Lagunya cocok banget sama part ini. Aku kok baper sendiri sih huhu. Garing enggak sih?
🎵Awas Nanti Jatuh Cinta - Armada
Coba tolong tanya sama Mama kamu, kok kamu bisa gemesin gitu?
-MIVI-
"Naik!"
"Gue bilang naik! Kuping lo budek?!" Via mencubit tangan Mike hingga laki-laki itu mau untuk membonceng motor Via.
Wajah Mike masih menekuk kesal. Tangannya otomatis memeluk tubuh Via dengan erat. Dia menyembunyikan wajahnya di punggung Via. Tidak peduli lagi dengan rasa malu karena dibonceng perempuan. Hatinya sudah terbakar rasa marah karena kata-kata Gladis. Perempuan menyebalkan!
Via menatap wajah Mike melalui spion. Wajah itu menghadap samping dengan bibir mengerucut maju layaknya bebek. Mati-matian Via menahan tawa. Kasian juga kalau ditertawakan. Kondisi tidak memungkinkan untuk menggoda dan mengejek Mike.
Perempuan itu membelokkan motor ke kafe tempat biasa mereka nongkrong. Di mana lagi kalau bukan kafe milik tiga sekawan itu--Mike, David dan Brian--yang saat ini sedang ramai-ramainya dikunjungi anak remaja. Kafe dengan nama Green Free atau lebih sering disebut GF. Jangan gagal fokus sama singkatannya. GF itu bukan girlfriend tapi Green Free.
Via memarkirkan motornya dan turun serta melepaskan helm. Dia letakkan helm itu di spion motor dan merapikan sedikit rambutnya yang terlihat berantakan. Mulutnya meniup-niup ke atas menerbangkan beberapa helai rambutnya. Matanya menatap Mike yang masih setia duduk di atas motor. Dia bahkan dengan santainya menatap setiap gerakan yang Via lakukan.
"Enggak usah lebay, deh! Turun sekarang!"
Seperti suami takut istri, Mike menurut turun dan berdiri di depan Via. Tangan lentik perempuan itu juga merapikan rambut depan Mike yang acak-acakan. Dia itu terlihat seperti laki-laki yang sedang putus cinta.
"Lo kalau ngomong disaring bisa enggak? Kalau lo ngomong gitu, sama aja kayak dia yang enggak pernah bawa saringan kalau ngomong. Aib orang jangan lo sebarin!"
"Gue enggak nyebar aib dia," bela Mike.
"Secara tidak langsung lo udah bikin semua orang yang ada di warung tahu masalah Gladis. Lagian jadi cowok kok emosian. Ora apik," kata Via sambil berjalan masuk ke kafe.
Mike membuntuti Via dengan menggerakkan bibir menirukan perkataan Via tanpa bersuara. Dasarnya memang laki-laki keras kepala. Mau diberitahu sampai mulut berbusa juga tetap saja sama.
Mereka duduk dan langsung didatangi pelayan dengan buku menu yang dia bawa. Dia menunduk sopan saat tahu salah satu bosnya berkunjung. Dengan santai Via memesan makanan. Dia hanya pesan satu piring cake dan Coca-Cola dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
M I V I
Fiksi RemajaDON'T COPY MY STORY "Kok lo udah kayak orang cemburu aja. Jangan-jangan lo ada rasa sama gue? Kalau iya, langsung belok kanan aja!" kata Mike sedikit keras. Dahi Via mengernyit bingung, "Belok kanan? Kemana?" "Ke KUA dong. Kalau belok kiri lurus wae...