49. Gawat Darurat

605 59 4
                                    

Seperti sebuah kejutan yang tidak pernah disangka sebelumnya.

-MIVI-

Via sempat tidak sadarkan diri, tetapi berhasil siuman kembali saat Mika beberapa kali menepuk pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Via sempat tidak sadarkan diri, tetapi berhasil siuman kembali saat Mika beberapa kali menepuk pipinya. Mike kesetanan mengendarai mobil dengan kecepatan di atas rata-rata. Hingga beberapa pengendara mengumpat karena cara mengemudi Mike yang terkesan ugal-ugalan.

Selama itu pula di dalam mobil terisi tangisan serta rintihan sakit Via. Mika berusaha menenangkan temannya sambil salah satu tangannya memegang kain untuk menghalau darah yang keluar dari kaki Via. Bisa gawat kalau temannya itu kehabisan darah dalam perjalanan.

Setengah jam kemudian mobil memasuki kawasan rumah sakit. Dengan ngawur Mike menghentikan mobil tepat di depan pintu masuk UGD. Dia keluar dari mobil dan membuka pintu penumpang. Menggendong Via dan membiarkan mulut toa Mika beraksi.

Beberapa perawatan mendorong tempat tidur pasien mendekat dan meminta Mike untuk segera menidurkan Via di atasnya.

Mike dan Mika ikut mendorong masuk dengan raut wajah khawatir. Akan tetapi itu tidak berlangsung lama karena mereka diminta untuk menunggu di luar. Prosedur tidak memperbolehkan mereka untuk masuk karena ditakutkan akan menggangu.

Laki-laki yang berstatus sebagai pacar Via meremas rambutnya kuat. Berkali-kali dia memukul tembok yang tidak bersalah, melampirkan rasa kesalnya. Kesal dengan kondisi dan dengan mobil yang tidak tahu siapa pengendaranya.

"Hape lo dari tadi bunyi terus, angkat dulu."

Memang sedari tadi ponselnya berdering, tetapi dia sama sekali tidak berniat untuk mengangkatnya. Pikirannya sedang kacau. Namun karena desakan Mika, akhirnya dengan terpaksa dia mau mengangkatnya.

Mami is calling ...

Beberapa hari ini memang Ratna sering menghubunginya menanyakan di mana dia berada dan sudah makan atau belum. Akan tetapi kalau Mike tidak mengangkat panggilannya, Ratna akan kembali meneleponnya sebanyak dua kali, tidak lebih. Namun ini sudah lebih dari dua kali, hal yang cukup membuat Mike penasaran.

"Kamu ada di mana sekarang? Mami ada di depan apartemen kamu."

Mike mengernyit heran. Dari mana maminya tahu kalau selama ini dirinya berada di apartemen. Setahunya hanya teman dekatnya yang tahu.

Mencoba mengatur emosinya, Mike mulai membuka suara. "Dari mana Mami tahu?"

"Itu enggak penting, Mike. Mami cuma mau ketemu kamu abis itu terserah kalau kamu mau usir Mami." Di seberang sana Ratna tampak menatap pintu di depannya penuh harap.

"Aku enggak bisa kasih tahu Mami kalau Mami sendiri enggak mau jawab pertanyaannku. Ada yang lebih penting dari sekadar tahu di mana aku sekarang."

Ratna terdengar mengembuskan napas pasrah. Demi dia yang ingin bertemu putranya maka tidak apa dia melanggar perkataannya pada perempuan itu.

M I V I Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang