"Enggak tau apa kalau penampilan bagi cewek itu penting! Apalagi tentang makeup!"
Mike menuruni anak tangga menuju ruang makan. Dia sengaja terlambat turun karena malas untuk berhadapan dengan Wawan. Tentu saja malas untuk berdebat dan berakhir dengan Mike yang mengalah. Kalau mau melawan masih takut dosa.
Dia menatap Ratna yang sedang sibuk di dapur. Di meja makan ada Mika yang sedang santai menikmati roti bakar yang tentunya dibuat oleh Ratna.
"Ngapain lo pagi-pagi udah ada di sini?"
Mika menatap Mike santai. Dia masih sibuk menikmati makanannya.
"Ini udah jam sembilan, ya. Lo bilang masih pagi?"
"Gue nebeng ke kampus, ya?"
Mike menatap Mika jengah. Sepupunya itu selalu saja memanfaatkan keadaan. Padahal dia mempunyai mobil sendiri tapi tetap saja kalau berangkat ke kampus suka menebeng.
"Rumah besar, mobil banyak, duit juga banyak, ngapain lo makan di sini? Nebeng ke kampus segala!"
Mika meminum susu yang sengaja Ratna sediakan untuknya. Dia menepuk perutnya merasa kenyang setelah menghabiskan dua roti bakar buatan Ratna.
"Tante katanya Mike enggak mau bareng ke kampus!"
"Ngadu aja lo!"
Ratna hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan mereka. Dia membawa satu gelas jus untuk Mike. Laki-laki itu tidak suka minum susu. Katanya seperti anak kecil. Dia lebih suka minum soda tapi hal itu dilarang oleh Ratna karena untuk menjaga kesehatan. Alhasil dia memilih untuk meminum jus daripada susu.
Mike langsung meminum jus yang baru saja diletakkan di depannya. Dia menatap Mika kesal. Pagi-pagi begini sudah ada yang membuat dirinya kesal. Padahal niatnya turun terlambat untuk menghindari perasaan kesal yang dihasilkan dari papinya tapi ini malah Mika yang membuatnya kesal.
"Sarapan dulu habis itu baru berangkat." Ratna pergi entah kemana setelah meletakkan roti bakar selai kacang dan coklat kesukaan Mike.
Laki-laki itu menikmati sarapannya dengan tenang. Bisa dikatakan itu adalah sarapan yang terlambat. Dia menatap Mika yang berada di sebelahnya sedang memainkan ponsel. Terlihat santai sekali perempuan itu.
"Kemarin gue liat Gladis ke sini. Lo ketemu sama dia nggak?"
Mike hanya berdehem menjawab pertanyaan Mika. Dia sedang malas membahas perempuan itu.
"Gue mau kasih tau lo tapi lupa waktu liat notif ada drakor baru." Mika memperlihatkan cengirnya.
"Enggak guna banget lo!"
"Maaf." Mika mengangkat tangannya dan memberikan dua jarinya membentuk huruf V.
Tinggal satu gigitan lagi tiba-tiba ponsel Mike berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
M I V I
Teen FictionDON'T COPY MY STORY "Kok lo udah kayak orang cemburu aja. Jangan-jangan lo ada rasa sama gue? Kalau iya, langsung belok kanan aja!" kata Mike sedikit keras. Dahi Via mengernyit bingung, "Belok kanan? Kemana?" "Ke KUA dong. Kalau belok kiri lurus wae...