🎶 Payung Teduh - Untuk Perempuan yang Sedang Di Pelukan
Dulu dan sekarang itu berbeda. Begitu pula dengan aku dan kamu. Ralat, maksudnya gue dan lo.
-MIVI-
Setelah acara tembak-menembak tadi selesai. Sebagian orang sudah meninggalkan tempat untuk menuju tenda masing-masing. Masih tersisa satu dua orang yang setia duduk di depan nyala api yang semakin mengecil seiring malam semakin larut.
Via duduk di bibir pantai menikmati ombak yang menyapu kaki telanjangnya. Di temani Mike di sampingnya yang memeluk mesra tubuhnya. Tadi setelah mengungkapkan perasaannya dan sudah official dengan Via, Mike secara gamblang sudah berani mengumbar kemesraan di depan temen-temennya. Dulu yang hanya Mika, Jenny, dan teman dekat lainnya yang tahu, maka lain halnya dengan sekarang.
"Enggak nyangka ternyata pacar gue bisa nangis. Padahal biasanya galak banget." Mike mengingat tadi saat Via menangis di depannya.
"Itu karena gue terharu, Goblok! Lagian lo kok mendadak banget, enggak ngasih kabar juga. Gue, kan jadi kaget yang enggak tahu apa-apa."
"Kalau enggak mendadak namanya bukan surprise, Sayang."
Via memukul mulut Mike, "Sayang, sayang! Mulutnya perlu disekolahhin biar bener!"
"Lo pacaran enggak pacaran tetep aja sama. Enggak ada romantisnya gitu?! Liat aja Brian sama Jenny, bikin kesel aja, deh."
"Bodo amat! Makan tuh pacaran!"
"Lagian gue tetep cinta kok sama lo. Walaupun tingkah lo udah barbar akut dan gue enggak yakin ada obatnya."
"Sialan lo!" maki Via.
Mereka diam menikmati malam terakhir di tepi pantai. Kaki mereka yang telanjang sesekali terkena air laut yang mendekat terbawa angin. Suara burung malam terdengar diikuti tawa keras dari belakang sana. Tawa teman-temannya yang mungkin sedang bergurau di dalam tenda atau mungkin di luar tenda?
Mike membawa kepala Via ke dadanya. Membelitkan selimut untuk menghangatkan mereka berdua. Tadi Mika datang memberikan selimut karena Mike meminta. Sesekali Mike mencuri kecupan kecil di dahi kekasihnya. Detik itu pula dia mendapat hadiah cubitan di lengan ataupun di pinggangnya.
Via tidak menyangka kalau liburan alias camping-nya ke Jogja malah berakhir dengan dia yang menjadi kekasih Mike. Itu semua tidak ada di dalam bayangan ataupun rencananya. Tujuannya hanya ingin mengisi kekosongan liburan yang cukup lama.
Tidak disangkanya juga kalau Mike bisa semanis tadi. Dia juga baru menyadari kalau senyum milik laki-laki yang sedang memeluknya saat ini begitu menawan. Mungkin karena selama ini yang dia lihat hanya cengiran menyebalkan dari kekasihnya. Kekasih? Menyebut Mike seperti itu entah mengapa membuatnya merasa malu sekaligus salah tingkah dalam waktu bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
M I V I
Teen FictionDON'T COPY MY STORY "Kok lo udah kayak orang cemburu aja. Jangan-jangan lo ada rasa sama gue? Kalau iya, langsung belok kanan aja!" kata Mike sedikit keras. Dahi Via mengernyit bingung, "Belok kanan? Kemana?" "Ke KUA dong. Kalau belok kiri lurus wae...