Bab 36 (Oleh-Oleh)

106 14 4
                                    

Sudah sekitar satu minggu Zakky berada di luar negeri untuk kepentingan bisnisnya. Rencananya Wijaya Group akan mendirikan perusahaan cabang di Korea Selatan dalam bidang furniture.

Kali ini Zakky tidak ditemani oleh asisten pribadinya. Devi enggan untuk ikut dengan alasan harus menyelesaikan permasalahan kantor yang memang belum tuntas. Dia belum usai membersihkan namanya dari segala citra buruk. Sebagai gantinya Tomi yang harus ikut ke negeri ginseng tersebut agar segala keperluan Zakky tetap tertangani.

Nampaknya perlahan namun pasti Zakky sudah bisa membiarkan istrinya sendirian tanpa ditemani bodyguard, karena keadaan istrinya itu sudah baik-baik saja dan sepertinya tidak ada sesuatu yang membahayakan keselamatannya.

Malam ini, Zakky dan Tomi dijadwalkan untuk pulang ke Indonesia, sebab CEO Wijaya Group ini sudah menyelesaikan tugasnya disana. Proses pembangunan perusahaan cabang furniture Korea akan diserahkan pada rekannya.

Sebetulnya Devi tidak tahu jika malam ini suaminya pulang, dia terlalu fokus dengan pekerjaannya saat ini sehingga tidak sempat untuk sekedar mengingat jadwal suaminya. Sering juga Devi mengirimkan e-mail melalui laptop pada Zakky namun hanya menanyakan kabar saja. Zakky yang hanya membalas dengan singkat membuat Devi malas untuk bertanya lebih jauh. Suaminya itu memang labil sekali, terkadang perhatian, terkadang marah-marah, sangat sulit untuk ditebak.

"Permisi Mbak Devi. Mas Zakky sudah pulang," panggil Bi Anni dari interkom yang terhubung ke kamar tidur.

Saat itu Devi sedang menggunakan masker wajah, karena kaget maskernya sampai pecah. Dia buru-buru ke kamar mandi untuk membersihkan wajahnya. Setelah itu dengan cepat dia langsung berlari ke bawah. Ketika tidak ada dua pria ini di rumah, dia merasa sangat kesepian, wanita ini sangat merindukan mereka berdua.

"Kami pulang," ucap Tomi seakan menyambut Devi yang baru turun dari kamar di lantai dua.

"Akhirnya kalian pulang juga, saya sangat bahagia kalian tiba dengan selamat. Jangan pergi lagi ya sebab saya tidak memiliki teman untuk bertengkar."

"Sayang sekali Bos Kecil tidak ikut, padahal saya bertemu dengan girl group kesukaan kita," ujar Tomi pongah.

"Om jangan berbohong," jawab Devi tidak percaya.

"Kalau Bos Kecil tidak percaya lihat saja handphone Bos Besar. Saya sempat meminjam handphonenya untuk berfoto bersama."

Devi menaikkan sebelah alisnya, dia merasa tidak percaya sekaligus iri dan ingin merasakan hal yang sama jikalau Tomi benar-benar bertemu dengan girl group beranggotakan empat member cantik dan multitalenta itu.

"Mas Zakky bolehkah saya pinjam handphonenya?" tanya Devi.

Tanpa banyak bicara Zakky langsung menyerahkan handphone miliknya pada Devi. Wanita ini menggulirkan layar yang berisi kumpulan foto suaminya serta Tomi ketika berada di Korea Selatan. Mereka berfoto di depan beruang coklat yang sangat besar yang merupakan landmark salah satu toko oleh-oleh disana, adapula foto yang menunjukkan keduanya sedang berfoto di depan bunga sakura yang sedang mekar, betapa beruntungnya mereka berdua ini. Sakura akan mekar pada hari tertentu dan tidak akan berlangsung lama, Devi semakin iri dan menyesal kenapa tidak ikut.

Benar apa kata Tomi, di kumpulan foto tersebut terdapat Tomi yang berfoto bersama keempat member dari girl group nomor satu dunia itu. Namun, hal itu tidak sesuai dengan ekspektasi Devi sebelumnya sebab bodyguardnya itu hanya berfoto dengan big standeenya saja alias tidak dengan idola betulan.

"Kalau berfoto macam itu saya juga bisa," ujar Devi kesal sambil menyerahkan handphone pada suaminya.

"Tapi walaupun berfoto dengan big standee saja, setidaknya saya berfoto dengan mereka di negara asal mereka," balas Tomi menyombongkan diri.

Dream Zone: Wake Up (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang