9. Syarat Maaf

756 74 0
                                    

Mau cewek cantik itu harus ada modal. Kalau enggak ada modal ya terima apa adanya aja, jangan protes!

-MIVI-

Hari Minggu ini terasa begitu membosankan bagi Via

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Minggu ini terasa begitu membosankan bagi Via. Tidak ada kegiatan yang dapat dia lakukan. Hanya tiduran di atas kasur dan memainkan ponsel. Pesan dari Dani sedari tadi malam tidak dia balas. Bahkan Mike tidak mengirimnya pesan hanya untuk sekedar menanyakan keadaannya.

Perutnya sudah keroncongan sedari tadi, tapi karena dia malas untuk turun jadinya dia tahan rasa lapar itu sejak tadi. Jam menunjukkan pukul 8, Via sudah tidak tahan lagi. Dia memutuskan untuk bangkit dan keluar kamar.

Telinganya mendengar suara ramai dari ruang makan yang terhubung langsung dengan dapur. Tidak seperti biasanya, biasanya kalau jam segini rumahnya akan sepi. Hanya ada dirinya, Jenny, dan Mbak Nik.

Sayup-sayup seperti ada suara Mike dan Brian. Tapi juga ada suara anak kecil yang sedang berteriak. Via mempercepat langkah kakinya dan berbelok ke kiri menuju dapur. Tebakannya benar, ada Liona dan David. Tidak lupa ada Mike dan Brian yang sedang menikmati sarapannya.

Via menghampiri Rose dan mencium pipinya, "Pagi, Ma."

Rose menatap Via dan membalas sapaannya.

Setelah semalam bercerita panjang lebar dengan Rose, kini Via sudah merasa sedikit lega. Walaupun masih ada rasa kesal di hatinya pada Dani dan Mike. Ke dua laki-laki itu memang tidak peka. Memang Dani sudah ada inisiatif untuk meminta maaf padanya tapi bagaimana dengan Mike? Laki-laki itu bahkan dengan santainya menikmati sarapannya. Lagipula untuk apa dia datang pagi-pagi begini.

"Ate, minta yogurt!" teriak Etlan yang duduk di pangkuan David.

Karena sedang malas berdebat dengan bocah itu, Via langsung membuka kulkas dan mengambil yogurt. Dia menyerahkan itu pada Etlan dan duduk di samping Liona.

"Kenapa muka kamu?" tanya Liona penasaran karena sedari tadi Via tidak membuka suara. Biasanya kalau ada Mike ada saja yang akan mereka ributkan.

"Lupa pake skincare gara-gara ada cowok yang enggak peka sama keadaan!" Via sengaja mengeraskan suaranya agar Mike dapat mendengarnya.

"Siapa?" Liona menatap Via yang terlihat malas memakan buah yang baru saja Mbak Nik potong.

"Mbak tau!" Mbak Nik tidak mau ketinggalan saat mencium bau pertengkaran di antar Via dan Mike.

Via menatap Mbak Nik yang cekikikan. Bukannya melanjutkan perkataannya, Mbak Nik malah kembali ke dapur dan membereskan peralatan yang tadi digunakan untuk memasak. Terlihat Mbak Nik sedang berbicara pada Lydia dan Rose.

"Lagi berantem sama Mike, ya?" tebakan Liona tidak meleset. Buktinya saat ini Via langsung menoleh padanya.

"Kenapa?"

M I V I Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang