Ketahuilah batasan dan tahu diri.
-MIVI-
Malam-malam begini enaknya adalah ngemil. Beberapa hari ini Via habiskan hanya untuk menemani Mike. Tentu saja hanya di waktu siang hari. Rose dan Lydia sudah tahu tentang hubungan Via dan Mike. Mereka sepenuhnya mendukung tetapi mereka juga tidak tahu kalau sebenarnya Mike telah dijodohkan.
Kebetulan hari ini keluarga David sedang menginap. Membuat suasana tambah ramai dengan adanya celoteh Etlan. Ada saja tingkah polahnya yang bikin geleng-geleng kepala. Kalau mulai ngantuk, bocah itu akan rewel dan merengek ini itu.
Jenny duduk di karpet dekat dengan dirinya yang sedang memperhatikan Etlan. Mainnya berserakan di mana-mana. Kalau mau dibereskan tetapi nanti Etlan akan berteriak tidak boleh.
"Kamu isi lagi?" tanya Lydia yang datang membawa cemilan di nampan.
Tentu saja hal itu mengundang tatapan penuh tanya yang langsung di arahkan ke Liona.
"Mama ada-ada aja, deh ngomongnya. Enggaklah, kalaupun mau isi lagi, aku nunggu Etlan besar dulu."
Perkataan Liona memang ada benarnya. Etlan saat ini masih dalam fase aktif-aktifnya sehingga perlu perhatian ekstra. Bocah itu juga kadang bertanya hal yang aneh-aneh hingga membuat orangutannya kelimpungan memberikan jawaban.
"Hubungan kalian gimana?" pertanyaan itu ditujukan untuk Via dan Jenny. Semua sudah tahu kalau mereka tidak jomblo lagi.
Sepulang dari Jogja, Via dengan antusiasnya menceritakan semua. Di tambah Jenny yang senyum-senyum tidak jelas. Mike dan Brian juga sempat mampir sebentar, tidak ketinggalan juga Mika yang membuntuti.
"Aman dong, Bu. Paling parah, sih Jenny. Tiap hari apel terus ke sini. Ibu tahu sendiri, kan?" katanya sambil melirik Jenny.
"Ngaca juga dong lo! Tiap hari juga apel ke apartemen Mike. Masih mending gue dong diapelin." Jenny tersenyum pongah mengangkat dagu tinggi-tinggi.
"Mike masih tinggal di apartemen?" Rose ikut buka suara setelah tadi fokus menyaksikan serial kesukaannya di televisi.
"Iya, Ma. Udah aku bujuk buat pulang tapi dia enggak mau." Via menatap Rose yang duduk di sofa singel.
"Besok suruh ke sini aja, ajak sarapan atau makan malam. Atau kamu dateng ke sana bawa makan." Rose memberi saran yang bagus.
"Kemarin Mika udah buatin makanan yang tahan buat beberapa hari, sih. Aku juga liat dia delivery kalau lagi males ngangetin."
"Kadang Brian kalau malem ke sana kok, Ma," ucap David yang duduk mengelendot manja pada Liona.
"Bagus, deh kalau ada yang nemenin."
"Mama masuk mau tidur dulu." Rose bangkit dan mendekati Etlan. Dia mencium dengan gemas cucu satu-satunya itu.
Lydia tidak mau ketinggalan. Ke dua wanita itu tertawa saat Etlan merengek tidak suka. Krena bocah itu yang akan menangis, mereka menyudahi menciumi Etlan. Berdua berdampingan menuju kamar masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
M I V I
Teen FictionDON'T COPY MY STORY "Kok lo udah kayak orang cemburu aja. Jangan-jangan lo ada rasa sama gue? Kalau iya, langsung belok kanan aja!" kata Mike sedikit keras. Dahi Via mengernyit bingung, "Belok kanan? Kemana?" "Ke KUA dong. Kalau belok kiri lurus wae...