23. Ketahuan Jalan

629 64 17
                                    

Ada apakah gerangan dengan perasaanku ini? Jawabannya hanya satu, coba tanyakan itu pada hatimu.

-MIVI-

Via mendorong troli belanja ke jajaran rak yang memajang berbagai merek dan varian mi instan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Via mendorong troli belanja ke jajaran rak yang memajang berbagai merek dan varian mi instan. Matanya menatap dengan jeli makanan itu, mencari varian rasa yang selalu dia beli. Di sampingnya ada Jenny yang juga ikut memperhatikan. Bedanya perempuan itu melihat di sebelah rak mi yang terdapat jejeran makanan ringan.

Sore-sore seperti ini memang nikmat kalau menyantap mi. Apalagi setelah menyelesaikan tugas kuliah yang membuat kepala serasa mau pecah. Tadi Via uring-uringan karena tidak ada yang membantu menyelesaikan tugas laporan seminar minggu lalu. Satu rumah dibuat diam saat Via mencak-mencak tidak jelas. Alhasil dengan rasa kesal Jenny turun tangan membantu saudara tirinya.

Biasanya ada Mika yang dengan sukarela membantu mengetikkan. Tapi tadi saat ditelepon ternyata temannya itu juga sedang pusing memikirkan laporan itu. Padahal tugas itu harus segera dikumpulkan dua hari lagi. Biasanya Mika sudah jauh-jauh hari mengerjakan tugas dari jadwal pengumpulnya. Mungkin gara-gara Via memberi tahu ada drama Korea baru yang sedang rilis.

"Lo mau yang mana?" Via menunjukkan dua bungkus mi di kedua tangannya. Menggoyangkan makanan instan itu sambil melihat Jenny yang tampak berpikir.

"Gue kasih saran yang ini. Soalnya pedesnya nendang banget. Udah kayak omongan tetangga, enggak ada yang bisa nandingin."

"Terserah lo." Jenny memilih kembali menyusuri rak makanan ringan untuk dia jadikan cemilan di saat mengerjakan tugas. Lagian dia juga harus punya stok kalau-kalau Etlan datang dan rusuh minta cemilan.

Hubungan antara Via dan Jenny sudah lumayan baik. Walaupun masih ada sedikit nada ketus di antara keduanya. Tapi itu lebih baik daripada yang lalu. Sekarang mereka sudah bisa saling tegur sapa atau mengobrol meski hanya sebentar.

Setelah dirasa semua sudah terbeli, kedua gadis remaja itu berjalan bersisian menuju kasir. Jangan kira mereka akan membayar menggunakan uang masing-masing. Tentu saja sebelum ke sini mereka sudah lebih dulu meminta uang pada Rose. Lebih tepatnya Via yang meminta.

Masing-masing membawa satu keresek penuh belanjaan dari supermarket. Kebetulan mereka tidak belanja di supermarket ujung perumahan. Tadi Lydia meminta tolong untuk mengantar nastar ke rumah David. Ingatkah kalau Etlan itu suka dengan makanan di dalamnya ada selai nanas dan di atasnya ada pegangan yang terbuat dari cengkeh.

Jenny membuka bagasi mobil dan memasukkan semua belanjaan. Via sudah lebih dulu masuk dan duduk dengan manis di kursi penumpang. Saking manisnya sampai seperti putri Solo. Dia bahkan senyum-senyum tidak jelas. Mungkin memikirkan perkataan Mike kemarin (?)

Baru saja mobil memasuki area jalan raya, mata Via tidak sengaja menatap Mike yang sedang berboncengan dengan seorang perempuan. Bahkan perempuan itu dengan mesranya memeluk Mike erat.

M I V I Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang