2)
Romance(COMPLETED) [Romance Comedy] Dream Zone: Sleeping Pills season 2 Kisah lika-liku kehidupan sebuah pasangan suami istri yang baru menikah. Zakky yang dulu menderita insomnia bisa sembuh berkat wanita yang kini menjadi istrinya. Masalah yang teratasi...