Setiap orang mempunyai sifat berbeda-beda. Hanya tentang cara pandang orang yang akan menentukannya.
-MIVI-
Lapangan futsal kampus terlihat ramai dipadati orang. Bukan hanya penghuni kampus tetapi juga orang dari luar. Saat ini sedang berlangsung pertandingan futsal antar jurusan. Kebetulan penonton dibuka untuk umum. Sebab itu banyak sekali yang menonton. Lumayan untuk cuci mata, banyak cogan yang datang. Apalagi pemainnya.
"Sialan! Kalau jalan liat-liat dong!" bentak Via saat ada seorang perempuan yang tidak sengaja menabraknya.
Perempuan itu menunduk dalam tidak berani menatap Via. Di samping itu, ini bukanlah daerah kekuasaannya. Selain itu dia masih memiliki rasa segan saat menyadari umur mereka tidak sama.
"Maaf, Kak. Aku enggak sengaja, tadi ada yang nyenggol tangan aku," jelas Keyla dengan takut.
Via mendengus dan menatap Keyla dari bawah hingga atas. Mengamati penampilan perempuan di depannya itu. Berbanding terbalik sekali dengan penampilannya. Rok kulot dan kemeja putih dipadukan dengan outer panjang. Memakai kerudung berwarna moka dan sepatu putih memperlihatkan kalau perempuan itu lebih muda darinya.
"Anak mana?" tanya Via. Ke dua orang--Jenny dan Mika--di sampingnya hanya diam menyaksikan.
"SMA."
Via manggut-manggut mengerti. Malas juga mengurus orang asing di depannya.
Dari arah depan datang Rio yang berlari ke arah mereka. Raut wajahnya tidak terbaca tapi matanya terus menatap Keyla yang masih setia menunduk. Sudah seperti sedang kena marah orangtua.
"Ngapain?"
Keyla mendongak saat mendengar suara yang tidak asing bagi telinganya. Senyum lega tercetak di bibirnya saat tahu Rio sudah ada di sampingnya. Untung saja ada laki-laki itu. Sebenarnya ogah sekali dia datang kemari. Kalau bukan karena paksaan Rio, mana mau.
"Tadi mau cari kamu," jelas Keyla.
"Kamu? Siapa lo, Yo?" tanya Mika yang penyakit keponya kambuh.
"Cewek gue," kata Rio sambil merangkul pundak Keyla dengan mesra.
Mulut Mika sampai terbuka lebar saking terkejutnya. Anak SMA ini pacar Rio?! Yang benar saja! Ini Rio, lho. Rio teman satu tim futsal dengan Mike.
"Bau, Bego! Mulut lo udah kayak bau tong sampah, anjir!" Via memukul mulut Mika dengan kuat sampai pemilik mulut mengadu kesakitan.
"Anjir! Lip tint gue habis di tangan lo!" teriak Mika tidak terima.
Jenny hanya bisa memutar bola matanya jengah. Dia bergeser dan memberi jarak antara Via dan Mika. Bosan kupingnya mendengar teriakkan seperti toa setiap hari. Tangannya mengapit lengan Via dan Mika untuk dia bawa ke lapangan. Mau sampai kapan mereka ada di koridor? Mau sampai pertandingan selesai?!
KAMU SEDANG MEMBACA
M I V I
Genç KurguDON'T COPY MY STORY "Kok lo udah kayak orang cemburu aja. Jangan-jangan lo ada rasa sama gue? Kalau iya, langsung belok kanan aja!" kata Mike sedikit keras. Dahi Via mengernyit bingung, "Belok kanan? Kemana?" "Ke KUA dong. Kalau belok kiri lurus wae...