Menutup-nutupi masalah hanya akan membuatmu semakin kacau. Ada baiknya punya teman untuk dimanfaatkan.
-MIVI-
Via membelokkan motornya ke halaman rumah Mika. Rencananya mereka akan mengerjakan makalah bersama. Tadi setelah dari kampus dia pulang lebih dulu untuk mengganti baju. Sebenarnya kalau dia mau, langsung ke rumah Mika juga bisa. Nanti dia tinggal meminjam baju milik Mika.
Setelah melepas helm dan meletakkan di atas spion motor dia merapikan rambut yang sedikit acak-acakan. Matanya menangkap sebuah mobil merah yang terparkir rapi di halaman rumah Mike melalui pantulan kaca spion. Tangannya menggantung di atas kepala.
Kepalanya langsung menoleh ke belakang. Untuk memastikan lebih lanjut, dia turun dari motor dan berjalan ke arah gerbang. Benar, itu adalah mobil milik Gladis. Matanya mengernyit dan merasa penasaran.
"Via!"
Merasa dirinya dipanggil, dia berbalik dan berjalan ke arah Mika yang berada di teras sambil melambai memintanya untuk mendekat.
"Ngapain di sana? Kenapa enggak langsung masuk aja?" tanya Mika sambil mengapit lengan Via.
Kepala Via menoleh ke belakang menatap mobil merah itu, "Bukannya itu mobil Gladis, ya?"
"Mana?"
"Itu tadi."
Mika mengibaskan tangannya dan tertawa, "Mana ada. Paling lo salah liat."
Dalam hati, Mika sudah ketar-ketir. Berkali-kali dia mengusap keringat yang keluar dari pelipisnya. Jangan sampai Via tahu kalau saat ini Gladis bersama kedua orangtuanya sedang berada di rumah Mike. Tapi tunggu dulu, kalau Via tahu tidak masalah, bukan? Lagipula perempuan itu pernah mengatakan padanya kalau dia tidak ada rasa dengan Mike.
"Udah, masuk aja, yuk. Gue ada drakor baru!" kata Mika semangat empat lima.
Via langsung mengalihkan atensinya ke arah Mika. Urusan drakor itu nomor satu, makalah nanti saja setelah urusan nomor satu beres.
Mereka masuk ke rumah dan Mika langsung mengajak ke kamarnya. Lebih nyaman di kamar daripada di rung tamu ataupun ruang keluarga. Kalau tiba-tiba ingin curhat tidak takut akan ketahuan. Mika juga sedang menghindari adiknya yang sewaktu-waktu datang mengganggu.
"Gue copy drakor dulu, lo ketik makalah gue, oke? Katanya tadi punya lo udah selesai." Via dengan senang hati naik ke kasur dan mulai mencolokkan flashdisk ke laptop Mika yang kebetulan sudah menyala.
"Ambil itu laptop gue di tas!" Via menunjuk tanpa mengalihkan tatapannya dari layar laptop milik Mika.
Sedangkan Mika mendengus tak suka. Enak sekali temannya itu, katanya mau mengerjakan tugas bersama tapi saat tahu kalau tugas miliknya sudah selesai, dia malah menyuruhnya untuk mengetikkan tugas.
KAMU SEDANG MEMBACA
M I V I
Teen FictionDON'T COPY MY STORY "Kok lo udah kayak orang cemburu aja. Jangan-jangan lo ada rasa sama gue? Kalau iya, langsung belok kanan aja!" kata Mike sedikit keras. Dahi Via mengernyit bingung, "Belok kanan? Kemana?" "Ke KUA dong. Kalau belok kiri lurus wae...