Dikarenakan istrinya sedang berangkat ke danau buatan, Zakky kembali harus makan siang sendirian di salah satu restoran yang baru resmi dibuka minggu lalu. Untuk menghilangkan stress dia harus mendapatkan suasana baru.
Restoran ini cocok sekali bagi Zakky yang hidup dengan cara healty life style sebab tempat makan tersebut khusus menyediakan menu vegetarian saja. Healty life style ini telah dilakoni Zakky selama hampir tiga tahun lamanya. Apalagi dia memiliki istri yang usianya lebih muda delapan tahun darinya maka Zakky harus menjaga tubuh dan wajahnya agar senantiasa muda serta tetap serasi dengan istrinya.
Pesanan Zakky yaitu burger jamur dan jus mangga sudah tiba di mejanya. Dia hanya bisa berharap makanan ini cocok di lidahnya karena tidak semua olahan kreasi seperti ini sama seperti hidangan aslinya.
Pria ini mulai menyuap burgernya, sepertinya tidak ada yang aneh. Saat dikunyah pun memang tidak ada rasa yang mengganggu indra perasa. Sensasi makanan ini hampir sama dengan burger daging yang dulu pernah menjadi makanan favoritnya. Dia sempat berpikir tekstur jamur yang diolah menjadi patty ini akan lembek namun justru tidak sama sekali, dia sangat menikmati makanan ini.
"Hai Ky," sapa direktur personalia Wijaya Group yang baru saja masuk ke area restoran.
"Oh, hai juga Emma." Zakky sontak menengadah pada Emma yang masih berdiri itu.
"Boleh saya duduk disini."
"Silakan."
Emma langsung duduk di depan Zakky, tas miliknya disimpan di bawah lantai. Kebetulan sekali dia bertemu Zakky disini.
"Kemana Devi?" tanya Emma.
"Dia sedang ke suatu tempat, makanya saya makan siang sendirian."
"Saya sangat merindukannya, sudah lama sekali tidak mengobrol dengan Devi. Jika bertemu hanya saling sapa kemudian kami sibuk dengan pekerjaan masing-masing." Emma tersenyum tipis tanda kecewa, padahal Devi adalah salah satu sahabat yang cocok sekali dengannya, sulit menemukan teman seperti itu.
"Bila ingin bertemu dengannya, kamu bisa berkunjung ke rumah kami."
"Oh benarkah? Dengan senang hati, kalau begitu nanti saya bawa makanan kesukaan Devi."
Pelayan datang ke meja mereka setelah Emma mengangkat tangannya, tentu saja dia ingin memesan makanan juga.
"Saya ingin menu yang sama seperti dia," ucap Emma yang maksudnya ingin menu yang sama dengan apa yang Zakky pesan.
"Apakah ini pertama kali kamu makan di restoran ini?" tanya Zakky.
"Iya, restoran ini baru saja diresmikan. Saya yang vegetarian ini pastinya tertarik untuk datang."
Zakky mengangguk sembari menghabiskan makanan di piringnya yang kini tinggal satu suap itu. Setelah tandas Zakky mengeluarkan dompetnya untuk membayar hidangannya, tiba-tiba ada satu kartu yang jatuh.
"Apakah itu kartu member gym?" tanya Emma.
"Ini? Iya."
"Ternyata kamu sering gym disana, kebetulan itu tempat milik teman saya. Saya pun berniat untuk mendaftar disana. Jadi, jika kebetulan kita bertemu saya berharap kamu bisa membantu saya yang masih payah ini."
"Baiklah, lagipula disana banyak trainer yang juga siap membantu." Zakky memandang arloji di pergelangan tangan kirinya. "Sepertinya saya harus kembali ke kantor sekarang."
"Oh, baiklah kalau begitu."
***
Dengan menggunakan transportasi umum yaitu bus, kini Devi dan Tomi sudah tiba di tempat tujuan. Mereka memilih transportasi umum karena agar terhindar dari kemacetan, dengan bus yang mereka tumpangi keduanya bisa sampai tepat waktu. Apalagi bus ini memiliki jalur khusus yang hanya dilewati kendaraan sejenisnya dan itu pun dengan kualifikasi bus tertentu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Zone: Wake Up (2)
Storie d'amore(COMPLETED) [Romance Comedy] Dream Zone: Sleeping Pills season 2 Kisah lika-liku kehidupan sebuah pasangan suami istri yang baru menikah. Zakky yang dulu menderita insomnia bisa sembuh berkat wanita yang kini menjadi istrinya. Masalah yang teratasi...