Rencana kejutan itu memang akan dilaksanakan hari ini juga. Zakky akan berpura-pura masih marah kepada istrinya. Lalu pada saat kejutan itu tiba Zakky berjanji pada dirinya sendiri untuk bersikap lebih baik dan berusaha menahan emosinya. Dia pun berjanji untuk memaafkan segala perbuatan Devi kemudian mempercayainya kembali.
Devi turun dari tangga dengan wajah yang segar, semalam dirinya tidur dengan nyenyak. Sesekali mulutnya menguap padahal sesudah subuh tadi dia kembali tidur dan bangun lagi saat ini. Akhir-akhir ini dirinya merasa tidurnya tidak nyenyak, bahkan dalam mimpi pun masalah dalam hidup masih tetap menghantuinya. Pelukan dari suaminya membuat dirinya tenang dan menikmati waktu tidur dengan sempurna.
"Seorang wanita yang sudah dewasa baru bangun padahal sudah siang seperti ini?" tanya Zakky yang sengaja membuat suaranya seperti sedang menyindir.
Devi hanya membalas dengan menggulirkan bola matanya ke arah Zakky yang berada di sampingnya.
'Baru saja bangun tidur langsung kena marah, lalu apa arti pelukannya semalam?' batin Devi sambil mengambil roti panggang dengan kesal. Saking kesalnya sampai dia tidak menyadari bahwa dirinya mengoleskan sambal bukannya selai pada rotinya.
"Hari ini pekerjaanmu adalah mengambil pakaian pesanan saya di Pak Rois," ucap Zakky.
"Apa? Pak Rois? Tidak mau, dia adalah penjahit yang sangat menyebalkan. Mas Zakky bisa membeli berbagai macam pakaian mahal dan bermerek tapi kenapa malah memesan pakaian padanya?" Devi sekuat tenaga untuk protes sambil diselingi meminum air putih untuk mengalahkan rasa pedas yang menggigit lidahnya.
Pak Rois merupakan penjahit langganan keluarga Zakky bahkan sejak pria ini belum lahir. Penjahit tersebut tidak memiliki toko khusus melainkan hanyalah sebuah rumah yang salah satu ruangannya dijadikan ruang khusus menjahit. Usianya memang sudah tidak muda lagi sehingga hanya menerima pesanan dalam batas tertentu.
Pak Rois disebut menyebalkan karena sering sekali mengganggu Devi dengan lelucon yang sebenarnya hanya dimengerti oleh Zakky saja, wajar saja dua pria ini cocok satu sama lain sebab keduanya sama-sama menyebalkan. Terlebih lagi saat pertama kali sekaligus terakhir kalinya Devi datang kesana dirinya malah diledek memiliki tubuh yang pendek sehingga tidak cocok mendampingi suaminya yang tinggi. Hal itu membuat Devi berpikir bahwa lebih baik tidak makan seminggu daripada bertemu dengan Pak Rois.
"Saya tidak mau tahu, pakaian itu harus tiba siang ini juga di restoran langganan kita," ucap Zakky ketus padahal dia sedang menahan tawa.
"Kenapa harus di restoran?"
"Ada kejut- maksud saya ada makanan baru bertema keju di restoran tersebut sehingga saya ingin mencicipinya siang ini juga."
"Kenapa harus saya? Pak Rois adalah musuh kedua saya selain Monster Zakky."
"Karena kamu adalah asisten pribadi saya."
Devi tidak bisa protes lagi karena memang tugasnya sebagai asisten pribadi harus tunduk menerima perintah dari Bos Zakky ini.
***
"Tugasmu saat ini adalah menunggu dia kembali dari penjahit, setelah itu jika kau melihat dia sampai di area kantor maka langsung saja jemput dia," ujar pria berusia paruh baya.
"Baiklah, itu tugas yang mudah. Namun, bagaimana jika dia protes?" jawab pria lain yang masih muda sekitar tiga puluhan tahun.
"Pikirkanlah sendiri! Bukankah ini memang tugasmu untuk meyakinkannya?"
"Baiklah, akan saya jamin dia aman sampai tujuan. Kau jangan khawatir."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Zone: Wake Up (2)
Romance(COMPLETED) [Romance Comedy] Dream Zone: Sleeping Pills season 2 Kisah lika-liku kehidupan sebuah pasangan suami istri yang baru menikah. Zakky yang dulu menderita insomnia bisa sembuh berkat wanita yang kini menjadi istrinya. Masalah yang teratasi...